Sejarah Tempe Benguk
Tempe benguk adalah salah satu makanan tradisional khas Yogyakarta yang telah ada sejak zaman kolonial. Makanan ini terbuat dari biji benguk atau kacang koro, yang difermentasi seperti proses pembuatan tempe pada umumnya. Biji benguk sendiri dikenal sebagai bahan makanan yang kaya protein dan sering dijadikan alternatif pengganti kedelai, terutama pada masa-masa sulit ketika kedelai sulit ditemukan atau harganya mahal.

Kuliner ini memiliki nilai sejarah yang kuat karena sering dijadikan santapan bagi masyarakat pedesaan di Yogyakarta. Di masa lampau, tempe benguk dikenal sebagai makanan rakyat kecil, tetapi kini menjadi salah satu hidangan yang melestarikan warisan kuliner lokal dan kian populer di kalangan wisatawan.
Keunikan Tempe Benguk
- Bahan Utama yang Berbeda
- Dibuat dari biji benguk, bukan kedelai, yang memiliki rasa dan tekstur unik. Biji benguk memiliki rasa yang sedikit pahit jika tidak diolah dengan baik, tetapi melalui proses fermentasi, rasa pahit tersebut hilang, dan tekstur yang lembut tercipta.
- Proses Pembuatan Tradisional
- Pembuatan tempe benguk masih dilakukan secara tradisional, mulai dari perendaman, pengupasan, hingga fermentasi yang membutuhkan kesabaran.
- Rasa yang Khas
- Tempe benguk memiliki rasa gurih alami dengan aroma khas dari proses fermentasi. Biasanya, tempe ini diolah menjadi aneka masakan, seperti gorengan, bacem, atau sambal goreng.
Proses Pembuatan Tempe Benguk
Bahan-Bahan
- 500 gram biji benguk kering
- Ragi tempe secukupnya
- Daun pisang untuk pembungkus
Langkah-Langkah
- Persiapan Biji Benguk
- Rendam biji benguk kering selama 24 jam agar lunak.
- Setelah direndam, rebus biji benguk hingga empuk dan tiriskan.
- Pengupasan Kulit
- Kupas kulit biji benguk secara manual untuk mendapatkan biji yang bersih.
- Fermentasi
- Campurkan biji benguk yang sudah bersih dengan ragi tempe.
- Bungkus adonan biji benguk dengan daun pisang, lalu diamkan selama 2-3 hari di tempat bersuhu ruang.
- Hasil Akhir
- Setelah fermentasi selesai, tempe benguk siap digunakan untuk berbagai olahan masakan.
Olahan Masakan Tempe Benguk
- Tempe Benguk Bacem
- Tempe benguk direndam dalam campuran gula merah, bawang putih, ketumbar, dan santan, lalu dimasak hingga meresap dan digoreng hingga kecokelatan.
- Sambal Goreng Tempe Benguk
- Potong tempe benguk menjadi dadu, lalu tumis bersama bumbu sambal goreng seperti cabai, bawang merah, bawang putih, dan petai untuk cita rasa yang pedas dan gurih.
- Tempe Benguk Goreng Tepung
- Celupkan tempe benguk ke dalam adonan tepung berbumbu, lalu goreng hingga renyah.
Nilai Budaya Tempe Benguk
Tempe benguk bukan sekadar makanan, tetapi juga bagian dari identitas budaya masyarakat Yogyakarta. Hidangan ini mencerminkan kreativitas masyarakat lokal dalam memanfaatkan bahan pangan yang tersedia. Selain itu, proses pembuatannya yang menggunakan teknik tradisional menjadi salah satu cara untuk melestarikan warisan leluhur.
Kini, tempe benguk sering dijumpai di pasar-pasar tradisional dan dijadikan sebagai oleh-oleh khas Yogyakarta. Banyak pula restoran yang mulai mengangkat tempe benguk sebagai salah satu menu andalan untuk memperkenalkan kuliner lokal kepada wisatawan.
Kesimpulan
Tempe benguk adalah salah satu contoh kekayaan kuliner tradisional Indonesia yang perlu dilestarikan. Dengan rasa yang khas, proses pembuatan tradisional, dan nilai sejarah yang tinggi, tempe benguk layak menjadi warisan budaya yang dibanggakan. Jika berkunjung ke Yogyakarta, jangan lupa mencicipi kuliner legendaris ini sebagai bagian dari pengalaman menjelajahi kekayaan budaya Nusantara!