Hubungi Kami

Film Indonesia “NANA” Sukses di Festival Film Berlinale ke-72: Tiket Premier Habis Terjual

Film Indonesia “NANA,” yang merupakan adaptasi dari novel “Jais Darga Namaku” karya Ahda Imran, berhasil mencuri perhatian di Festival Film Berlinale ke-72. Menurut informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Berlin, tiket untuk premier film ini telah habis terjual, menunjukkan antusiasme besar dari penonton dan kritikus film internasional. Festival ini berlangsung dari 10 hingga 20 Februari 2022, dan “NANA” terpilih sebagai salah satu nominasi unggulan untuk kategori Competition.

@unimma_id

Tiket Premier Habis Terjual

KBRI Berlin melaporkan bahwa sekitar 600 tiket untuk tayangan perdana “NANA” telah ludes terjual. Keberhasilan ini menunjukkan minat yang tinggi terhadap film Indonesia di kancah internasional. Penonton yang hadir pada premier ini, seperti Draga, mengungkapkan kekaguman mereka terhadap kombinasi cerita dan latar musik dalam film tersebut. “Ini memang bukan pertama kalinya saya menonton film Indonesia. Tapi yang paling berkesan adalah paduan antara cerita dan latar belakang musik dari film ini,” kata Draga.

Cerita dan Latar Belakang Film

“NANA,” disutradarai oleh Kamila Andini, adalah film berbahasa Sunda yang mengangkat kisah Raden Nana Sunani. Cerita ini berlatarkan sekitar tahun 1960, dan mengisahkan perjuangan Raden Nana untuk memulai hidup baru setelah kehilangan keluarganya akibat konflik di daerahnya. Film ini menggambarkan tema cinta dan ketangguhan seorang perempuan yang terus dibayangi oleh masa lalu. Meskipun berlatar belakang setengah abad lalu, film ini menawarkan pesan yang tetap relevan dengan kehidupan kontemporer.

Film ini tidak hanya menyoroti aspek emosional dan historis, tetapi juga menampilkan kekayaan budaya Jawa Barat melalui musik, tarian, dan pakaian tradisional Sunda dari zaman tersebut. Penampilan aktor ternama seperti Happy Salma, Laura Basuki, Ibnu Jamil, dan Arswendi Nasution menambah kekuatan film ini dalam menggambarkan kehidupan masyarakat pada masa lalu.

Jadwal Tayang dan Respons Penonton

Setelah premier, film ini dijadwalkan untuk tayang di tujuh teater lain di Berlin, yaitu pada 14, 17, 18, dan 20 Februari 2022. Menurut pantauan KBRI Berlin pada situs resmi Berlinale, tiket untuk semua tayangan tambahan ini juga telah habis terjual. Hal ini menunjukkan minat yang konsisten dan antusiasme tinggi dari penonton terhadap film ini.

Kategori Competition Berlinale

Kehadiran “NANA” dalam kategori Competition di Festival Berlinale merupakan pencapaian signifikan bagi sineas Indonesia. Kategori Competition adalah salah satu kategori utama dan paling bergengsi dalam festival ini, yang mencakup sembilan kategori yang diperlombakan. Film-film yang terpilih dalam kategori ini berkesempatan untuk meraih penghargaan utama festival, yaitu the Golden Bear untuk film terbaik. Selain itu, enam penghargaan Silver Bear juga diperebutkan dalam kategori ini, termasuk untuk Grand Jury Prize, sutradara terbaik, pemeran utama terbaik, pemeran pendukung terbaik, skenario terbaik, dan Outstanding Artistic Contribution.

Persaingan dan Penghargaan

Dari ratusan film yang diseleksi, hanya 18 film yang berhasil masuk ke dalam nominasi kategori Competition. Pesaing Indonesia di kategori ini berasal dari berbagai negara, termasuk Jerman, Prancis, Meksiko, Swiss, Inggris, Italia, Korea Selatan, dan China. Artistic Director Berlinale, Carlo Chatrian, menyebutkan bahwa meskipun film-film yang terpilih memiliki bahasa, budaya, dan gaya yang beragam, semuanya berbicara tentang satu tema universal: rasa cinta yang kuat. “Secara keseluruhan, karakter-karakter yang dikisahkan dalam film-film ini adalah penghargaan terbaik yang dapat kita bayangkan untuk kemanusiaan,” kata Chatrian.

Film “NANA” tidak hanya menonjol karena ceritanya yang kuat dan relevansi temanya tetapi juga karena berhasil menarik perhatian dan mendapatkan apresiasi di festival film internasional bergengsi seperti Berlinale. Keberhasilan film ini menunjukkan bahwa sinema Indonesia mampu bersaing di tingkat global dan memberikan kontribusi yang berarti terhadap industri film internasional. Sebagai penutup, pencapaian ini dapat dianggap sebagai langkah maju yang signifikan untuk industri film Indonesia dan dapat membuka jalan bagi lebih banyak karya sinematik Indonesia di masa depan.

unimma

Leave a Reply

  • https://ssg.streamingmurah.com:8048
  • Copyright ©2025 by PT. Radio Unimma. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048
  • Copyright ©2025 by unimmafm. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048/stream
  • Copyright ©2025 by unimmafm All Rights Reserved