Indonesia merupakan negara yang kaya akan pulau dan ragam budaya, etnis kepercayaan dan bahasa hingga sukunya. Di zaman sekarang sudah banyak orang yang mulai melupakan tradisi leluhur dan sudah mulai menyepelekan. Tetapi, sejatinya para generasi milenial harus tahu bahwa masih banyak suku unik di Indonesia yang masih kental dengan tradisi leluhurnya. Mulai dari gaya hidup sehari-hari, bahasa yang digunakan sampai kepercayaan yang masih utuh.
Bicara soal keberagaman suku di Indonesia, tahukah kamu kalau ternyata dari sekian banyak suku tersebut mereka memilih hidup terisolasi dari dunia luar dan tidak mau terpengaruh modernisasi. Dengan berpegang teguh yang kuat pada kepercayaan dan aspek lainnya sehingga beragam suku tersebut memiliki keunikan tersendiri. Tidak heran kalau mereka juga mengalami populasi yang sedikit, banyak sekali aturan yang harus ditaati demi mempertahankan suku dan budaya asli.
Buat kamu yang masih belum kenal dengan jenis sukunya, kamu bisa pahami pembahasan artikel di bawah ini sampai habis, ya!
Deretan Suku Unik Di Indonesia Yang Masih Kental Tradisi Leluhurnya
1. Suku Baduy Dalam
Suku ini merupakan suku unik di Indonesia yang masih kental dengan tradisi leluhurnya. Mereka selalu menolak perubahan modernisasi dengan cara mengisolasikan wilayahnya. Suku Baduy Dalam sendiri cenderung masih mengikuti tradisi leluhurnya dari mulai cara berpakaian, gaya hidup dan lain sebagainya. Banyak juga aturan yang diberikan dengan ketat demi adat istiadat nenek moyang mereka tetap bertahan, yakni:
a. Tidak diperkenankan untuk menggunakan kendaraan untuk sarana memasuki wilayahnya
b. Tidak diperkenankan menggunakan alas kaki
c. Pintu rumah harus menghadap utara atau selatan kecuali sang puun atau ketua adat
d. Larangan menggunakan alat canggih
e. Menggunakan kain berwarna hitam /putih sebagai pakaian yang ditenun dan dijahit sendiri
f. Tidak diperbolehkan bertemu dengan orang asing
2. Suku Asmat di Papua
Suku ini merupakan suku yang sangat dikenal dengan keunikan hasil ukir kayunya yang melimpah. Populasi Suku Asmat kini sudah terbagi menjadi dua yaitu yang tinggal di pesisir pantai dan mereka yang yang sudah di bagian pedalaman. Kedua populasinya memiliki perbedaan satu sama lain dalam hal cara hidup, struktur sosial dan ritual. Khususnya populasi Suku Asmat yang berada di pesisir pantai terbagi kembali menjadi 2 suku Bisman di antara sungai Sinesty dan sungai Nin. Para penduduk asmat pada umumnya memiliki ciri fisik yang sangat khas dengan kulit hitam dan berambut keriting. Postur tubuh mereka cukup tinggi dan rata-rata tinggi mencapai 172 CM bagi pria dan 162 bagi wanita. Satu hal yang patut ditiru dari pola hidup mereka yaitu merasakan dirinya bersahabat dengan alam.
3. Suku Dayak di Kalimantan
Suku yang unik ini merupakan Suku Dayak yang mendiami wilayah pedalaman Kalimantan dan juga dari akses informasi Global. Meski begitu, suku dayak punya keunikan sendiri yang terlihat dari cara mereka berpakaian, menjalani kehidupan sehari hari dan upacara serta ritual yang sering dilakukan. Bahasa dan tarian khas Dayak juga menjadi corak kebudayaan mereka untuk makanan khas mereka. Seperti sayur yang khas dan menjadi makanan terfavorit disan dengan olahan rotan muda.
4. Suku Sasak Boda
Sebagian besar masyarakat di sana mendiami pulau Lombok. Mayoritas beragama islam, namun tidak sedikit pula ada yang menganut kepercayaan pra-islam yang disebut Sasak Boda. Orang Sasak Boda merupakan orang yang terkenal pintar membuat kain tenun dan setiap perempuan disan dapat dikatakan dewasa ketika sudah siap berumah tangga dan pandai tenun. Tradisi pernikahan di sana sering dikenal dengan sebutan merarik atau pelarian, caranya cukup sederhana bahwa gadis pujaan tidak perlu memberitahukan kepada orang tuanya ketika calon pengantin pria ingin menikahinya. Layaknya adanya penculikan pengantin wanita dulu. Bila ingin menikah, saat gadis itu bisa dibawa jangan lupa aturan gadis pujaannya dilarikan ke rumah kerabat terdekat pria untuk menginap semalam saja.
5. Suku Buton
Suku unik di Indonesia yang satu ini masih kental dengan ritual dan berupa jamuan makan, uniknya cara penyampaiannya dilakukan oleh gadis suku Buton. Pada zaman dahulu, ritualnya digelar dalam rangka menyambut para pejuang yang pulang dari medan perang.
Sumber:
www.infogitu.com