Hubungi Kami

Tak Hanya Rendang, 7 Kuliner Khas Palembang Ini Selalu Hadir Saat Ramadhan dan Lebaran

Palembang, ibukota Provinsi Sumatera Selatan, dikenal dengan ragam kulinernya yang lezat dan menggugah selera. Saat bulan Ramadhan dan Lebaran, kota ini selalu menyajikan berbagai hidangan khas yang menjadi bagian dari tradisi kuliner masyarakat setempat. Tak hanya rendang, yang seringkali diasosiasikan dengan Sumatera Barat, namun ada banyak hidangan khas Palembang yang tak kalah menarik dan selalu hadir dalam perayaan istimewa ini. Berbagai hidangan berbahan dasar ikan, santan, dan rempah menjadi favorit saat berbuka puasa maupun saat Lebaran.

@unimma_id

Di bawah ini, kami akan memperkenalkan tujuh kuliner khas Palembang yang selalu ada di meja makan saat Ramadhan dan Lebaran. Setiap hidangan memiliki cita rasa yang unik dan kaya akan budaya. Apa saja itu? Simak ulasan lengkapnya!

1. Burgo: Kuliner Khas Palembang yang Gurih dan Kenyal

Burgo adalah salah satu hidangan khas Palembang yang tidak bisa dilewatkan saat Ramadhan dan Lebaran. Terbuat dari adonan tepung beras yang dikukus, burgo memiliki tekstur kenyal dan lembut. Adonan burgo kemudian digulung dan dipotong tipis-tipis, menyerupai mi. Hidangan ini disajikan dengan kuah santan yang gurih, berpadu dengan daging ikan gabus giling dan rempah-rempah khas Palembang yang kaya rasa.

Burgo sering kali disajikan saat sahur atau berbuka puasa, karena rasanya yang ringan namun mengenyangkan. Makanan ini tidak hanya lezat, tetapi juga aman dikonsumsi oleh umat Muslim, karena bahan-bahannya halal. Pada saat Lebaran, burgo menjadi pilihan yang tepat untuk menyambut tamu, karena tampilannya yang menarik dan rasa yang menggugah selera.

Selain itu, dalam satu porsi burgo terkandung sekitar 395 kalori, dengan 70 gram karbohidrat, 5 gram protein, dan 10 gram lemak, menjadikannya hidangan yang cukup bergizi. Biasanya, burgo disajikan dengan irisan daun bawang atau taburan bawang goreng di atasnya.

2. Celimpungan: Variasi Pempek yang Unik

Celimpungan merupakan salah satu variasi unik dari pempek, yang menggunakan kuah santan kuning, bukan kuah cuko seperti pempek pada umumnya. Makanan ini terdiri dari bola-bola pempek yang digoreng bulat dan dimasukkan ke dalam kuah santan yang kental. Taburan bawang goreng dan seledri pada permukaan kuah menambah rasa gurihnya. Meskipun bentuknya mirip dengan pempek adaan, namun celimpungan memiliki cita rasa yang berbeda berkat kuah santan yang kaya rasa.

Saat bulan Ramadhan, celimpungan sering kali menjadi hidangan andalan untuk berbuka puasa, karena kuah santan yang kental dan rasanya yang gurih dapat memberikan sensasi kenyang dengan cepat. Biasanya, celimpungan disajikan dengan nasi putih yang pulen atau bisa juga dimakan begitu saja, sebagai hidangan pembuka.

3. Mi Celor: Mi Palembang yang Gurih dan Segar

Mi Celor adalah mi khas Palembang yang terbuat dari mi tebal yang dicelupkan dalam air mendidih, kemudian disiram dengan kuah santan kental berwarna kuning. Mi celor biasanya disajikan dengan taburan ebi, tauge, seledri, bawang goreng, dan potongan telur rebus. Rasanya yang gurih, dengan aroma santan yang harum, menjadikan mi celor sebagai salah satu kuliner legendaris di Palembang. Mi celor sudah ada sejak puluhan tahun dan menjadi bagian dari identitas kuliner kota Palembang.

Mi Celor HM Syafei adalah kedai mi celor legendaris di Palembang yang telah ada sejak 1950-an. Kedai ini menjadi tempat favorit bagi banyak wisatawan dan warga lokal untuk menikmati hidangan ini. Mi Celor sering disajikan sebagai sarapan atau makan siang saat bulan Ramadhan dan Lebaran. Rasanya yang kaya akan rempah dan gurih sangat cocok untuk membuka selera setelah berpuasa seharian.

