Hubungi Kami

Bukan Hanya Manusia, Inilah Beberapa Hewan yang ‘Nyaris’ Tak Bersuara: Keheningan dalam Dunia Fauna

 

@unimma_id

Di dunia hewan, suara seringkali menjadi salah satu cara utama mereka berkomunikasi, baik untuk menarik pasangan, memperingatkan bahaya, atau mempertahankan wilayah. Namun, meskipun kebanyakan hewan menggunakan suara untuk berbagai tujuan, ada beberapa spesies yang hampir tidak mengeluarkan suara sama sekali atau hanya berkomunikasi dengan cara yang sangat minim. Fenomena ini menarik, karena bisa menjadi petunjuk tentang bagaimana hewan beradaptasi dengan lingkungan mereka yang unik.

Tidak semua makhluk hidup di planet ini mengandalkan suara untuk berkomunikasi. Beberapa hewan, meskipun mungkin memiliki kemampuan fisik untuk mengeluarkan suara, memilih untuk tetap diam karena alasan ekologis atau adaptasi evolusioner. Artikel ini akan membahas beberapa hewan yang ‘nyaris’ tak bersuara dan menjelaskan alasan di balik keheningan mereka.

1. Koala: Hewan yang Hampir Diam Sepanjang Waktu

Koala, marsupial yang terkenal dari Australia, adalah salah satu contoh hewan yang hampir tidak pernah mengeluarkan suara. Koala memiliki kemampuan untuk mengeluarkan suara, tetapi mereka sangat jarang menggunakannya. Suara yang mereka hasilkan lebih sering terdengar saat musim kawin, ketika koala jantan menggunakan suara khas yang mirip dengan teriakan atau raungan untuk menarik perhatian betina atau mempertahankan wilayah mereka dari pesaing.

Namun, di luar musim kawin, koala cenderung sangat tenang. Hal ini disebabkan oleh cara hidup mereka yang cenderung soliter dan bergantung pada diet daun eukaliptus yang rendah kalori, yang membuat mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka dalam keadaan tidur atau tidak aktif. Karena mereka menghabiskan banyak waktu di atas pohon dan tidak memiliki banyak musuh alami selain manusia, koala mungkin tidak merasa perlu berkomunikasi secara verbal dengan sering.

2. Gajah: Komunikasi Infrasonik yang Tidak Terlihat

Gajah adalah salah satu hewan yang dapat menghasilkan suara, namun mereka lebih dikenal karena komunikasi infrasonik yang mereka gunakan, yang berarti mereka berkomunikasi melalui suara dengan frekuensi yang sangat rendah, di bawah jangkauan pendengaran manusia. Meskipun kita jarang mendengar suara mereka, gajah dapat berkomunikasi dengan sangat efektif melalui getaran ini, yang dapat merambat jauh melintasi tanah dan hutan.

Suara infrasonik ini digunakan oleh gajah untuk berkomunikasi dengan anggota kelompok mereka, memperingatkan bahaya, atau mencari pasangan. Namun, karena frekuensi ini sangat rendah, manusia tidak dapat mendengarnya tanpa alat bantu khusus. Gajah juga jarang menghasilkan suara vokal yang bisa didengar manusia, kecuali dalam situasi tertentu, seperti saat mereka merasa terancam atau marah.

3. Penguin: Komunikasi Visual dan Gerakan Lebih Dominan

Meskipun banyak spesies burung menggunakan suara untuk berkomunikasi, penguin termasuk dalam kelompok burung yang lebih jarang mengeluarkan suara. Sebagian besar penguin lebih mengandalkan sinyal visual dan perilaku tubuh untuk berinteraksi, terutama selama musim kawin atau saat menjaga wilayah mereka.

Penguin memiliki panggilan atau teriakan yang khas, tetapi mereka lebih sering menggunakan postur tubuh, gerakan, atau posisi untuk menunjukkan perasaan mereka atau menarik perhatian pasangan. Mereka juga menggunakan suara untuk berkomunikasi dalam kelompok besar saat mencari makanan, tetapi dibandingkan dengan burung lainnya, penguin cenderung lebih tenang dalam interaksi mereka.

4. Paus Beluga: Komunikasi Laut yang Tidak Selalu Melibatkan Suara

Paus beluga dikenal sebagai “canaries of the sea” karena kemampuan mereka untuk menghasilkan berbagai macam suara. Namun, meskipun mereka dapat menghasilkan suara seperti klik, siulan, dan panggilan lainnya, mereka lebih sering mengandalkan komunikasi non-verbal dalam beberapa situasi. Sebagai contoh, paus beluga menggunakan gerakan tubuh dan perubahan posisi tubuh mereka untuk mengekspresikan perasaan atau keinginan mereka.

