Candi Selogriyo berada sekitar 35 kilo meter dari Candi Borobudur. Walau jauh namun banyak wisatawan mancanegara terutama dari Perancis, Swiss dan Belgian mengunjungi daya tarik wisata yang berada di kaki Bukit Condong tepatnya Dusun Campurejo, Desa Kembangkuning, Kecamatan Windusari. Pemandangan sekitar candi sungguh mengobati rasa lelah mendaki kaki bukit ini, perjalanan menuju Candi Selogriyo senantiasa memanjakan mata kita dengan hamparan sawah dan perbukitan hijau.

Selogriyo merupakan Bahasa Jawa yang dapat diartikan “selo berarti batu” dan “griyo berarti rumah” sehingga dapat disebut sebagai rumah batu.
Candi berbentuk bujur sangkar berukuran 5,2 x 5,2 meter dengan tinggi 4,96 meter ini ditemukan oleh Residen Kedu bernama Hartman pada tahun 1935.
Candi dengan bangunan tunggal yang menghadap ke timur ini konon berfungsi sebagai tempat pemujaan leluhur. Berdasarkan arca yang ada yaitu Arca Agastya, Arca Ganesya, Arca Durga Mahesasuramardini, Arca Nandhiswara dan Arca Malaka maka Candi Selogriyo dipastikan merupakan Candi Hindu.
Harga tiket masuk Candi Selogriyo untuk wisatawan nusantara/lokal sebesar Rp 4.000,- dan untuk wisatawan mancanegara/asing sebesar Rp 10.000,-.
Untuk parkir kendaraan untuk sepeda angin sebesar Rp 1.000,-, sepeda motor sebesar Rp 2.000,-, roda 4 kecuali bus kecil sebesar Rp 5.000,-, bus kecil/bus sedang sebesar Rp 10.000,- dan untuk bus besar sebesar Rp 15.000,-.
Sumber: Pariwisata Magelang
NBN