Kemajuan industri perfilman Indonesia dalam beberapa tahun terakhir patut mendapatkan apresiasi yang tinggi. Selain ide cerita yang semakin segar dan beragam, kualitas teknis film Indonesia juga semakin berkembang, terutama dalam hal penggunaan teknologi. Salah satu teknologi yang semakin banyak digunakan adalah Computer-Generated Imagery (CGI), yang memungkinkan pembuatan efek visual dan adegan yang lebih kompleks dan memukau.
Teknologi CGI sendiri sudah bukan hal baru lagi di dunia perfilman, termasuk Indonesia. Beberapa film Indonesia telah menggunakan CGI dalam beberapa tahun terakhir, tetapi pada 2019, kita mulai melihat lebih banyak film yang mengintegrasikan teknologi ini dalam pembuatan film. Berikut ini adalah lima film Indonesia yang menonjol pada tahun 2019 karena penggunaan CGI yang canggih dan kreatif, serta mampu menyajikan cerita yang menarik bagi penonton.
1. Foxtrot Six
“Foxtrot Six” adalah salah satu film Indonesia yang menonjol dalam hal penggunaan CGI di tahun 2019. Dengan bujet sekitar Rp70 miliar, film ini mengusung genre aksi dan sci-fi yang penuh dengan adegan intens dan efek visual yang menakjubkan. Disutradarai oleh Randy Korompis, film ini bukan hanya berfokus pada cerita yang menarik tetapi juga pada kualitas visual yang mumpuni.
CGI yang digunakan dalam “Foxtrot Six” cukup halus dan efektif, mendukung alur cerita yang menggabungkan aksi, teknologi futuristik, dan ketegangan. Proses produksi film ini juga melibatkan berbagai profesional dari industri perfilman internasional, termasuk Mario Kassar, produser ternama di Hollywood yang terkenal dengan film seperti Terminator dan Rambo. Penggunaan CGI dalam film ini berhasil menghadirkan visual yang memukau tanpa mengorbankan kenyamanan penonton.
2. Gundala
Film superhero Indonesia “Gundala” menjadi salah satu karya penting di tahun 2019 yang juga mengandalkan CGI dalam penggambarannya. Disutradarai oleh Joko Anwar, “Gundala” menjadi pembuka untuk Jagat Sinema Bumilangit, sebuah universe yang bertujuan untuk menghidupkan karakter-karakter superhero Indonesia di layar lebar.
CGI dalam film ini digunakan untuk mendukung adegan aksi yang membutuhkan efek visual seperti kekuatan super dan ledakan besar. Dengan bujet Rp30 miliar, “Gundala” berhasil menjadi salah satu film Indonesia yang sukses di pasaran, baik dari segi cerita maupun kualitas visual. Teknik CGI yang dipakai dengan cermat memungkinkan film ini untuk menonjol di antara film-film superhero lainnya, memberi warna baru dalam perfilman Indonesia.
3. Bumi Manusia
“Bumi Manusia” adalah adaptasi dari novel legendaris karya Pramoedya Ananta Toer, dan film ini tidak kalah menarik dalam penggunaan CGI. Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, film ini memadukan elemen sejarah dengan teknologi visual modern untuk menciptakan suasana yang lebih hidup dan dramatis.
Meski tidak terfokus pada genre fiksi ilmiah atau fantasi, CGI digunakan dalam banyak aspek film ini, termasuk dalam pembuatan latar belakang dan beberapa elemen penting lainnya. Menariknya, hampir 50% dari film ini menggunakan efek CGI, dan proses produksinya melibatkan tim desain produksi yang sangat teliti. Hasilnya, penonton tidak terlalu menyadari penggunaan CGI yang ada, namun tetap merasakan keindahan visual yang menyempurnakan cerita.
Film ini juga berhasil meraih 12 nominasi Piala Citra 2019, menunjukkan bahwa meskipun mengandalkan teknologi canggih, kualitas cerita dan produksi tetap menjadi prioritas utama.
4. Eggnoid
Di luar genre aksi dan drama epik, Eggnoid muncul sebagai film yang mengadaptasi webtoon populer dengan elemen CGI yang tidak kalah menarik. Disutradarai oleh Naya Anindita, Eggnoid mengisahkan tentang seorang pria yang terjebak dalam hubungan dengan seorang wanita fiksi yang berasal dari dunia virtual.
CGI dalam Eggnoid digunakan untuk menciptakan dunia fiksi yang menawan, di mana latar belakang dan karakter fiksi tampak sangat realistis dan menarik. Teknologi ini juga memberikan sentuhan futuristik yang mendukung tema film yang berhubungan dengan dunia digital. Efek visual yang digunakan di sini tidak hanya meningkatkan pengalaman menonton, tetapi juga membuat cerita yang ringan dan menghibur menjadi lebih memikat.
5. Habibie & Ainun 3
Seringkali, film dengan tema drama sejarah atau biografi tidak banyak mengandalkan CGI, tetapi “Habibie & Ainun 3” menunjukkan bahwa bahkan film semacam ini bisa memanfaatkan teknologi canggih. Film yang mengisahkan kisah cinta B.J. Habibie dan Ainun ini menggunakan CGI untuk beberapa adegan penting, termasuk pembuatan set lokasi dan karakter Habibie muda yang diperankan dengan teknologi visual.
Penerapan CGI dalam film ini memberikan dimensi baru dalam menggambarkan waktu dan tempat yang berbeda, membuat film ini lebih hidup dan relevan dengan perkembangan teknologi masa kini. Meskipun film ini lebih berfokus pada drama emosional, kehadiran CGI menjadi bagian penting dalam menghadirkan suasana yang tepat untuk penonton.
Pada tahun 2019, penggunaan CGI dalam film Indonesia semakin terlihat nyata dan berkembang pesat. Film-film seperti Foxtrot Six, Gundala, Bumi Manusia, Eggnoid, dan Habibie & Ainun 3 membuktikan bahwa teknologi visual dapat meningkatkan kualitas film Indonesia tanpa mengorbankan cerita. Semakin banyak rumah produksi yang berani berinvestasi dalam teknologi ini, membuka jalan bagi industri perfilman Indonesia untuk bersaing lebih serius di pasar global.
Dengan terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi terbaru, kita bisa berharap bahwa film Indonesia di masa depan akan semakin beragam dan penuh dengan kreasi visual yang mengesankan. Ini adalah langkah besar menuju kemajuan perfilman nasional yang semakin diperhitungkan di dunia internasional.