“We work in the dark, to serve the light. We are assassins.”
Trailer pertama dari film yang diadaptasi dari seri game legendaris Assassin’s Creed (AC) akhirnya dirilis, dan kabar ini langsung menggemparkan para penggemar game dan film di seluruh dunia. Film yang dijadwalkan tayang pada akhir 2016 ini menjadi salah satu proyek besar yang sangat dinantikan, terutama oleh penggemar game yang ingin melihat bagaimana dunia Assassin’s Creed diterjemahkan ke layar lebar. Namun, pertanyaan besar muncul: apakah film ini akan menjadi adaptasi yang sukses atau justru menjadi tambahan lain ke daftar panjang film adaptasi game yang gagal? Sebelum berspekulasi lebih jauh, berikut adalah lima hal penting yang harus lo tahu tentang film ini.
1. Altair, Ezio, atau Connor? Siapa Tokoh Utamanya?
Kalau lo sudah lama mengikuti seri game Assassin’s Creed, lo pasti kenal dengan Altair, Ezio, atau Connor, para assassin ikonis dari seri sebelumnya. Tapi, jangan harap lo akan melihat mereka sebagai tokoh utama di film ini. Sang sutradara memutuskan untuk mengambil pendekatan berbeda dengan menghadirkan cerita baru dan karakter baru bernama Callum Lynch, yang diperankan oleh Michael Fassbender. Callum adalah keturunan dari Aguillar, seorang assassin berkebangsaan Spanyol yang hidup di abad ke-15.
Keputusan untuk menghadirkan cerita orisinal ini adalah langkah berani yang bertujuan menghindari risiko mengecewakan penggemar berat game. Film ini ingin memberikan pengalaman baru yang segar dan dapat dinikmati oleh penonton dari berbagai kalangan, termasuk mereka yang tidak familiar dengan game-nya. Meskipun ceritanya baru, elemen-elemen khas dunia Assassin’s Creed seperti penggunaan Animus, konflik antara Assassin dan Templar, serta misi-misi penuh aksi tetap dipertahankan.
2. Maria, Assassin Cewek yang Memukau
Film ini tidak hanya menghadirkan assassin pria, tetapi juga memperkenalkan seorang assassin wanita bernama Maria, yang diperankan oleh Ariane Labed. Kehadiran Maria adalah salah satu daya tarik tersendiri, terutama di tengah meningkatnya popularitas karakter jagoan perempuan di dunia hiburan. Dengan kemampuan bertarung yang tak kalah mematikan dibandingkan Callum, Maria diyakini akan menambah warna dalam cerita film ini.
Langkah ini juga sejalan dengan tren global di mana karakter perempuan yang kuat dan mandiri semakin diapresiasi. Film ini mencoba menghadirkan keseimbangan antara aksi para pria dan kontribusi penting dari karakter perempuan dalam dunia Assassin’s Creed.
3. Ceritanya Berbeda, tapi Tetap Berakar pada Game
Meskipun cerita di film ini tidak secara langsung mengadaptasi kisah dari game-game sebelumnya, film Assassin’s Creed tetap berpegang pada elemen dasar dari game. Latar waktu di masa lalu mengambil tempat di Spanyol pada abad ke-15, yang menggambarkan misi Callum sebagai Aguillar. Sementara itu, kisah masa kini menunjukkan bagaimana Callum menggunakan teknologi Animus untuk mengakses memori leluhurnya.
Film ini juga menggambarkan konflik abadi antara dua faksi besar, Assassin dan Templar. Seperti di game, Assassin mewakili kebebasan, sementara Templar memperjuangkan kendali dan keteraturan. Hal ini menjadi inti dari cerita, sehingga penonton lama maupun baru tetap dapat merasakan esensi dari dunia Assassin’s Creed.
4. Lagu Latar Kontroversial Kanye West
Salah satu hal yang menjadi perbincangan hangat dari trailer pertama film ini adalah pemilihan lagu latar yang tidak biasa. Lagu “I Am a God” milik Kanye West digunakan dalam trailer, dan reaksinya pun beragam. Beberapa penonton merasa lagu tersebut kurang cocok dengan tema dan nuansa epik Assassin’s Creed, sementara yang lain justru mengapresiasi keberanian film ini untuk tampil beda.
Terlepas dari kontroversinya, keputusan ini jelas menarik perhatian banyak orang, termasuk mereka yang mungkin sebelumnya tidak mengenal game ini. Jika tujuannya adalah untuk membuat film ini viral dan menimbulkan rasa penasaran, strategi ini tampaknya berhasil.
5. Tanggal Tayang dan Ekspektasi Tinggi
Film Assassin’s Creed disutradarai oleh Justin Kurzel, yang sebelumnya bekerja sama dengan Michael Fassbender dan Marion Cotillard dalam film Macbeth (2015). Dengan jadwal rilis pada 16 Desember 2016, para penggemar game masih punya waktu untuk kembali memainkan seri-seri sebelumnya atau mencoba game-game baru seperti Uncharted 4 sambil menunggu film ini.
Harapan terhadap film ini sangat tinggi, mengingat potensi besar yang dimiliki oleh dunia Assassin’s Creed. Dengan kombinasi cerita baru, karakter kuat, dan visual yang menjanjikan, film ini diharapkan mampu mematahkan stigma buruk tentang adaptasi game ke layar lebar.
Film Assassin’s Creed adalah salah satu proyek ambisius yang bertujuan menghadirkan dunia game ke layar lebar dengan cara yang segar dan orisinal. Meskipun menghadirkan cerita baru, film ini tetap menjaga elemen-elemen penting yang membuat seri game ini begitu dicintai. Dengan Michael Fassbender sebagai pemeran utama dan sentuhan visual dari Justin Kurzel, ada harapan besar bahwa film ini akan menjadi salah satu adaptasi game terbaik yang pernah dibuat.
Jadi, apakah lo sudah siap untuk kembali ke dunia Assassin’s Creed dalam bentuk baru? Jangan lupa tandai kalender lo dan saksikan petualangan epik ini di bioskop kesayangan lo pada akhir tahun nanti!