Film Trinity Traveler yang dibintangi oleh Maudy Ayunda dan Hamish Daud bukan sekadar kisah tentang petualangan seorang traveler, tetapi juga sumber inspirasi bagi penonton untuk mengeksplorasi destinasi wisata yang menakjubkan. Dengan sinematografi yang memukau dan cerita yang memadukan perjalanan dengan pelajaran hidup, film ini membawa penonton menjelajahi tempat-tempat indah di berbagai belahan dunia dan Indonesia. Berikut adalah tujuh destinasi wisata yang menjadi latar syuting Trinity Traveler, yang patut masuk dalam daftar liburan Anda.
1. Benteng Intramuros, Filipina
Dalam perjalanan S2-nya di Filipina, Trinity menjadi pemandu wisata bagi sahabat-sahabatnya dari Jakarta. Salah satu lokasi yang mereka kunjungi adalah Benteng Intramuros, peninggalan masa kolonial Spanyol di Manila. Bangunan bersejarah ini bukan hanya menampilkan keindahan arsitektur masa lalu, tetapi juga menyimpan cerita menarik yang disampaikan melalui dialog Trinity dan sepupunya, Ezra. Pengambilan gambar yang apik membuat penonton seakan ikut menjelajahi sudut-sudut Intramuros.
Benteng ini menjadi simbol penting dari perjuangan dan sejarah Filipina. Dengan dinding kokoh dan lorong-lorong yang berliku, Intramuros memberikan pengalaman mendalam bagi wisatawan yang ingin merasakan nuansa masa lalu. Tidak heran jika tempat ini sering menjadi tujuan utama wisatawan internasional.
2. Maladewa
Adegan di Maladewa kembali menampilkan keindahan lokasi yang sebelumnya juga hadir di film pertama. Di sini, Trinity dan Paul dipertemukan kembali secara tidak sengaja. Maladewa diperlihatkan dalam segala kemegahannya: pasir putih yang bersih, laut biru jernih, dan fenomena bioluminescence yang memukau di malam hari. Visual ini mampu menghipnotis penonton dan menginspirasi mereka untuk mengunjungi destinasi tropis ini.
Selain keindahan alamnya, Maladewa menawarkan berbagai aktivitas menarik seperti snorkeling, menyelam, dan menikmati villa di atas laut. Bagi pasangan atau keluarga yang ingin liburan romantis, Maladewa adalah destinasi yang sempurna.
3. Penangkaran Komodo, Labuan Bajo
Labuan Bajo menjadi destinasi yang menonjol dalam film ini. Salah satu tempat yang dikunjungi Trinity dan Paul adalah penangkaran komodo. Rizal Mantovani, sang sutradara, tidak hanya menampilkan keindahan alamnya tetapi juga menyelipkan informasi edukatif tentang komodo, hewan purba yang menjadi ikon Indonesia. Destinasi ini semakin memperkuat daya tarik Labuan Bajo sebagai salah satu tujuan wisata unggulan.
Selain itu, penangkaran komodo memberikan pengalaman unik bagi wisatawan yang ingin melihat langsung hewan ini di habitat aslinya. Dengan pemandu wisata yang berpengalaman, pengunjung bisa mendapatkan pengetahuan lebih mendalam tentang konservasi satwa langka ini.
4. Pink Beach, Labuan Bajo
Masih di kawasan Labuan Bajo, Pink Beach menjadi salah satu lokasi syuting yang memikat hati. Warna pasir pantai yang unik—merah muda—menjadi daya tarik utama. Dalam film, Trinity dan Paul membahas asal-usul warna pasir tersebut sambil menikmati pemandangan yang luar biasa. Meskipun adegan di lokasi ini tidak terlalu banyak, visualnya cukup untuk membuat penonton ingin segera berkunjung.
Keindahan Pink Beach tidak hanya terletak pada pasirnya, tetapi juga keanekaragaman hayati bawah lautnya. Tempat ini adalah surga bagi pecinta snorkeling dan diving, dengan terumbu karang yang masih terjaga.
5. Pulau Padar, Labuan Bajo
Pulau Padar adalah salah satu lokasi paling ikonik dalam film ini. Adegan yang diambil di sini memperlihatkan lanskap perbukitan hijau yang berpadu dengan birunya laut. Dialog Paul tentang menikmati momen tanpa kamera menjadi pengingat untuk menikmati keindahan alam secara langsung. Pulau Padar adalah destinasi yang tidak boleh dilewatkan bagi siapa pun yang berkunjung ke Labuan Bajo.
Tidak hanya menjadi surga bagi pecinta fotografi, Pulau Padar juga menawarkan trekking yang menantang dengan pemandangan spektakuler di puncaknya. Setiap sudutnya menghadirkan keindahan yang luar biasa.
6. Pantai Mahitam, Lampung
Tidak hanya menampilkan keindahan Indonesia Timur, Trinity Traveler juga mengeksplorasi Lampung, provinsi yang penuh kejutan. Pantai Mahitam menjadi salah satu lokasi syuting dengan pasir putihnya yang bersih dan air lautnya yang jernih. Dalam cerita, Trinity mendapatkan kesempatan berkunjung ke sini melalui kerja sama promosi wisata. Keindahan pantai ini semakin menguatkan pesona wisata Lampung.
Selain menikmati pantai, wisatawan dapat menyewa perahu untuk menjelajahi pulau-pulau kecil di sekitar Mahitam. Lampung menawarkan berbagai destinasi tersembunyi yang menunggu untuk ditemukan.
7. Pantai Gigi Hiu, Lampung
Film ini ditutup dengan latar Pantai Gigi Hiu, salah satu tempat terbaik di Lampung untuk menikmati matahari terbenam. Formasi batu karang yang unik membuat pantai ini terlihat dramatis. Adegan penutup film menampilkan Trinity dan Paul menikmati momen di pantai ini, yang menjadi titik penting dalam cerita mereka. Rizal Mantovani berhasil mengeksplorasi keindahan Pantai Gigi Hiu dengan baik, menjadikannya sebagai destinasi yang layak dikunjungi.
Pantai ini juga menjadi lokasi favorit bagi fotografer, terutama saat cahaya senja menyinari batu-batu karangnya. Keindahannya yang dramatis membuatnya dijuluki sebagai salah satu permata tersembunyi Lampung.
Dengan latar lokasi yang menakjubkan dan sinematografi yang ciamik, Trinity Traveler tidak hanya menjadi hiburan tetapi juga pemandu perjalanan yang menginspirasi. Dari keindahan pantai tropis hingga situs sejarah, film ini mengajak penonton untuk lebih menghargai keindahan alam dan budaya. Film ini mengingatkan kita bahwa perjalanan bukan hanya tentang tempat yang dikunjungi, tetapi juga tentang pengalaman dan pelajaran yang didapat. Dengan menjelajahi tempat-tempat seperti yang ditampilkan di Trinity Traveler, kita tidak hanya memperkaya pengetahuan tetapi juga menciptakan kenangan yang tak terlupakan.