Program Studi Akhlak dan Tasawuf merupakan cabang ilmu keislaman yang secara mendalam mengkaji aspek spiritual, moral, dan etika dalam ajaran Islam. Studi ini menjadi sangat relevan di tengah krisis moral dan spiritual yang dihadapi masyarakat modern. Melalui pendekatan filosofis, sufistik, dan teologis, mahasiswa dibimbing untuk memahami konsep-konsep luhur dalam Islam yang berkaitan dengan pembentukan karakter pribadi dan sosial yang beretika.

Jenjang Pendidikan dan Gelar Akademik Program Studi Akhlak dan Tasawuf
Program Studi Akhlak dan Tasawuf umumnya ditawarkan di jenjang pendidikan Strata 1 (S1) di bawah Fakultas Ushuluddin, Filsafat, atau Ilmu Keislaman pada perguruan tinggi Islam, seperti UIN, IAIN, atau universitas pesantren.
Gelar Akademik: Setelah lulus, mahasiswa akan memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag).
Beberapa kampus juga menyediakan program Magister (S2) dan Doktoral (S3) dalam bidang ini bagi mereka yang ingin mendalami kajian filsafat Islam, etika, atau sufisme secara akademik dan penelitian lanjutan.
Struktur Kurikulum Program Studi Akhlak dan Tasawuf
Kurikulum Program Studi Akhlak dan Tasawuf dirancang untuk memberikan keseimbangan antara teori-teori keislaman, sejarah pemikiran Islam, serta praktik spiritual dan tasawuf. Berikut struktur umum kurikulumnya:
1. Mata Kuliah Dasar Umum:
Bahasa Arab dan Inggris
Filsafat Islam
Studi Al-Qur’an dan Hadis
Sejarah Pemikiran Islam
Metodologi Studi Islam
2. Mata Kuliah Inti Akhlak dan Tasawuf:
Etika Islam (Akhlaq al-Karimah)
Teori dan Praktik Tasawuf
Tokoh-tokoh Sufi (Al-Ghazali, Ibn Arabi, Rumi, dll.)
Tasawuf dan Psikologi
Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadis
Etika Sosial dan Profesi dalam Islam
3. Mata Kuliah Pendukung dan Multidisipliner:
Filsafat Etika Barat dan Timur
Teologi Islam
Hermeneutika Sufistik
Islam Kontemporer dan Tantangan Moral
Penelitian Keislaman dan Skripsi
4. Praktik Lapangan dan Pengabdian Masyarakat:
Praktikum Sufi (zikir, riyadhoh, dzawq)
Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis etika sosial
Seminar spiritual dan kajian moral
Manfaat Belajar Program Studi Akhlak dan Tasawuf
Pembentukan Karakter yang Kuat: Mahasiswa dibekali dengan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai kejujuran, keikhlasan, kesederhanaan, dan pengendalian diri yang membentuk pribadi tangguh dan berintegritas tinggi.
Kemampuan Menyelesaikan Konflik Sosial: Dengan perspektif tasawuf dan akhlak, lulusan mampu menjadi penengah dalam konflik sosial dan membangun harmoni dalam masyarakat.
Pengayaan Ruhani: Program ini memberikan ketenangan batin dan pemahaman spiritual yang mendalam, yang dapat menjadi fondasi kehidupan pribadi maupun profesional.
Wawasan Multikultural dan Toleransi: Dengan mempelajari berbagai aliran sufistik dan pemikiran etika dari berbagai budaya Islam, mahasiswa diajarkan untuk berpikiran terbuka dan inklusif.
Alasan Memilih Jurusan/Program Studi Akhlak dan Tasawuf
Kebutuhan Akan Moralitas dan Spiritualitas: Dunia modern yang serba materialistik sering melupakan nilai-nilai luhur. Program ini menjawab kebutuhan akan pembinaan moral dan spiritualitas di segala lini kehidupan.
Relevansi dengan Dunia Pendidikan dan Konseling: Lulusan sangat dibutuhkan dalam bidang pendidikan karakter, konseling keislaman, dan pendampingan spiritual.
Menggali Warisan Intelektual Islam: Program ini memperkenalkan mahasiswa pada khazanah pemikiran Islam klasik dan modern dari tokoh-tokoh besar seperti Al-Ghazali, Al-Junaid, Rabiah al-Adawiyah, hingga Jalaluddin Rumi.
Pilihan Akademik untuk Dunia Aktivisme dan Dakwah Humanis: Cocok bagi mereka yang ingin berdakwah dengan pendekatan kebijaksanaan dan kelembutan hati, bukan sekadar hukum syariat semata.
Peluang Karier Program Studi Akhlak dan Tasawuf
Lulusan Program Studi Akhlak dan Tasawuf memiliki peluang karier luas, terutama di bidang yang mengedepankan nilai moral, pendidikan, spiritualitas, dan pemikiran. Berikut beberapa profesi potensial:
Pendidik dan Akademisi: Sebagai dosen, guru pendidikan agama, atau peneliti etika Islam di berbagai jenjang pendidikan.
Konselor dan Pendamping Spiritual: Menjadi pembimbing ruhani, ustadz, atau konselor di lembaga sosial dan keagamaan.
Penulis dan Jurnalis Islam: Menulis artikel, buku, atau kolom seputar akhlak dan spiritualitas Islam di media.
Aktivis LSM dan Penggerak Sosial: Bekerja di organisasi keagamaan, sosial, dan kemanusiaan yang fokus pada transformasi moral masyarakat.
Pegawai Kementerian atau Lembaga Keagamaan: Bekerja di Kementerian Agama, BAZNAS, MUI, pesantren modern, atau lembaga dakwah.
Trainer dan Motivator Spiritual: Mengisi pelatihan motivasi berbasis nilai-nilai tasawuf dan akhlak.
Peneliti Budaya dan Agama: Terlibat dalam penelitian interdisipliner antara Islam, budaya lokal, dan psikologi transpersonal.
Program Studi Akhlak dan Tasawuf bukan hanya menawarkan pendidikan berbasis teks dan teori, tetapi juga menjadi jalan spiritual yang mendalam untuk pembentukan kepribadian luhur dan kontributif dalam masyarakat. Di tengah kehidupan modern yang kompleks dan penuh tekanan, lulusan jurusan ini mampu menawarkan kesejukan, kedamaian, dan solusi moral berbasis kebijaksanaan Islam.