(87,6Unimmafm) MAGELANG – Kota Surakarta unggul dalam perolehan medali pada dua hari pelaksanaan Sirkuit Panahan 1 Provinsi Jawa Tengah di Stadion Abu Bakrin Kota Magelang. Jalannya kompetisi dibuka pada Minggu (12/6) lalu dan masih akan berlangsung sampai Kamis, 16 Juni mendatang.

Ketua Panitia Sirkuit Panahan 1, Bahrudin mengatakan, kompetisi perdana di Jawa Tengah usai vakum selama dua tahun gara-gara pandemi Covid-19 ini berlangsung meriah. Total sebanyak 481 atlet panahan dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah bersaing guna menjadi yang terbaik.
“Kota Surakarta perkasa di dua hari pelaksanaan lomba, Minggu-Senin (12-13/6). Total 9 medali emas telah dikemas kontingen dari Solo, dan masih ada pertandingan-pertandingan berikutnya,” ujarnya usai penutupan hari kedua lomba, Senin (13/6).
Ketua Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kota Magelang ini menuturkan, pada hari pertama pertandingan dipertandingkan divisi nasional Putri dengan jumlah 81 atlet. Total medali yang diperebutkan 5 emas, 5 perak, dan 5 perunggu.
“Kota Surakarta berhasil menjadi yang terbaik dengan mengemas 3 medali emas, 2 perak, dan 2 perunggu. Posisi kedua ditempati Sragen dan Batang masing-masing meraih 1 emas, serta posisi ketiga oleh Klaten dengan 2 perak dan 2 perunggu,” katanya.
Selain perebutan medali, dipertandingkan juga babak eliminasi yang pemenangnya akan langsung mewakili provinsi Jawa Tengah pada Kejurnas Panahan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah tahun 2022, akhir bulan Juni nanti. Hasilnya Febrianisa Asti Salsabila dari Klaten yang memenangkan babak eliminasi ini.
“Febrianisa unggul dari lawan-lawannya di babak eliminasi. Pada perebutan medali, ia juga berhasil meraih 1 medali perak dan 2 perunggu,” tuturnya.
Sementara di hari kedua dipertandingkan divisi nasional putra dengan 88 atlet dan total medali 5 emas, 5 perak, dan 5 perunggu. Surakarta kembali unggul di divisi ini dengan merebut 4 emas, 4 perak, dan 1 perunggu. Adapun posisi kedua diraih Salatiga dengan 1 emas dan 1 perunggu serta peringkat ketiga ditempati Grobogan dengan 1 perak.
“Nah ini yang menarik, di babak eliminasi divisi nasional putra ini dimenangkan oleh Rifki Putra Ramadan dari Grobogan. Menarik, karena di perebutan medali Rifki ini tidak mendapat medali apapun, tapi dia berhasil menang di babak eliminasi, sehingga berhak berangkat ke Kejurnas di Palangkaraya,” jelasnya.
Menurut Bahrudin, pada event Sirkuit Panahan 1 ini tidak ada atlet yang paling diunggulkan dari atlet lainnya. Sebab, setelah dua tahun lebih tanpa ada kompetisi, maka kekuatan atlet pun tidak diketahui, sehingga dianggap semua atlet memiliki peluang atau kans yang sama untuk meraih prestasi.
“Maka, para atlet sangat antusias mengikuti kompetisi ini, selain karena mengasah kembali mental bertandingnya, juga untuk mendapatkan rangking di Jawa Tengah. Rangking ini penting bagi atlet dan juga pengurus cabor, misalnya tidak perlu lagi seleksi ketika ada event nasional, karena tinggal ambil aja rangking teratas,” terangnya.
Untuk pertandingan hari ketiga, Selasa (14/6), akan dipertimbangkan divisi recurve putra-putri jarak 70 m. Total yang bertanding ada 40 atlet putri dan 57 putra. Dipertimbangkan pula babak eliminasi untuk menentukan siapa yang akan berangkat ke Kejurnas di Palangkaraya.
“Setiap divisi kita tandingkan babak eliminasi. Belum tentu peraih medali nanti dapat juara di eliminasi, begitu juga sebaliknya atlet tanpa medali bisa saja menang di babak ini. Bisa begitu, karena ada faktor mental yang berpengaruh, selain juga faktor lainnya, seperti kondisi fisik dan alat,” imbuhnya. (Asef Amani)