Industri game telah menjadi sektor yang terus berkembang pesat, didorong oleh inovasi teknologi dan popularitas platform digital seperti konsol, PC, hingga perangkat mobile. Seiring dengan tren ini, banyak perusahaan besar di dunia teknologi yang berlomba-lomba untuk memperluas portofolio mereka dengan mengakuisisi perusahaan-perusahaan game terkemuka. Beberapa akuisisi ini bahkan mencatatkan nilai fantastis hingga miliaran dolar AS. Berikut ini adalah 10 akuisisi terbesar perusahaan game sepanjang sejarah yang mencatatkan rekor baru dalam dunia industri game.

1. Microsoft – Akuisisi Activision Blizzard (68,7 Miliar Dollar AS)
Akuisisi terbesar dalam sejarah industri game hingga saat ini adalah milik Microsoft, yang mengakuisisi Activision Blizzard pada 2022 dengan nilai 68,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 986 triliun. Meskipun proses akuisisi ini masih berlangsung, nilai transaksi tersebut sudah memecahkan rekor akuisisi terbesar dalam sejarah dunia game. Activision Blizzard dikenal sebagai pengembang dan penerbit sejumlah franchise game ikonik seperti Call of Duty, World of Warcraft, Overwatch, dan Diablo. Akuisisi ini menjadi langkah besar bagi Microsoft untuk memperkuat posisi mereka di industri game, terutama dalam mengembangkan layanan Xbox Game Pass yang semakin populer.
2. Take-Two – Akuisisi Zynga (12,7 Miliar Dollar AS)
Pada Januari 2022, Take-Two Interactive, perusahaan induk pengembang Grand Theft Auto (GTA) dan Rockstar Games, mengakuisisi Zynga, pengembang game sosial terkenal dengan judul-judul seperti FarmVille, Zynga Poker, dan Harry Potter: Puzzles & Spells. Nilai akuisisi ini mencapai 12,7 miliar dollar AS (sekitar Rp 181 triliun), menjadikannya salah satu akuisisi terbesar dalam industri game. Akuisisi ini membantu Take-Two memperluas jejak mereka ke pasar game mobile yang sedang berkembang pesat.
3. Tencent – Akuisisi Supercell (10,2 Miliar Dollar AS)
Pada 2016, Tencent, perusahaan teknologi asal China yang juga dikenal sebagai pengembang game terkemuka, mengakuisisi Supercell, pengembang game yang terkenal dengan judul-judul seperti Clash of Clans, Hay Day, dan Clash Royale. Nilai akuisisi ini mencapai 10,2 miliar dollar AS. Supercell menjadi bagian dari Tencent, yang sebelumnya telah mengakuisisi sebagian besar saham Supercell pada 2016. Ini memberi Tencent kendali lebih besar atas salah satu pengembang game mobile paling sukses di dunia.
4. Microsoft – Akuisisi ZeniMax Media (7,5 Miliar Dollar AS)
Pada 2020, Microsoft kembali mencatatkan akuisisi besar dengan mengakuisisi ZeniMax Media, perusahaan induk dari Bethesda Softworks, pengembang game terkenal yang mengembangkan franchise seperti Fallout, Doom, The Elder Scrolls, dan Dishonored. Nilai akuisisi ini mencapai 7,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 110 triliun). Langkah ini memungkinkan Microsoft untuk menguasai lebih banyak judul game legendaris dan meningkatkan koleksi game yang tersedia di Xbox Game Pass.
5. Activision Blizzard – Akuisisi King (5,9 Miliar Dollar AS)
Sebelum diakuisisi oleh Microsoft, Activision Blizzard mengakuisisi King Digital Entertainment, pengembang Candy Crush Saga, pada 2016 dengan nilai 5,9 miliar dollar AS (sekitar Rp 80 triliun). Akuisisi ini memungkinkan Activision Blizzard untuk memperluas jangkauan mereka ke pasar game mobile yang sangat menguntungkan, terutama di pasar game kasual.
6. ByteDance – Akuisisi Moonton (4 Miliar Dollar AS)
Pada 2021, perusahaan induk dari TikTok, ByteDance, mengakuisisi Moonton, pengembang dari game populer Mobile Legends: Bang Bang dengan nilai 4 miliar dollar AS (sekitar Rp 57,4 triliun). Akuisisi ini memperkuat posisi ByteDance di pasar game mobile yang terus berkembang, dan memungkinkan mereka untuk mengakses salah satu game paling populer di pasar Asia Tenggara dan dunia.
7. Embracer Group – Akuisisi Asmodee (3,1 Miliar Dollar AS)
Pada Desember 2021, Embracer Group, perusahaan induk yang terlibat dalam pengembangan dan penerbitan game, mengakuisisi Asmodee, pengembang dan penerbit game papan terkenal dengan permainan seperti Catan, Ticket to Ride, dan Star Wars: X-Wing. Nilai akuisisi ini mencapai 3,1 miliar dollar AS, dan mengukuhkan Embracer Group sebagai pemain besar di industri game dengan portofolio yang sangat beragam.
8. Microsoft – Akuisisi Mojang Studios (2,5 Miliar Dollar AS)
Pada 2014, Microsoft mengakuisisi Mojang Studios, pengembang dari game sandbox populer Minecraft, dengan nilai 2,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 30 triliun). Minecraft menjadi salah satu game paling sukses dalam sejarah, dengan jutaan pemain di seluruh dunia. Akuisisi ini memberi Microsoft kendali penuh atas salah satu franchise game terbesar di dunia.
9. Electronic Arts (EA) – Akuisisi Glu Mobile (2,4 Miliar Dollar AS)
Pada 2021, Electronic Arts (EA), penerbit game terkemuka dengan franchise seperti FIFA dan The Sims, mengakuisisi Glu Mobile, pengembang game mobile terkenal dengan judul-judul seperti Kim Kardashian: Hollywood dan Disney Sorcerer’s Arena, seharga 2,4 miliar dollar AS (sekitar Rp 33,6 triliun). Akuisisi ini memungkinkan EA untuk memperkuat portofolio mereka di pasar game mobile yang berkembang pesat.
10. Netmarble – Akuisisi SpinX Games (2,2 Miliar Dollar AS)
Pada Agustus 2021, Netmarble, pengembang game asal Korea Selatan yang terkenal dengan game mobile seperti Lineage 2: Revolution dan Seven Knights, mengakuisisi SpinX Games, pengembang game kasual seperti Cash Frenzy dan Lotsa Slots, dengan nilai 2,2 miliar dollar AS. Akuisisi ini semakin memperkuat posisi Netmarble di pasar game mobile, terutama di pasar game kasual dan sosial.
Industri game telah berkembang pesat dan menjadi salah satu sektor paling menguntungkan dalam ekonomi digital global. Dengan semakin banyaknya akuisisi perusahaan game besar, hal ini menunjukkan betapa pentingnya sektor ini dalam dunia hiburan dan teknologi. Di masa depan, kita bisa mengharapkan lebih banyak akuisisi dengan nilai fantastis yang akan membentuk arah industri game global.