4. Pempek: Ikon Kuliner Palembang yang Tak Terlupakan

Siapa yang tidak kenal dengan Pempek? Makanan khas Palembang yang terbuat dari ikan tenggiri, tepung sagu, dan rempah-rempah ini menjadi salah satu kuliner paling terkenal di Indonesia. Pempek hadir dalam berbagai variasi, seperti pempek kapal selam (dengan isian telur), pempek adaan (dengan bentuk bulat), dan pempek lenjer (yang berbentuk panjang). Semua jenis pempek ini disajikan dengan kuah cuko yang pedas, manis, dan asam. Pempek sudah menjadi kuliner yang mendunia dan selalu hadir saat Lebaran di Palembang.

Saat bulan Ramadhan, pempek menjadi hidangan favorit untuk berbuka puasa. Rasanya yang kenyal dan gurih memberikan kenikmatan tersendiri, apalagi ketika disantap dengan kuah cuko yang segar. Pempek sering dijual dalam paket komplit dengan berbagai jenis pempek dan kerupuk yang menambah kenikmatannya. Tidak heran jika pempek selalu menjadi pilihan utama saat perayaan Lebaran, baik untuk santapan keluarga maupun untuk suguhan bagi tamu yang datang.

5. Kue Cubir: Kue Tradisional Manis Khas Palembang

Selain hidangan berat, Kue Cubir adalah salah satu camilan manis khas Palembang yang wajib dicoba. Kue ini terbuat dari tepung ketan yang dibungkus dengan kelapa parut, lalu digoreng hingga berwarna keemasan. Rasanya manis dengan tekstur kenyal dari tepung ketan, dan gurih dari kelapa parut yang digunakan sebagai taburan. Kue Cubir sering disajikan sebagai camilan saat berbuka puasa maupun sebagai hidangan penutup setelah makan besar.

Pada saat Lebaran, Kue Cubir sering menjadi pilihan untuk disajikan kepada tamu yang datang, karena bentuknya yang kecil dan mudah dimakan. Kue ini tidak hanya enak, tetapi juga memiliki nilai historis dalam budaya Palembang, yang menjadikannya sebagai simbol dari kekayaan kuliner tradisional.

6. Tekwan: Sup Ikan yang Segar dan Gurih

Tekwan adalah sup khas Palembang yang terbuat dari ikan tenggiri yang diolah menjadi bola-bola ikan, kemudian disajikan dalam kuah kaldu yang bening dan gurih. Di dalam sup ini terdapat potongan wortel, jamur, serta taburan daun seledri yang menambah kesegaran. Tekwan sangat cocok dinikmati saat berbuka puasa, karena kuahnya yang ringan dan tidak terlalu berat di perut. Selain itu, bola ikan yang kenyal memberikan sensasi berbeda dibandingkan dengan sup pada umumnya.

Tekwan biasanya disajikan dengan tambahan sambal atau kecap, untuk memberikan rasa pedas atau manis yang lebih kuat. Sup ikan ini juga sering dijadikan hidangan utama saat Lebaran, karena kuahnya yang ringan dan bahan-bahannya yang segar. Tekwan menjadi pilihan sempurna bagi mereka yang ingin menikmati hidangan yang segar dan menyehatkan setelah berpuasa.

7. Es Kacang Merah: Minuman Segar yang Legendaris

Es Kacang Merah adalah minuman penutup yang sangat populer di Palembang. Terbuat dari kacang merah yang direbus hingga empuk, dicampur dengan es serut, sirup manis, susu kental manis, dan santan. Es kacang merah menjadi pilihan sempurna untuk berbuka puasa atau menutup hidangan Lebaran. Rasanya yang manis, gurih, dan dingin memberikan sensasi kesegaran yang menyegarkan tenggorokan.

Minuman ini sudah ada sejak lama di Palembang dan sering kali menjadi hidangan penutup yang menyenangkan setelah menyantap hidangan berat. Es kacang merah memberikan kelembutan dari kacang merah dan sensasi dingin dari es, menciptakan perpaduan rasa yang pas untuk mengakhiri makan malam saat Ramadhan dan Lebaran.

Makanan khas Palembang selalu memiliki tempat istimewa dalam perayaan Ramadhan dan Lebaran. Dari Burgo, Celimpungan, hingga Es Kacang Merah, semua hidangan ini mencerminkan keanekaragaman dan kekayaan cita rasa kuliner Palembang yang terpengaruh oleh sejarah dan budaya lokal. Bagi Anda yang mudik atau berkunjung ke Palembang saat bulan puasa dan Lebaran, pastikan untuk mencoba kuliner-kuliner ini agar bisa merasakan kenikmatan dan tradisi kuliner yang kaya di kota ini.

unimma

Leave a Reply

  • https://ssg.streamingmurah.com:8048
  • Copyright ©2025 by PT. Radio Unimma. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048
  • Copyright ©2025 by unimmafm. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048/stream
  • Copyright ©2025 by unimmafm All Rights Reserved