Studio Ghibli, yang telah berdiri sejak Juni 1985, adalah salah satu studio film anime paling terkenal dan dihormati di dunia. Dengan film-film ikonik seperti Spirited Away, My Neighbor Totoro, dan Princess Mononoke, Studio Ghibli telah mengukir namanya di hati para penonton global. Tidak hanya dikenal dengan animasi yang memukau dan cerita yang penuh makna, tetapi film-film Ghibli juga sering kali mendapatkan penghargaan dan pujian dari kritikus dan penonton.

Namun, meskipun banyak film Ghibli yang mendapatkan rating luar biasa, tidak semua karya mereka sempurna di mata publik dan kritikus. Beberapa film ternyata tidak mendapatkan sambutan yang hangat dan memiliki rating yang lebih rendah dibandingkan film-film Ghibli lainnya. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa, meskipun ratingnya lebih rendah, kualitas animasi dan dedikasi yang dimasukkan dalam setiap proyek tetap tak terbantahkan. Berikut adalah lima film anime produksi Studio Ghibli dengan rating terburuk, berdasarkan Rotten Tomatoes.
1. From Up on Poppy Hill (2011) – Rating: 87%
Salah satu film yang disutradarai oleh Goro Miyazaki, anak dari Hayao Miyazaki, adalah From Up on Poppy Hill. Film ini diadaptasi dari manga karya Chizuru Takahashi dan Tetsuro Sayama, yang mengambil latar belakang di Yokohama pada tahun 1960-an. Meskipun film ini mendapatkan skor 87% di Rotten Tomatoes, yang masih terbilang cukup baik, dibandingkan dengan film Ghibli lainnya, angka ini sedikit lebih rendah.
Film ini menyuguhkan cerita yang lebih sederhana dibandingkan dengan karya-karya besar lainnya dari Studio Ghibli. Fokus utama film ini adalah hubungan antara dua remaja, Umi dan Shun, yang berjuang untuk menyelamatkan klub sekolah mereka yang terancam dihancurkan. Meskipun animasi tetap indah, beberapa kritikus merasa bahwa ceritanya terasa kurang mendalam dan kurang menggugah dibandingkan film-film Ghibli lainnya. Skor audiens untuk From Up on Poppy Hill adalah 80%, lebih rendah dibandingkan film Ghibli lainnya yang umumnya mendapatkan respons lebih hangat.
2. Howl’s Moving Castle (2004) – Rating: 87%
Meskipun Howl’s Moving Castle adalah salah satu film Ghibli yang cukup populer dan memiliki banyak penggemar, film ini juga hanya mendapatkan rating 87% di Rotten Tomatoes, meskipun dengan skor audiens yang lebih tinggi (93%). Film ini disutradarai oleh Hayao Miyazaki dan diadaptasi dari novel karya Diana Wynne Jones.
Cerita tentang seorang gadis bernama Sophie yang berubah menjadi seorang wanita tua akibat kutukan, serta petualangannya bersama penyihir bernama Howl, memang menawarkan visual yang menakjubkan dan tema yang sangat mendalam. Namun, beberapa kritikus merasa bahwa film ini terasa agak kacau dalam alur cerita dan tema-tema yang diusung. Meski demikian, kualitas animasi dan desain karakter tetap menjadi kekuatan utama film ini.
3. Tales from Earthsea (2006) – Rating: 43%
Salah satu film yang sangat mengecewakan para penggemar Studio Ghibli adalah Tales from Earthsea, yang disutradarai oleh Goro Miyazaki. Berdasarkan seri novel karya Ursula K. Le Guin, film ini memiliki rating yang sangat rendah di Rotten Tomatoes, yakni hanya 43%. Banyak yang menganggap film ini sebagai salah satu karya Ghibli yang paling lemah.
Dibandingkan dengan karya-karya Studio Ghibli lainnya, Tales from Earthsea kurang dapat menangkap esensi dari novel asli. Ceritanya terasa kurang terfokus, dan pengembangan karakter pun tidak sekuat film-film Ghibli lainnya. Meskipun film ini tetap menampilkan animasi indah khas Ghibli, tetapi kisahnya yang membingungkan dan pacing yang lambat membuatnya kurang diterima oleh banyak penonton.
4. The Cat Returns (2002) – Rating: 89%
The Cat Returns adalah spin-off dari film Whisper of the Heart yang disutradarai oleh Hiroyuki Morita. Meskipun film ini memiliki rating 89% di Rotten Tomatoes, yang cukup baik, banyak penggemar Ghibli yang merasa film ini tidak sebanding dengan film-film utama Studio Ghibli. Dalam film ini, seorang gadis bernama Haru menyelamatkan seekor kucing yang ternyata adalah pangeran dari Kerajaan Kucing.
Film ini memiliki nada yang lebih ringan dan lebih ceria dibandingkan dengan karya-karya Studio Ghibli lainnya, dan meskipun menghibur, banyak yang merasa bahwa film ini kurang memiliki kedalaman dan tema yang mendalam seperti film Ghibli lainnya. Karakter-karakternya pun terkesan lebih klise dan tidak memiliki kompleksitas emosional yang biasanya dihadirkan dalam film-film Ghibli besar.
5. Earthsea (2004) – Rating: 42%
Earthsea adalah sebuah film anime yang disutradarai oleh Goro Miyazaki dan merupakan adaptasi dari karya Ursula K. Le Guin. Berbeda dengan Tales from Earthsea, film ini dirilis dalam format televisi, dan meskipun ceritanya terinspirasi oleh novel terkenal, film ini memiliki rating yang sangat rendah di Rotten Tomatoes, yakni hanya 42%.
Kritik terhadap film ini berfokus pada perubahan besar yang dilakukan dalam adaptasi novel. Banyak yang merasa bahwa film ini kehilangan nuansa filosofis dan moral yang menjadi kekuatan utama dalam buku aslinya. Alih-alih mempertahankan kedalaman cerita, film ini lebih fokus pada aksi yang dianggap kurang efektif. Selain itu, karakter-karakternya pun terasa kurang berkembang dan tidak memberikan kesan yang mendalam seperti yang diharapkan oleh para penggemar karya Le Guin.
Studio Ghibli memang dikenal sebagai rumah produksi anime yang sangat dihormati, dengan banyak film klasik yang memukau baik secara visual maupun emosional. Namun, seperti studio besar lainnya, tidak semua karya mereka dapat diterima dengan baik oleh penonton dan kritikus. Meskipun film-film yang memiliki rating rendah di atas tetap menawarkan kualitas animasi yang luar biasa, ada faktor-faktor seperti alur cerita, pengembangan karakter, dan tema yang membuat beberapa karya mereka tidak mendapatkan apresiasi yang sama seperti film-film Ghibli lainnya. Namun demikian, setiap film Ghibli tetap memiliki daya tariknya sendiri dan tetap layak untuk ditonton, bahkan jika hanya untuk menikmati keindahan visual dan animasinya yang tiada duanya.