Masalah transportasi perkotaan, seperti kemacetan, kesulitan akses, dan pencemaran udara, semakin meningkat seiring dengan pesatnya urbanisasi. Untuk itu, teknologi digital kini dianggap sebagai solusi utama dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di sektor transportasi, terutama di kota-kota besar di Indonesia. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kementerian Koordinator Perekonomian, Rudy Salahuddin, dalam keynote speech pada webinar ITS Indonesia pada Selasa (28/12/2021), menekankan pentingnya adopsi teknologi digital untuk mempermudah dan mempercepat penyelesaian masalah transportasi di perkotaan.
Transformasi Digital dalam Sektor Transportasi
Menurut Rudy Salahuddin, sektor transportasi modern memerlukan transformasi digital untuk meningkatkan efisiensi, kenyamanan, dan keamanan. Proses digitalisasi tidak hanya berfokus pada pengoperasian kendaraan, tetapi juga mencakup integrasi data, infrastruktur, dan sistem transportasi yang berbasis teknologi. Salah satu contoh konkret yang telah diterapkan adalah pengembangan Intelligent Transportation System (ITS), sebuah sistem yang menggunakan teknologi untuk mengoptimalkan manajemen lalu lintas dan transportasi massal.
Manfaat Implementasi ITS dalam Transportasi Perkotaan
Penerapan ITS dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat perkotaan, antara lain:
- Mengurangi Kemacetan dan Kepadatan Lalu Lintas (Lalin)
ITS memungkinkan pengelolaan lalu lintas yang lebih efisien dengan memanfaatkan data real-time. Misalnya, sistem ini dapat memberikan informasi mengenai kondisi jalan yang padat atau terhambat, serta mengarahkan kendaraan ke jalur alternatif yang lebih lancar. Dengan cara ini, kemacetan dapat dikurangi secara signifikan. - Peningkatan Kenyamanan dan Keamanan Pengguna Transportasi
Dengan adanya sistem yang dapat memonitor kondisi transportasi massal, pengguna akan mendapatkan informasi yang lebih akurat mengenai jadwal keberangkatan, ketersediaan tempat duduk, hingga kondisi cuaca yang dapat mempengaruhi perjalanan mereka. Selain itu, teknologi ini juga meningkatkan keamanan dengan memonitor potensi risiko seperti kecelakaan atau gangguan lain di jalan. - Mengoptimalkan Penggunaan Sarana dan Prasarana Transportasi
Teknologi digital memungkinkan pemantauan dan pengelolaan aset transportasi secara lebih optimal. Misalnya, pemantauan kondisi kendaraan umum seperti bus atau kereta yang terhubung dengan sistem digital dapat memberikan informasi mengenai kebutuhan pemeliharaan, serta pengaturan operasional yang lebih tepat. - Peningkatan Akses untuk Penyandang Disabilitas
Salah satu inovasi penting dalam ITS adalah memberikan kemudahan akses bagi penyandang disabilitas. Teknologi memungkinkan mereka untuk mendapatkan informasi yang diperlukan mengenai jalur transportasi yang ramah disabilitas dan memudahkan mereka dalam melakukan perjalanan, baik melalui aplikasi atau platform berbasis digital. - Pengurangan Pencemaran Lingkungan
Dengan mengurangi kemacetan dan meningkatkan efisiensi sistem transportasi, ITS juga berdampak pada penurunan emisi gas buang dari kendaraan. Ini berpotensi menurunkan tingkat polusi udara, yang menjadi masalah utama di kota-kota besar.
Teknologi Digital untuk Meningkatkan Sistem Pembayaran dan Transaksi
Selain itu, perkembangan teknologi juga mendukung sistem pembayaran transportasi yang lebih efisien. Penggunaan sistem pembayaran nontunai melalui aplikasi atau kartu pintar, seperti yang diterapkan pada sistem Transjakarta, mempermudah transaksi bagi pengguna. Hal ini mengurangi antrean panjang di loket atau gerbang tiket, serta meminimalkan penggunaan uang tunai yang rawan menyebabkan kebocoran pendapatan.
Aplikasi pembayaran juga memberikan kemudahan bagi pengguna transportasi untuk melakukan pengecekan saldo atau mengakses informasi tarif yang dapat disesuaikan dengan jarak tempuh. Inovasi-inovasi seperti ini meningkatkan pengalaman pengguna dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi, sehingga perjalanan menjadi lebih efisien.
Penerapan Teknologi dalam Transportasi Perkotaan: Contoh dan Tantangan
Di beberapa kota besar Indonesia, teknologi digital telah diterapkan untuk memecahkan masalah transportasi. Misalnya, aplikasi ride-hailing seperti Gojek dan Grab, yang tidak hanya menyediakan layanan antar-jemput, tetapi juga integrasi dengan transportasi publik. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk memilih moda transportasi yang paling efisien berdasarkan waktu dan biaya, serta memantau kondisi lalu lintas secara real-time.
Namun, penerapan teknologi digital dalam transportasi perkotaan juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah kesenjangan digital, terutama di daerah yang belum memiliki akses internet yang memadai. Selain itu, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk memastikan integrasi teknologi berjalan dengan lancar dan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh semua kalangan.
Teknologi dan Urbanisasi: Solusi Jangka Panjang
Urbanisasi yang terus berkembang membawa tantangan besar dalam hal infrastruktur transportasi. Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, khususnya di kota-kota besar, teknologi digital menjadi solusi jangka panjang yang harus dioptimalkan untuk menciptakan sistem transportasi yang berkelanjutan dan inklusif.
Pemerintah Indonesia juga telah menargetkan untuk meningkatkan kualitas transportasi perkotaan dengan meluncurkan berbagai program dan proyek infrastruktur berbasis teknologi, seperti sistem transportasi berbasis listrik dan penggunaan kendaraan otonom. Proyek-proyek ini bertujuan untuk menciptakan transportasi yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan terjangkau untuk semua kalangan.
Teknologi digital memainkan peran yang sangat penting dalam penyelesaian masalah transportasi perkotaan. Dengan penerapan sistem transportasi cerdas, penggunaan aplikasi untuk mempermudah transaksi, serta integrasi berbagai moda transportasi, masalah seperti kemacetan, polusi, dan aksesibilitas dapat diatasi dengan lebih efektif. Namun, untuk memastikan keberhasilan implementasi teknologi ini, diperlukan dukungan dari semua pihak—pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta—untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih baik, efisien, dan ramah lingkungan.