Indonesia terkenal dengan beragam kuliner tradisionalnya yang kaya akan rasa dan sejarah. Salah satu makanan khas yang mungkin belum banyak dikenal adalah peyek petho khas Blondo, sebuah camilan tradisional yang memiliki rasa gurih dan tekstur renyah yang khas. Kuliner ini tidak hanya menjadi bagian dari tradisi masyarakat setempat, tetapi juga menjadi daya tarik kuliner yang menggoda.

Apa Itu Peyek Petho?
Peyek petho adalah sejenis makanan ringan berbahan dasar tepung beras, santan, dan kacang tanah. Uniknya, peyek ini menggunakan “petho” sebagai bahan utamanya. Petho adalah istilah lokal untuk menyebut larva tawon atau lebah yang sering diolah menjadi makanan oleh masyarakat pedesaan. Larva ini kaya akan protein dan memberikan rasa gurih alami yang khas pada peyek.
Kelezatan Khas Blondo
Blondo, sebuah daerah di Jawa Tengah, menjadi salah satu penghasil peyek petho yang terkenal. Proses pembuatannya dilakukan secara tradisional, menggunakan resep turun-temurun yang menjamin cita rasa autentik. Petho segar dicampur dengan adonan tepung beras dan santan, lalu digoreng hingga renyah. Hasilnya adalah peyek dengan tekstur renyah, aroma gurih, dan rasa unik yang sulit dilupakan.
Proses Pembuatan Peyek Petho
- Bahan Utama: Tepung beras, santan, bawang putih, ketumbar, garam, daun jeruk, dan tentunya petho segar.
- Membuat Adonan: Semua bahan dicampur hingga menjadi adonan cair. Petho ditambahkan terakhir agar tidak hancur saat pengadukan.
- Penggorengan: Adonan digoreng menggunakan minyak panas hingga berwarna keemasan. Proses ini membutuhkan ketelitian agar peyek matang merata dan tetap renyah.
Kandungan Gizi dan Manfaat
Peyek petho tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan nutrisi. Larva tawon dikenal memiliki kandungan protein tinggi, vitamin, dan asam lemak esensial yang baik untuk tubuh. Santan dan kacang tanah dalam adonan juga menambah nilai gizi, menjadikan camilan ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan.
Tradisi dan Makna Peyek Petho
Bagi masyarakat Blondo, peyek petho bukan sekadar camilan, tetapi juga memiliki nilai budaya. Hidangan ini sering disajikan dalam acara adat, seperti kenduri atau syukuran, sebagai simbol kemakmuran dan rasa syukur. Selain itu, peyek ini juga menjadi oleh-oleh khas yang dicari wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut.
Mencicipi Peyek Petho Khas Blondo
Jika Anda tertarik mencicipi peyek petho, Anda bisa menemukannya di pasar-pasar tradisional atau toko oleh-oleh di sekitar Blondo. Namun, dengan berkembangnya teknologi, beberapa produsen peyek petho juga mulai memasarkan produknya secara online. Anda bisa memesannya untuk menikmati sensasi rasa unik di rumah.
Penutup
Peyek petho khas Blondo adalah bukti kekayaan kuliner Indonesia yang berakar pada tradisi lokal. Dengan rasa gurih yang khas dan nilai budaya yang mendalam, makanan ini layak mendapat perhatian lebih dari masyarakat luas. Jadi, jika Anda berkesempatan mengunjungi Blondo, jangan lupa mencicipi peyek petho yang legendaris ini!