Hubungi Kami

Wall Street Tergelincir, Saham Teknologi Besar Rontok Akibat Sentimen Pasar

Pasar saham Amerika Serikat (AS) mengalami tekanan pada perdagangan Kamis (16/01/2025). Indeks pasar luas S&P 500 terkoreksi dan mengakhiri tren pertumbuhan tiga hari berturut-turut akibat pelemahan saham-saham teknologi besar.

@unimma_id

Indeks S&P 500 turun 0,21 persen menjadi 5.937,34, sementara indeks Nasdaq Composite yang didominasi saham teknologi terkoreksi lebih dalam, turun 0,89 persen ke level 19.338,29. Indeks Dow Jones Industrial Average juga melemah 68,42 poin atau 0,16 persen ke posisi 43.153,13.

Saham Teknologi Besar Tertekan, Apple dan Tesla Jatuh

Menurut laporan CNBC, saham Apple mengalami penurunan signifikan sebesar 4 persen, menjadikannya hari perdagangan terburuk sejak 5 Agustus 2024. Selain itu, saham Tesla merosot lebih dari 3 persen, sedangkan Nvidia mengalami penurunan hampir 2 persen dan Alphabet kehilangan sekitar 1 persen.

Pelemahan ini disinyalir dipicu oleh aksi ambil untung investor setelah kenaikan kuat dalam beberapa sesi terakhir serta meningkatnya kekhawatiran terhadap kebijakan suku bunga yang dapat berdampak pada sektor teknologi.

Laporan Keuangan Bank Besar dan Sentimen Pasar

Meski secara umum pasar terkoreksi, beberapa sektor masih mencatatkan kinerja positif. Morgan Stanley melaporkan laba yang melampaui ekspektasi analis, mendorong sahamnya naik 4 persen. Bank of America juga mencatatkan laba bersih yang lebih tinggi dari perkiraan, meskipun sahamnya turun sekitar 1 persen.

Hasil ini muncul setelah JPMorgan Chase dan Goldman Sachs pada hari sebelumnya juga mencatatkan hasil kuartal IV-2024 yang lebih baik dari perkiraan. Secara keseluruhan, musim laporan keuangan dimulai dengan kuat, di mana 77 persen perusahaan yang telah merilis laporan kinerja sejauh ini mampu melampaui ekspektasi pasar.

Dinamika Pasar dan Prospek Ke Depan

Penurunan ini terjadi setelah Wall Street mencatatkan sesi terkuatnya sejak November 2024. Pada Rabu, Dow Jones menguat lebih dari 700 poin, sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing melonjak 1,8 persen dan 2,5 persen. Kenaikan sebelumnya didorong oleh moderasi inflasi inti pada indeks harga konsumen Desember serta laporan laba yang kuat dari sektor keuangan.

Sementara itu, imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun mengalami penurunan signifikan dari level tertinggi dalam 14 bulan, terakhir tercatat di sekitar 4,615 persen. Pergerakan ini mencerminkan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan lebih berhati-hati dalam menentukan kebijakan suku bunga ke depan.

Para investor kini mencermati data ekonomi lanjutan dan pernyataan pejabat The Fed untuk mendapatkan gambaran lebih jelas terkait prospek kebijakan moneter dan dampaknya terhadap pasar saham, khususnya sektor teknologi yang sangat sensitif terhadap perubahan suku bunga.

unimma

Leave a Reply

  • https://ssg.streamingmurah.com:8048
  • Copyright ©2025 by PT. Radio Unimma. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048
  • Copyright ©2025 by unimmafm. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048/stream
  • Copyright ©2025 by unimmafm All Rights Reserved