1. Jenjang Pendidikan & Gelar
Jenjang: Strata 1 (S1), program reguler 8 semester (±4 tahun), total beban sekitar 144 SKS.
Gelar yang diperoleh: Sarjana Arsitektur (S.Ar.). Setelah lulus S1, mahasiswa dapat melanjutkan “Program Profesi Arsitek” (PPArs) untuk mendapatkan lisensi arsitek profesional (gelar Ar.)
2. Struktur Kurikulum
Program arsitektur dibagi 2 fase: tahap dasar (Semester 1–4) dan tahap pengembangan/profesional (Semester 5–8) Dalam konteks fokus lingkungan binaan, terdapat fokus khusus:

Mata Kuliah Pendukung & Inti:
Perancangan Arsitektur 1–7, Teknologi Bangunan, Struktur dan Mekanik, Utilitas dan Manajemen Proyek
Teori dan metode perancangan lingkungan, perencanaan tapak, perancangan kota, dan etika arsitektur
Spesialisasi Lingkungan Binaan:
Desain arsitektur berbasis ekologi (“Ecological-Based Architectural Design”), Green Building, Landscape Architecture, Integrated Building Modeling, dan Efisiensi Energi
Tahap Akhir: Studio perancangan skala kompleks, tugas akhir proyek perancangan yang mencerminkan kepekaan lingkungan dan budaya lokal
3. Manfaat Belajar Program Ini
Melatih kemampuan merancang lingkungan binaan dengan prinsip estetika, fungsionalitas, dan ketahanan ekologis.
Menumbuhkan wawasan lintas disiplin: teknik konstruksi, material ramah lingkungan, efisiensi energi, hingga etika dan regulasi arsitektur berkelanjutan.
Membangun kepekaan terhadap isu sosial, budaya, dan nilai lokal dalam proyek arsitektur—siap menghadapi tantangan global urbanisasi dan perubahan iklim
Menguasai perangkat digital penting seperti AutoCAD, Revit/BIM, SketchUp, serta software modelling lingkungan.
4. Alasan Memilih Jurusan Ini
Fokus terhadap arsitektur sebagai solusi lingkungan efektif—tepat bagi yang peduli pada keberlanjutan dan desain manusia-lingkungan
Kebutuhan profesional arsitek yang memiliki kompetensi desain berkelanjutan terus meningkat, terutama dalam perumahan hijau, kota adaptif iklim, dan ekonomi kreatif berkaitan tata ruang
Kurikulum berbasis kompetensi yang selaras dengan kebutuhan dunia kerja dan standar internasional (modul ekologi, modeling, BIM)
5. Peluang Karier Lulusan
Lulusan Arsitektur Lingkungan Binaan memiliki spektrum karier luas, antara lain:
Arsitek Desain (Design Architect) di firma arsitektur, biro konsultansi perencanaan kota atau hunian ramah lingkungan
Sustainable Architect / Green Building Specialist, fokus material ramah lingkungan, konservasi energi, dan sertifikasi bangunan hijau
Urban Designer / Landscape Architect, perancang ruang terbuka hijau, taman kota, kawasan resiliensi iklim
Project Manager Arsitektur, mengelola implementasi proyek konstruksi berskala besar dengan kepatuhan teknis dan lingkungan
BIM Specialist / Digital Architect, ahli pemodelan bangunan berbasis BIM atau teknologi digital perancangan arsitektural
Dosen, peneliti, atau konsultan lingkungan binaan, terutama di bidang kebijakan desain, konservasi budaya, atau lingkungan perkotaan berkelanjutan.
Gaji lulusan entry‑level dapat dimulai dari Rp6–7 juta/bulan untuk Junior Architect, dan mencapai Rp8–14 juta/bulan untuk spesialis berkelanjutan atau BIM Specialist.
📊 Ringkasan Program Studi
Aspek | Ringkasan |
---|---|
Jenjang & Gelar | S1 Arsitektur → Sarjana Arsitektur (S.Ar.); dapat lanjut PPArs untuk gelar Ar. |
Kurikulum | Studio perancangan, teori lingkungan, desain ekologi, Green Building, BIM |
Manfaat Belajar | Desain estetis & ekologis, teknologi digital, kesadaran budaya & sosial |
Alasan Memilih | Fokus lingkungan, prospek tinggi, inovasi teknologi, kesadaran etis |
Peluang Karier | Arsitek, sustainable architect, urban/lanskap designer, BIM, dosen, konsultan |
✨ Kesimpulan
Program Studi Arsitektur Lingkungan Binaan menyiapkan lulusan yang tidak hanya mampu merancang bangunan, namun juga menciptakan lingkungan hidup yang berkelanjutan, estetis, dan inklusif. Dengan kombinasi pengetahuan teknik, kreativitas, kepekaan sosial-ekologis, serta pemahaman teknologi desain mutakhir, lulusan siap berkontribusi di sektor arsitektur profesional, pemerintahan, pendidikan, maupun komunitas global.