Meskipun suara adalah salah satu cara mereka berkomunikasi, paus beluga juga menunjukkan kemampuan luar biasa untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan sering kali dapat menjaga keheningan untuk berkomunikasi secara lebih halus. Mereka juga berkomunikasi menggunakan gerakan tubuh atau interaksi langsung, terutama ketika berada di dalam kelompok kecil.

5. Kura-kura: Penghindaran Suara Sebagai Strategi Bertahan Hidup

Kura-kura termasuk hewan yang cenderung sangat diam, baik saat mereka berada di darat maupun di dalam air. Meskipun beberapa spesies kura-kura dapat mengeluarkan suara dalam keadaan tertentu, seperti saat merasa terancam atau sakit, sebagian besar kura-kura tetap diam. Kura-kura lebih mengandalkan gerakan lambat mereka dan perlindungan fisik dari cangkangnya untuk bertahan hidup.

Keheningan mereka bisa dianggap sebagai strategi bertahan hidup, karena suara yang keras bisa menarik perhatian predator. Dengan menjadi diam dan bergerak perlahan, kura-kura dapat menghindari pemangsa dan tetap tersembunyi di lingkungan mereka. Meskipun mereka bisa mengeluarkan suara kecil, misalnya saat mereka menggigit atau dalam interaksi sosial terbatas, suara ini jarang terdengar dalam kehidupan mereka sehari-hari.

6. Bunglon: Komunikasi Menggunakan Warna dan Gerakan, Bukan Suara

Bunglon terkenal dengan kemampuannya untuk mengubah warna kulitnya sebagai respons terhadap lingkungan atau untuk komunikasi dengan sesama bunglon. Keheningan mereka adalah bagian dari strategi bertahan hidup yang lebih bergantung pada adaptasi visual daripada vokalisasi. Bunglon mengandalkan warna tubuh mereka untuk menunjukkan suasana hati, menarik pasangan, atau menunjukkan agresi terhadap pesaing, daripada mengandalkan suara.

Meskipun bunglon kadang-kadang membuat suara kecil seperti desisan atau mendesis ketika terancam, mereka jarang mengeluarkan suara besar. Keheningan mereka dan perubahan warna yang luar biasa berfungsi sebagai bentuk komunikasi yang sangat efektif tanpa perlu menghasilkan kebisingan.

7. Kepiting Horseshoe: Keheningan dalam Dunia Laut

Kepiting horseshoe, meskipun merupakan salah satu makhluk laut yang lebih tua dan berusia lebih panjang, hampir tidak pernah mengeluarkan suara. Mereka lebih mengandalkan gerakan tubuh dan perilaku visual untuk berinteraksi, dan sebagian besar komunikasi mereka dilakukan melalui perilaku perilaku fisik. Kepiting horseshoe cenderung diam dan lebih fokus pada mencari makan dan menjaga diri mereka dari predator.

Mereka juga memiliki indra yang sangat sensitif terhadap getaran di dalam air, sehingga mereka dapat merasakan ancaman atau kedekatan hewan lain tanpa harus mengeluarkan suara. Keheningan mereka membuat mereka tetap aman dan tidak menarik perhatian predator.

Keheningan yang dimiliki oleh beberapa hewan ini menunjukkan betapa beragamnya cara hewan beradaptasi dengan lingkungan mereka. Dalam banyak kasus, meskipun hewan-hewan ini memiliki kemampuan untuk mengeluarkan suara, mereka memilih untuk tetap diam atau mengandalkan saluran komunikasi non-verbal yang lebih halus. Hal ini bisa menjadi strategi bertahan hidup yang efektif, memungkinkan mereka untuk menghindari predator atau berinteraksi secara lebih efisien dengan sesama spesies mereka.

Meskipun kita sering mengaitkan komunikasi suara dengan dunia hewan, kenyataannya banyak spesies yang hidup dengan hampir tanpa suara. Fenomena ini mengingatkan kita akan keanekaragaman luar biasa dalam cara hewan berinteraksi dengan dunia mereka, menunjukkan bahwa tidak selalu suara yang diperlukan untuk bertahan hidup atau berkomunikasi.

unimma

Leave a Reply

  • https://ssg.streamingmurah.com:8048
  • Copyright ©2025 by PT. Radio Unimma. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048
  • Copyright ©2025 by unimmafm. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048/stream
  • Copyright ©2025 by unimmafm All Rights Reserved