UNIMMA dan 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah di seluruh Indonesia menyelenggarakan Aksi Solidaritas untuk Palestina sebagai bentuk kecaman terhadap Israel. Aksi ini didukung oleh Forum Rektor PTMA dan berlangsung di Halaman Masjid Manaarul ‘Ilmi Kampus 2 UNIMMA pada Selasa (7/5). Peserta dari berbagai kalangan, termasuk dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa, berkumpul untuk menuntut kebebasan Palestina.

Dalam acara tersebut, perwakilan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) UNIMMA memberikan pidato. M. Zuhron Arofi, Kepala Divisi Kaderisasi Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Studi Islam (LP2SI), menjelaskan sejarah konflik Palestina-Israel. Andi Triyanto, MSI, Ketua LP2SI, menekankan peran Muhammadiyah dalam mendukung Palestina.
Dr. M. Tohirin, M.Ag, Wakil Rektor 3 bidang Al Islam Kemuhammadiyahan dan Kerjasama UNIMMA, menggambarkan situasi sulit di Gaza yang dipenuhi puing-puing dan diawasi ketat oleh tentara Israel, menyebabkan kelaparan. Dia juga menegaskan bahwa tindakan Israel dibiarkan oleh beberapa negara, termasuk Inggris, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat.
Tohirin membacakan pernyataan sikap dari Forum Rektor PTMA yang mengecam keras tindakan Israel, mengapresiasi dukungan global untuk Palestina, mengecam dukungan terhadap Israel, dan mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memfasilitasi perundingan antara Israel dan Palestina. Mereka juga mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional untuk mengadili tokoh Israel yang terlibat dalam kejahatan terhadap warga Palestina.
Selain itu, mereka mengecam sikap lemah negara-negara Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam dalam menghadapi Israel. Mereka menghargai konsistensi Menteri Luar Negeri RI dalam mendukung Palestina dan mengecam Barat atas kemunafikannya dalam konflik tersebut. Mereka juga meminta Pemerintah Indonesia untuk tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Pernyataan tersebut juga mengingatkan pada hak asasi manusia dan konstitusi Indonesia yang menolak penjajahan, serta mengajak masyarakat Indonesia untuk terus memberikan dukungan moral, material, dan spiritual kepada Palestina. Acara ditutup dengan penyerahan buah semangka sebagai simbol solidaritas kepada perwakilan mahasiswa untuk terus mendukung Palestina.