Hubungi Kami

Getuk: Penganan Tradisional Indonesia yang Mendunia

Indonesia dikenal kaya akan kuliner tradisional yang beragam, salah satunya adalah getuk. Penganan berbahan dasar singkong ini tak hanya menjadi favorit di pasar-pasar tradisional, tetapi juga berhasil meraih perhatian dunia. Bahkan, getuk masuk dalam daftar 50 Jajanan Kaki Lima Terbaik di Asia versi CNN Travel, membuktikan bahwa makanan sederhana ini memiliki pesona yang luar biasa.

@unimma_id

Apa Itu Getuk?

Getuk atau gethuk adalah camilan tradisional khas Jawa yang terbuat dari singkong. Proses pembuatannya dimulai dengan mengupas dan merebus singkong hingga empuk, kemudian singkong tersebut dihaluskan dengan cara ditumbuk atau digiling. Adonan singkong biasanya dicampur dengan gula pasir atau gula aren untuk memberikan rasa manis dan warna khas. Sebagai pelengkap, getuk disajikan dengan taburan parutan kelapa yang memberikan rasa gurih sekaligus memperkaya tekstur.

Camilan ini sering kali dibuat dengan tambahan pewarna makanan, sehingga menghasilkan tampilan yang menarik dan ceria. Getuk dapat berwarna putih, cokelat, atau beraneka warna cerah lainnya, tergantung bahan dan kreativitas pembuatnya.


Varian Getuk yang Populer

  1. Getuk Lindri
    Getuk ini memiliki tekstur yang lembut dengan bentuk panjang-panjang yang dipadatkan, biasanya diberi pewarna makanan agar terlihat lebih menarik. Getuk lindri kerap disajikan bersama taburan kelapa parut.
  2. Getuk Goreng
    Berbeda dari getuk tradisional, getuk goreng dibuat dengan cara menggoreng adonan singkong manis hingga berwarna kecokelatan. Varian ini memiliki rasa yang lebih gurih dan tekstur yang renyah di luar namun lembut di dalam. Getuk goreng terkenal sebagai oleh-oleh khas Sokaraja, Banyumas.
  3. Getuk Trio
    Varian ini berasal dari Magelang dan dikenal karena tampilannya yang berwarna-warni (biasanya merah muda, hijau, dan putih). Rasanya yang manis dan teksturnya yang kenyal membuatnya digemari oleh berbagai kalangan.

Sejarah dan Filosofi Getuk

Getuk berasal dari pulau Jawa dan telah menjadi bagian dari budaya kuliner masyarakat setempat sejak zaman penjajahan Belanda. Makanan ini awalnya lahir dari kebutuhan masyarakat untuk mencari alternatif bahan pangan ketika beras sulit didapat. Singkong, yang melimpah di Indonesia, menjadi pilihan utama sebagai bahan dasar.

Dalam budaya Jawa, getuk melambangkan kesederhanaan dan kebersamaan. Makanan ini sering disajikan dalam acara keluarga, hajatan, atau ritual tradisional, menjadi simbol kekayaan kuliner lokal yang diwariskan secara turun-temurun.


Getuk Mendunia

Prestasi getuk tak hanya diakui di dalam negeri, tetapi juga di panggung internasional. Pada tahun 2023, CNN Travel memasukkan getuk ke dalam daftar 50 Jajanan Kaki Lima Terbaik di Asia. CNN menggambarkan getuk sebagai makanan penutup yang berwarna cerah dan menarik perhatian, dengan rasa yang manis serta tekstur yang lembut.

“Mustahil untuk melewati makanan penutup yang menarik perhatian dan berwarna cerah ini tanpa mencicipinya,” tulis CNN Travel dalam ulasannya.

Getuk pun menjadi salah satu dari empat makanan Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut, bersanding dengan gado-gado, kerak telor, dan rujak. Pengakuan ini menjadi bukti bahwa kuliner tradisional Indonesia memiliki daya saing di tingkat global.


Kuliner Tradisional yang Tak Lekang oleh Waktu

Meskipun kini semakin banyak makanan modern bermunculan, getuk tetap memiliki tempat istimewa di hati masyarakat Indonesia. Selain mudah dibuat, camilan ini juga bernutrisi berkat bahan dasarnya yang alami, seperti singkong dan kelapa. Getuk juga sering dijadikan camilan pendamping teh atau kopi, terutama di pagi atau sore hari.

Di pasar tradisional hingga toko oleh-oleh, getuk tetap menjadi primadona. Keberadaannya menjadi pengingat akan kekayaan kuliner lokal yang penuh nilai budaya dan sejarah. Tidak heran jika getuk terus eksis dari generasi ke generasi, bahkan semakin dikenal hingga ke mancanegara.


Getuk dalam Konteks Kuliner Asia

Keberhasilan getuk masuk dalam daftar jajanan kaki lima terbaik Asia menempatkannya di antara jajanan populer lainnya seperti:

  • Tteokbokki dari Korea Selatan
  • Takoyaki dari Jepang
  • Jalebi dari India
  • Bubble Tea dari Taiwan
  • Sai Krok Isan dari Thailand

Getuk menunjukkan bahwa penganan tradisional Indonesia mampu bersaing di tengah tren kuliner global yang terus berkembang.


Penutup

Getuk adalah bukti nyata bahwa kesederhanaan bisa menciptakan kelezatan yang mendunia. Dengan bahan yang mudah didapat, proses pembuatan yang sederhana, dan rasa yang khas, getuk terus mempertahankan popularitasnya baik di tingkat lokal maupun internasional. Jadi, jika Anda belum pernah mencoba getuk, pastikan untuk mencicipinya saat berkunjung ke pasar tradisional atau tempat penjual oleh-oleh khas Jawa. Anda tidak hanya menikmati sebuah camilan, tetapi juga merasakan bagian dari sejarah dan budaya kuliner Indonesia.

unimma

Leave a Reply

  • https://ssg.streamingmurah.com:8048
  • Copyright ©2025 by PT. Radio Unimma. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048
  • Copyright ©2025 by unimmafm. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048/stream
  • Copyright ©2025 by unimmafm All Rights Reserved