Di tengah tantangan ketahanan pangan global, perubahan iklim, dan revolusi industri 4.0, sektor pertanian membutuhkan pendekatan baru yang berbasis teknologi dan sistem rekayasa cerdas. Program Studi Sarjana Rekayasa Pertanian hadir sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut. Jurusan ini memadukan ilmu teknik, manajemen sumber daya, serta sistem produksi pertanian untuk menciptakan solusi inovatif, efisien, dan berkelanjutan dalam budidaya pertanian.

Jenjang Pendidikan dan Gelar Akademik Program Sarjana Rekayasa Pertanian
Program Studi Sarjana Rekayasa Pertanian berada di jenjang Strata 1 (S1), umumnya berada di bawah Fakultas Teknologi Pertanian atau Fakultas Teknik Pertanian.
Durasi Studi: 4 tahun (8 semester)
Jumlah SKS: Sekitar 144–148 SKS
Gelar Akademik: Sarjana Teknik (S.T.)
(Beberapa universitas bisa memberikan gelar Sarjana Pertanian (S.P.) tergantung struktur fakultasnya)
Lulusan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 dan S3 dalam bidang Teknik Pertanian, Teknologi Pertanian, Agroindustri, atau Manajemen Sumber Daya Alam.
Kurikulum Rekayasa Pertanian dirancang untuk membekali mahasiswa dengan dasar-das
Struktur Kurikulum Program Studi Sarjana Rekayasa Petani
ar keteknikan, sistem produksi pertanian, serta aplikasi teknologi modern dalam bidang agrikultur.
1. Mata Kuliah Dasar
Matematika Teknik
Fisika Dasar
Kimia Dasar
Biologi Umum
Pengantar Rekayasa Pertanian
2. Mata Kuliah Inti Rekayasa Pertanian
Mekanisasi Pertanian
Teknik Irigasi dan Drainase
Teknik Bangunan Pertanian
Sistem Informasi Geospasial untuk Pertanian
Energi Terbarukan dalam Pertanian
Manajemen dan Pengendalian Lingkungan Pertanian
Sistem Otomasi dan IoT Pertanian
Rekayasa Pascapanen
Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
3. Praktikum dan Proyek
Praktikum Mesin dan Alat Pertanian
Praktikum Irigasi
Proyek Rekayasa Sistem Produksi Tanaman
Magang Industri Pertanian atau Agroindustri
4. Tugas Akhir/Skripsi
Berbasis studi kasus rekayasa pertanian, seperti inovasi alat tanam, sistem irigasi hemat air, atau teknologi pascapanen berbasis energi terbarukan.
Manfaat Belajar Program Studi Sarjana Rekayasa Pertanian
Menguasai Teknologi Pertanian Modern
Mahasiswa dibekali keterampilan dalam perancangan dan pengembangan mesin serta sistem otomasi di bidang pertanian.Menjadi Bagian dari Solusi Ketahanan Pangan
Ilmu rekayasa pertanian berperan besar dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi sistem pertanian nasional.Multidisipliner dan Aplikatif
Menggabungkan teknik sipil, mesin, elektro, dan lingkungan dalam satu sistem pertanian terpadu.Siap Menghadapi Era Industri Pertanian 4.0
Mahasiswa belajar aplikasi Internet of Things (IoT), big data, hingga drone dalam pertanian presisi.Mendorong Inovasi dan Kewirausahaan Pertanian
Lulusan mampu menciptakan alat atau teknologi pertanian yang bernilai ekonomis dan berdampak sosial.
Alasan Memilih Jurusan Sarjana Rekayasa Pertanian
Berperan dalam Masa Depan Pertanian Indonesia
Pertanian modern membutuhkan generasi muda yang paham teknologi, efisiensi, dan keberlanjutan.Peluang Karier Luas dan Terus Berkembang
Mulai dari sektor pertanian, agroindustri, energi terbarukan, hingga konsultasi dan riset.Ilmu yang Selalu Relevan dengan Tantangan Global
Ketahanan pangan, perubahan iklim, dan efisiensi produksi menjadi isu utama yang ditangani oleh lulusan rekayasa pertanian.Potensi untuk Berwirausaha di Sektor Agriteknologi
Banyak alumni menjadi inovator dan entrepreneur teknologi pertanian, seperti mesin tanam pintar, rumah tanam otomatis, dan irigasi tetes berbasis IoT.Didukung Kerja Sama dengan Industri dan Lembaga Riset
Banyak kampus yang menjalin kolaborasi dengan Kementerian Pertanian, BUMN sektor pangan, serta perusahaan agritech.
Peluang Karier Program Sarjana Rekayasa Pertanian
Lulusan Rekayasa Pertanian dibutuhkan di berbagai sektor, baik pemerintah, swasta, maupun wirausaha.
1. Engineer Pertanian
Merancang dan mengembangkan alat atau sistem mekanisasi pertanian.
2. Ahli Irigasi dan Drainase
Merancang sistem tata air untuk sawah, kebun, atau pertanian skala besar.
3. Konsultan Pertanian Berbasis Teknologi
Memberikan solusi efisiensi produksi dan teknologi kepada petani atau perusahaan agribisnis.
4. Spesialis Pertanian Presisi (Precision Agriculture)
Menggunakan data spasial, drone, dan sensor untuk mengoptimalkan produksi pertanian.
5. Quality Control dan Teknolog Pangan
Bekerja di industri pengolahan hasil pertanian, baik sebagai pengawas mutu maupun teknolog.
6. Pegawai Negeri Sipil (PNS) / ASN
Di Kementerian Pertanian, Balai Penelitian Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, dll.
7. Wirausahawan Agritech
Mendirikan startup pertanian berbasis teknologi seperti alat tanam otomatis, rumah kaca pintar, dll.
8. Peneliti dan Akademisi
Mengembangkan inovasi rekayasa pertanian baru di lembaga riset atau menjadi dosen di perguruan tinggi.
Program Studi Sarjana Rekayasa Pertanian merupakan pilihan yang tepat bagi kamu yang ingin menjadi pelopor dalam transformasi pertanian Indonesia menuju pertanian cerdas, berkelanjutan, dan berbasis teknologi. Dengan ilmu yang multidisipliner dan aplikatif, lulusan jurusan ini dapat menjawab berbagai tantangan dunia modern: dari ketahanan pangan hingga efisiensi sistem pertanian global.