Sejak dirilis pada Juli lalu, Deadpool & Wolverine (2024) masih menjadi salah satu film yang diperbincangkan hingga saat ini. Saat membahas Deadpool, banyak yang langsung teringat akan karakter khasnya yang lucu dan sering kali melakukan break the fourth wall. Keunikan ini semakin membuat Deadpool menjadi karakter yang istimewa, terutama dengan cara dia berinteraksi langsung dengan penonton.
Buat kamu yang belum tahu, break the fourth wall adalah istilah akting di mana karakter dalam sebuah film atau acara menyadari bahwa mereka sedang berada dalam cerita, bahkan bisa berkomunikasi langsung dengan penonton. Ternyata, konsep ini tidak hanya ditemukan pada Deadpool dalam dunia film, namun juga ada beberapa karakter anime yang kerap melakukan hal yang sama! Siapa saja mereka?
1. Gin Ichimaru – Bleach
Dalam Bleach, kita mengenal Ichigo Kurosaki yang berjuang melindungi manusia dan membimbing jiwa ke alam baka setelah mendapatkan kekuatan Shinigami. Di samping Ichigo, ada Gin Ichimaru, Kapten Divisi Ketiga Gotei 13 yang dikenal sebagai karakter yang cukup misterius namun juga sangat lucu.
Gin adalah salah satu karakter dalam Bleach yang sering melakukan break the fourth wall. Dengan senyum khas yang misterius, Gin sesekali menyapa penonton, terutama saat ada momen yang tidak terduga. Selain Gin, ada beberapa karakter lain dalam Bleach yang juga kadang menunjukkan kesadaran mereka akan keberadaan penonton. Namun, Gin adalah karakter yang paling sering dan paling langsung melakukan interaksi seperti ini.
Kenapa Gin Menarik?
Gin menyatukan elemen misterius dan humor, memberikan momen lucu dengan kesadaran bahwa ada orang lain (penonton) yang mengamati setiap gerak-geriknya. Hal ini menambah kedalaman pada karakter yang terlihat sangat tenang namun juga memiliki sisi unik ini.
2. Popuko – Pop Team Epic
Pop Team Epic adalah anime absurd yang menampilkan dua karakter utama, Popuko dan Pipimi, yang sering kali terlibat dalam kejadian-kejadian yang tidak terduga. Popuko, yang lebih sering melakukan aksi yang over-the-top, menjadi contoh karakter yang sering melakukan break the fourth wall.
Dari episode pertama, kita bisa melihat Popuko berbicara langsung kepada penonton dengan ekspresi yang sengaja dilebih-lebihkan, kadang memparodikan berbagai budaya pop, dan menyindir tren-tren yang sedang berkembang. Anime ini memang penuh dengan humor yang absurd, tetapi kemampuan Popuko untuk mengajak penonton terlibat langsung dalam cerita menjadikannya sangat khas dan menarik.
Kenapa Popuko Menarik?
Popuko tidak hanya sekadar membuat penonton tertawa, tapi juga memberi gambaran tentang bagaimana absurdnya dunia ini dan bagaimana anime bisa menjadi sebuah medium yang melampaui batasan-batasan konvensional.
3. Usagi Tsukino – Sailor Moon
Di dunia Sailor Moon, kita mengenal Usagi Tsukino, seorang gadis SMA yang tiba-tiba mendapatkan kekuatan untuk melindungi dunia sebagai Sailor Moon. Meskipun mengemban tugas besar, Usagi tetap menjadi sosok yang sangat emosional dan kadang kocak, terutama dalam cara dia berinteraksi dengan penonton.
Usagi tidak jarang menunjukkan kesadaran akan keberadaan penonton. Dalam beberapa episode, Usagi sering berbicara langsung ke kamera, memperkenalkan dirinya dan bahkan karakter lainnya sebelum cerita dimulai. Momen seperti ini menambah kesan ringan dan lucu dalam anime ini, membuat penonton merasa dekat dengan karakter utama.
Kenapa Usagi Menarik?
Sebagai karakter utama yang bisa tampil dramatis namun juga kocak, Usagi menggunakan break the fourth wall untuk memberi kesan lebih pribadi dan mengundang penonton merasa lebih terlibat dengan perkembangan cerita.
4. Tamaki Suoh – Ouran High School Host Club
Ouran High School Host Club bercerita tentang Haruhi Fujioka yang terjebak dalam kehidupan para siswa kaya di Ouran Academy. Salah satu karakter utama yang mencuri perhatian adalah Tamaki Suoh, ketua Host Club yang narsistik namun sangat menghibur.
Tamaki sering kali menyadari bahwa dia berada dalam dunia anime yang berisi cerita komedi romantis. Dia terkadang melakukan interaksi lucu dengan penonton, seolah mengakui bahwa dia tahu kita sedang menonton kisahnya. Kejenakaan dan kesadaran Tamaki akan dunia fiksi tempat dia berada menambah nuansa unik dalam Ouran High School Host Club.
Kenapa Tamaki Menarik?
Kepandaian Tamaki dalam membawa humor dan interaksi langsung dengan penonton menambah daya tarik karakter ini. Kemampuannya untuk mengubah situasi biasa menjadi momen yang menggelikan adalah salah satu alasan Ouran High School Host Club begitu dicintai oleh penggemar.
5. Gintoki Sakata – Gintama
Gintama dikenal sebagai anime yang penuh dengan komedi dan absurditas. Gintoki Sakata, protagonis utama dalam serial ini, adalah seorang pekerja lepas yang menjalani kehidupan dengan cara yang sangat tidak biasa, terutama dengan munculnya alien dalam latar belakang cerita yang berlatar Jepang masa Edo.
Gintoki tidak hanya sering melakukan break the fourth wall, tetapi dia juga mengkritik dunia anime itu sendiri. Beberapa kali dia berbicara langsung kepada penonton atau bahkan mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap para pembuat anime yang menyebabkan berbagai situasi absurd dalam cerita. Gintama bisa sangat serius, tapi dengan karakter seperti Gintoki, ia juga menyisipkan momen-momen lucu yang membuat penonton terhubung lebih dalam.
Kenapa Gintoki Menarik?
Gintoki mampu membaurkan kritik terhadap media dengan humor yang cerdas. Break the fourth wall yang sering dia lakukan menambah dimensi pada karakternya sebagai seseorang yang sadar akan situasi di sekitarnya, namun tetap terjebak dalam absurdnya dunia yang diciptakan.
Karakter-karakter anime yang bisa melakukan break the fourth wall, seperti Deadpool, bukan hanya sekadar memberikan hiburan, tapi juga membawa penonton lebih dalam ke dalam dunia cerita. Interaksi ini memberikan dimensi lebih pada karakter dan menunjukkan bahwa anime, seperti halnya film atau acara TV, dapat melibatkan penonton dalam cara yang menyenangkan dan unik. Setiap karakter ini memiliki cara yang berbeda dalam membangun kedekatan dengan penonton, namun semuanya sukses mencuri perhatian dengan humor dan kesadaran mereka terhadap keberadaan kita, sang penonton.