Desa Wisata Les, terletak di Kabupaten Buleleng, Bali Utara, semakin mencuri perhatian sebagai salah satu destinasi wisata yang menawarkan pengalaman berbeda dari kebanyakan tempat wisata mainstream di Bali. Pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, Desa Wisata Les dinobatkan sebagai desa wisata terbaik. Keberhasilannya dalam meraih penghargaan ini tidak terlepas dari keunggulan-keunggulan unik yang ditawarkannya, mulai dari kekayaan alam, tradisi budaya, hingga produk unggulan yang dihasilkan oleh masyarakat setempat. Desa yang tenang ini memberikan pengalaman wisata yang autentik, jauh dari keramaian dan kesibukan kawasan wisata populer di Bali.
1. Pesona Alam yang Menakjubkan
Desa Wisata Les menawarkan sejumlah pesona alam yang memukau para wisatawan, dari air terjun yang menawan hingga keindahan bawah laut yang luar biasa.
Air Terjun Yeh Mampeh
Salah satu daya tarik utama di Desa Wisata Les adalah Air Terjun Yeh Mampeh, yang dikenal sebagai salah satu air terjun tertinggi di Bali. Menyuguhkan pemandangan spektakuler dengan suara gemericik air yang menenangkan, air terjun ini memberikan suasana yang menyejukkan tubuh dan jiwa. Para wisatawan dapat menikmati keindahan alam sekitar sambil menikmati kesejukan air alami yang mengalir dari ketinggian. Lokasi air terjun ini dikelilingi oleh pepohonan hijau yang rimbun, menciptakan tempat yang sempurna untuk bersantai dan menikmati ketenangan.
Trekking Bukit Yangudi
Bagi para pencinta petualangan, Desa Wisata Les menawarkan aktivitas trekking di Bukit Yangudi. Pendakian yang menantang ini memberikan pengalaman mendaki yang menguji stamina, namun dengan imbalan pemandangan Bali Utara yang luar biasa indah. Dari puncak bukit, para wisatawan dapat menikmati panorama yang menakjubkan, mencakup lautan biru, pegunungan yang menjulang, serta lembah yang hijau dan subur. Bukit Yangudi menjadi tempat yang sempurna untuk merasakan keindahan alam Bali yang masih alami dan terjaga.
Wisata Bawah Laut
Tidak hanya keindahan daratan, Desa Wisata Les juga menawarkan wisata bawah laut yang luar biasa. Keindahan terumbu karang di sekitar desa ini menjadi daya tarik utama bagi para penyelam dan penggemar snorkeling. Kelompok pemerhati karang lokal secara aktif menjaga kelestarian ekosistem laut, yang memungkinkan para wisatawan menikmati keanekaragaman hayati laut yang luar biasa. Terumbu karang yang sehat dan beragam spesies ikan menjadikan pengalaman diving atau snorkeling di sini sangat menarik.
2. Garam Palungan yang Menyehatkan
Desa Wisata Les terkenal dengan produksi garam palungan, yang dibuat menggunakan metode tradisional yang telah diwariskan turun-temurun. Garam ini diproduksi dengan menggunakan batang kelapa sebagai media pengeringan, tanpa menggunakan bahan kimia tambahan. Proses ini menghasilkan garam yang lebih alami dan sehat. Desa ini bahkan menjadi salah satu penghasil garam palungan terbesar yang telah dikenal hingga pasar internasional.
Keunikan lain dari garam yang dihasilkan adalah inovasi produk garam dengan berbagai rasa, seperti rosemary, garlic, pedas, dan daun kelor. Produk-produk ini tidak hanya menjadi oleh-oleh otentik bagi wisatawan, tetapi juga menjadi pilihan yang sehat dan bernilai tinggi. Produk garam ini telah dipasarkan hingga ke luar Bali dan bahkan ke luar negeri, yang menunjukkan kualitasnya yang diakui.
Dukungan dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Les juga sangat berperan dalam pemasaran produk-produk garam ini. Dengan bantuan dari BUMDes, produk garam Desa Wisata Les semakin dikenal luas dan mampu memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat setempat.
