Solo, kota budaya di Jawa Tengah, memiliki beragam kuliner khas yang menggugah selera. Salah satu hidangan unik dan penuh warna yang menjadi favorit banyak orang adalah sup matahari. Tak hanya lezat, hidangan ini juga memiliki tampilan yang cantik dan filosofi yang dalam. Sup matahari sering disajikan dalam acara hajatan, menjadikannya sebagai bagian penting dari tradisi kuliner Solo.

Asal-usul dan Filosofi Sup Matahari
Nama sup matahari berasal dari tampilannya yang menyerupai bunga matahari saat disajikan. Hidangan ini terdiri dari telur dadar tipis yang diisi dengan daging ayam cincang, kemudian dikelilingi oleh berbagai sayuran berwarna-warni seperti wortel, jagung manis, dan jamur kuping. Setelah itu, telur dadar digulung, dikukus, dan dipotong berbentuk kelopak bunga yang terbuka.
Selain bentuknya yang menyerupai matahari, hidangan ini juga melambangkan kebahagiaan dan kehangatan, seperti filosofi matahari yang memberi kehidupan dan energi. Karena itu, sup matahari sering hadir dalam acara pernikahan, ulang tahun, atau perayaan keluarga lainnya.
Sejarah dan Perkembangan Sup Matahari
Sup matahari sudah ada sejak zaman dahulu dan sering dihidangkan dalam jamuan kerajaan atau acara keluarga di Solo. Masyarakat Solo percaya bahwa makanan yang disajikan dalam hajatan harus memiliki makna simbolis. Sup matahari, dengan bentuknya yang melingkar seperti matahari, dianggap sebagai simbol kehangatan, keberuntungan, dan kehidupan yang terus berputar.
Seiring berjalannya waktu, sup matahari mulai dikenal luas di luar Solo dan menjadi bagian dari kuliner khas Jawa Tengah. Beberapa restoran di kota-kota lain seperti Yogyakarta dan Semarang juga mulai menyajikan hidangan ini sebagai salah satu menu khas mereka. Tak jarang, wisatawan yang datang ke Solo menjadikan sup matahari sebagai salah satu makanan wajib coba sebelum meninggalkan kota budaya ini.
Bahan-bahan dan Cara Membuat Sup Matahari
Meskipun tampilannya terlihat rumit, sup matahari sebenarnya cukup mudah dibuat di rumah. Berikut resepnya:
Bahan-bahan:
Bahan utama:
- 200 gram daging ayam fillet, dicincang halus
- 2 butir telur ayam (1 untuk dadar, 1 untuk campuran ayam)
- 1 sdm tepung sagu
- 1 sdm tepung terigu
- 1 buah wortel, diparut
- ½ buah jagung manis, disisir
- 4 lembar jamur kuping, diiris tipis
- 1 butir bakso sapi, diiris tipis (opsional)
- 1 sdt kaldu bubuk
- 2 siung bawang putih, dihaluskan
- ¼ sdt garam
- ½ sdt gula pasir
- ¼ sdt lada bubuk
Bahan kuah:
- 3 siung bawang putih, digeprek
- 5 butir bawang merah, diiris tipis
- ½ butir pala, digerus
- 2 buah bunga lawang
- 1 batang daun bawang, diiris
- 1 batang seledri, diikat
- 1 sdt kaldu ayam bubuk
- ¼ sdt lada bubuk
- ½ sdt gula pasir
- 700 ml air
Cara Membuat:
- Membuat telur dadar:
- Kocok 1 butir telur dengan tepung terigu dan sedikit garam.
- Buat menjadi dua dadar tipis di wajan anti lengket, lalu angkat dan sisihkan.
- Membuat isian:
- Campurkan daging ayam cincang dengan bawang putih, lada bubuk, kaldu bubuk, garam, gula, tepung sagu, dan 1 butir telur, lalu aduk hingga merata.
- Ambil satu lembar telur dadar, letakkan irisan bakso di tengah, lalu tata wortel, jagung manis, dan jamur kuping secara melingkar.
- Tambahkan adonan ayam di atasnya, kemudian lipat telur dadar seperti amplop.
- Kukus selama 20–25 menit hingga matang, lalu angkat.
- Membuat kuah sup:
- Tumis bawang putih, bawang merah, pala, dan bunga lawang hingga harum.
- Tambahkan air, lalu masukkan kaldu bubuk, garam, lada, dan gula pasir.
- Masukkan daun bawang dan seledri, lalu didihkan.
- Penyajian:
- Ambil satu gulungan telur isi ayam, belah bagian atas menjadi 8 bagian dengan pisau, lalu buka hingga menyerupai bunga matahari.
- Letakkan dalam mangkuk cekung, lalu siram dengan kuah panas.
- Sup matahari siap disajikan.
Keunikan dan Cita Rasa Sup Matahari
Salah satu hal yang membuat sup matahari begitu istimewa adalah tampilannya yang indah. Paduan warna kuning dari telur, oranye dari wortel, hitam dari jamur kuping, serta kuning keemasan dari jagung membuat hidangan ini benar-benar memanjakan mata. Tak hanya cantik, rasanya pun sangat lezat dengan perpaduan rasa gurih dari daging ayam, manisnya jagung, dan segarnya kuah rempah yang hangat.
Selain itu, sup matahari memiliki tekstur yang beragam. Lembutnya telur dadar berpadu dengan daging ayam yang kenyal, serta renyahnya wortel dan jagung menciptakan sensasi makan yang menyenangkan. Kuahnya yang hangat dan berbumbu memberikan rasa yang khas dan cocok dinikmati dalam berbagai suasana.
Sup Matahari dalam Tradisi dan Kuliner Solo
Di Solo, sup matahari sering disajikan dalam acara hajatan dan pernikahan. Dalam tradisi kuliner Jawa, ada istilah USDEK (Unjukan, Sop, Dhaharan, Es, Kondur), yang merupakan urutan penyajian makanan dalam hajatan. Sop dalam USDEK ini sering kali diwakili oleh sup matahari, sebagai sajian yang menggugah selera sebelum makanan utama disajikan.
Sup matahari juga menjadi salah satu hidangan yang mudah ditemukan di berbagai rumah makan di Solo. Restoran khas Jawa sering kali menyajikan hidangan ini sebagai salah satu menu spesial karena keunikannya.
Sup matahari bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga sebuah warisan budaya yang kaya makna. Keindahan tampilannya, perpaduan rasa yang lezat, serta filosofi di baliknya menjadikan hidangan ini sebagai salah satu ikon kuliner khas Solo yang wajib dicoba. Dengan resep yang relatif sederhana, Anda juga bisa mencoba membuat sup matahari sendiri di rumah dan menikmati kelezatannya bersama keluarga.