Pokemon Scarlet and Violet adalah salah satu game Pokemon paling ambisius dan inovatif hingga saat ini, tetapi terganjal oleh sejumlah masalah grafis dan teknis yang mengganggu. Game terbaru ini memperkenalkan generasi kesembilan Pokemon dalam format dunia terbuka yang memungkinkan pemain menjelajah secara bebas sesuai keinginan. Ini melanjutkan evolusi hampir satu dekade bagi game Pokemon yang diproduksi oleh Game Freak, yang semakin menjauh dari formula klasik yang telah ada sejak era Pokemon Red dan Green 25 tahun lalu. Namun, meskipun Pokemon Scarlet and Violet menjadi pemandangan menakjubkan dalam waralaba Pokemon, game ini masih belum memenuhi standar grafis dasar yang layak untuk video game modern.
Dunia Terbuka di Paldea
Berlatar di region Paldea, Pokemon Scarlet and Violet dimulai seperti game Pokemon lainnya, dengan pemain bertemu karakter saingan dan mendapatkan partner Pokemon pertama mereka. Namun, setelah satu hingga dua jam bermain, pemain bebas menjelajahi Paldea dengan bantuan Ride Pokemon yang unik. Pemain dapat menjalani tiga jalur cerita berbeda yang mencakup pertemuan dengan bos atau gym Pokemon yang mewakili 18 jenis Pokemon. Meskipun disebut dunia terbuka tanpa jalur tetap, pemain akan segera menyadari bahwa beberapa area lebih cocok untuk tim Pokemon level rendah sementara area lain membutuhkan Pokemon dengan level lebih tinggi. Meski ada urutan tertentu untuk menjelajahi Paldea, pemain tidak lagi diatur secara ketat seperti dalam game Pokemon sebelumnya.
Daya Tarik dan Kekurangan Dunia Terbuka
Salah satu kritik terbesar pada Pokemon Legends: Arceus, yang juga menawarkan konsep dunia terbuka, adalah bagaimana kosongnya region Hisui dibandingkan dengan game Pokemon lainnya. Meskipun Pokemon Scarlet and Violet masih kekurangan misi sampingan dan konten tersembunyi seperti dalam game dunia terbuka lainnya, kekosongan ini tertutupi oleh beragam Pokemon baru dan banyak pelatih untuk dilawan. Menemukan generasi baru Pokemon dan mengisi Pokedex terasa sangat menyenangkan, seperti sensasi bertarung melawan pelatih di seluruh wilayah.
Fitur baru dalam pertempuran, Terastallizing, menambahkan elemen menarik, meskipun penggunaannya terasa kurang dimanfaatkan dalam game ini. Tera Raids tidak seistimewa Gigantamax Raids dalam Pokemon Sword and Shield, dan pelatih NPC di game ini cenderung mudah dikalahkan oleh tim Pokemon yang setara. Tidak ada lawan tangguh seperti Miltank milik Whitney dari generasi sebelumnya, yang membuat pertarungan di Paldea terasa kurang menantang.
Desain Pokemon Baru yang Unik dan Kompetitif
Penambahan Pokemon baru mungkin kontroversial (setiap generasi Pokemon tampaknya selalu mendapatkan kritik awal dari penggemar hanya untuk dihargai di kemudian hari), tetapi saya pribadi menyukai keunikan dan keanehan desain generasi ini. Ada rasa magis dan keanehan yang menggelitik, dan sulit memutuskan Pokemon mana yang akan dimasukkan dalam tim “akhir” saya. Desain baru ini menambah dinamika positif pada Pokemon kompetitif, yang semakin populer dan siap menembus arus utama.
Cerita yang Lebih Menyentuh dan Perbaikan Kualitas Hidup
Cerita utama Pokemon Scarlet and Violet mengejutkan dengan jumlah emosinya. Dua dari tiga jalur cerita awalnya memiliki momen yang cukup menyentuh, didukung oleh model karakter yang menampilkan emosi dan kepribadian yang lebih nyata. Sangat menyenangkan melihat karakter menunjukkan lebih dari dua emosi, dan karakter pemain yang lebih ekspresif ketika menghadapi peristiwa besar. Beberapa kali, saya merasa tersentuh dengan cerita yang ada, karena karakter bereaksi sesuai dengan peristiwa ekstrem yang mereka alami.
Game Freak juga memperkenalkan berbagai peningkatan kualitas hidup yang mengurangi repetisi dalam game Pokemon. Misalnya, mode Let’s Go memungkinkan Pokemon mendapatkan pengalaman secara cepat saat pemain menjelajahi wilayah luas dan memungkinkan pemain mengubah kemampuan Pokemon tanpa ragu-ragu. Namun, sistem menu baru (dengan tombol “X”) terasa kurang intuitif dibandingkan Pokemon Sword and Shield, dengan beberapa opsi penting tersembunyi di tombol pintasan yang mudah dilupakan.
Kendala Grafis dan Masalah Performa
Di sisi grafis, Pokemon Scarlet and Violet tidak cukup memenuhi harapan, bahkan untuk standar game Pokemon. Meski tidak banyak yang memainkan Pokemon demi visual menakjubkan, ada saat-saat di mana game ini tampak kesulitan menghadapi ambisinya sendiri. Misalnya, game melambat ketika ada banyak Pokemon di layar, terutama dengan efek air di lanskap, dan sering terjadi masalah pop-in yang mengganggu. Masalah ini semakin terlihat saat pemain menggunakan Ride Pokemon, yang membuat mereka kerap tiba-tiba bertabrakan dengan Pokemon yang muncul mendadak. Selain itu, kendali Ride Pokemon terasa canggung, mirip dengan Pokemon Legends: Arceus, dan ada juga bug di mana Ride Pokemon menghilang sejenak, membuat pemain melayang di atas air atau tanah.
Game ini juga memiliki masalah saat pertarungan terjadi di lereng, dekat dinding, atau di dekat elemen pemandangan lainnya, membuat saya merindukan tampilan layar terpisah antara peta dunia dan layar pertempuran seperti di game lama. Sulit untuk mengatakan apakah Pokemon Scarlet and Violet terhambat oleh keterbatasan teknis Nintendo Switch atau karena Game Freak gagal membuat game yang setara dengan pesaingnya. Mengingat saya bermain di Nintendo Switch OLED yang relatif baru dan dalam mode docked, masalah ini tampaknya lebih disebabkan oleh keterbatasan Game Freak daripada Nintendo.
Dibandingkan dengan game dunia terbuka terbaru lainnya, bahkan yang dirilis bertahun-tahun lalu di Nintendo Switch, Pokemon Scarlet and Violet terasa mengecewakan, terutama dalam aspek grafis. Namun, baik atau buruk, penggemar Pokemon jarang menilai game ini di luar standar game Pokemon itu sendiri. Sebagai game Pokemon, Pokemon Scarlet and Violet adalah sebuah pengalaman yang menyenangkan dengan cerita yang lebih dalam dari biasanya, desain Pokemon yang fantastis, dan peningkatan kualitas hidup yang mengurangi repetisi tanpa mengorbankan esensi game. Penggemar Pokemon akan menyukai Pokemon Scarlet and Violet, dan bahkan pemain kasual atau penggemar lama akan menikmati sensasi “menangkap semuanya,” selama mereka tidak mengutamakan grafis.