3. Pengalaman Spiritual di Tempat Melukat Yeh Anakan
Bagi wisatawan yang mencari ketenangan batin dan pengalaman spiritual, Desa Wisata Les menawarkan pengalaman melukat di Tempat Melukat Yeh Anakan. Melukat adalah tradisi Bali yang dilakukan dengan menggunakan air suci untuk membersihkan tubuh dan jiwa dari energi negatif. Ritual ini dipercaya dapat membawa kedamaian batin serta memberikan keseimbangan dan ketenangan.
Di Yeh Anakan, pengunjung dapat mengikuti proses melukat dengan air yang mengalir langsung dari mata air alami. Suasana yang tenang dan mistis membuat ritual ini menjadi pengalaman spiritual yang mendalam bagi banyak wisatawan. Aktivitas ini tidak hanya memberikan kedamaian, tetapi juga memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk lebih memahami dan merasakan kekayaan spiritual Bali.
4. Kehidupan Sosial yang Ramah dan Berkelanjutan
Masyarakat Desa Wisata Les dikenal memiliki ikatan sosial yang kuat dan saling mendukung dalam menjaga kelestarian alam dan budaya mereka. Desa ini menjadi contoh bagaimana komunitas lokal bisa berperan dalam pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan. Masyarakat Les tidak hanya mengandalkan pariwisata untuk ekonomi desa, tetapi juga memanfaatkan potensi alam mereka secara bijaksana, menjaga keberlanjutan sumber daya alam untuk generasi mendatang.
Desa ini juga berkomitmen untuk melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam kegiatan pariwisata, mulai dari kelompok ibu-ibu yang terlibat dalam pembuatan kerajinan tangan hingga pemuda yang aktif dalam kegiatan ekowisata. Semua elemen masyarakat bekerja sama untuk memastikan bahwa wisata yang berkembang di Les tidak merusak alam atau kebudayaan setempat, melainkan mendukung pelestariannya.
5. Aksesibilitas dan Infrastruktur yang Meningkat
Desa Wisata Les semakin mudah dijangkau dengan perbaikan infrastruktur dan aksesibilitas yang terus berkembang. Jalan menuju desa ini telah diperbaiki sehingga memudahkan wisatawan untuk menuju ke lokasi. Meskipun berada di Bali Utara yang lebih tenang, perjalanan menuju Desa Wisata Les tidak memakan waktu lama, hanya sekitar satu jam perjalanan dari Kota Singaraja.
Selain itu, fasilitas penginapan di desa ini juga terus berkembang. Wisatawan dapat memilih untuk menginap di homestay yang dikelola oleh masyarakat setempat, memberikan pengalaman menginap yang autentik dan ramah lingkungan. Homestay ini menyediakan fasilitas sederhana namun nyaman, menciptakan suasana yang menyatu dengan alam.
6. Keberhasilan di Ajang ADWI 2024
Keberhasilan Desa Wisata Les meraih predikat sebagai Desa Wisata Terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 membuktikan bahwa desa ini memiliki potensi besar dalam mengembangkan pariwisata berbasis alam dan budaya. Penghargaan ini memberikan pengakuan atas upaya yang telah dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah desa dalam mengelola pariwisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Penghargaan ini juga menunjukkan bahwa desa wisata seperti Les dapat menjadi alternatif wisata yang lebih seimbang dan ramah lingkungan dibandingkan dengan destinasi wisata mainstream di Bali. Desa Wisata Les berhasil menciptakan ekosistem pariwisata yang melibatkan masyarakat lokal, mendukung ekonomi desa, dan menjaga kelestarian alam.
Desa Wisata Les di Bali Utara bukan hanya menawarkan keindahan alam yang luar biasa, tetapi juga memberikan pengalaman wisata yang mendalam dan autentik. Dengan pesona alam yang menakjubkan, produk lokal yang bernilai tinggi, serta komitmen terhadap keberlanjutan dan pelestarian budaya, Desa Wisata Les menjadi destinasi ideal bagi wisatawan yang mencari pengalaman yang lebih tenang, berbasis alam, dan berkelanjutan. Keberhasilan desa ini dalam meraih penghargaan Desa Wisata Terbaik pada ADWI 2024 semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Bali.