Film-film bertema militer dan kepolisian sering kali menyuguhkan kisah-kisah inspiratif yang menggambarkan dedikasi, pengorbanan, dan tantangan dalam profesi yang melibatkan pengabdian pada negara. Film-film ini juga memberikan kita pandangan yang lebih mendalam tentang kehidupan para prajurit dan perwira yang tidak hanya berhadapan dengan musuh di medan perang, tetapi juga menghadapi konflik batin dan tanggung jawab pribadi yang besar. Mari kita bahas lebih lanjut beberapa film Indonesia yang berhasil menyajikan tema tersebut.

1. Badai di Ujung Negeri (2011)
Film Badai di Ujung Negeri mengisahkan tentang Badai, seorang marinir yang mengalami tragedi kehilangan sahabat masa kecilnya, Nugi. Kematian mendadak Nugi juga menyulut kebencian di hati Joko, kakak Nugi, yang sekarang juga menjadi prajurit. Pertemuan mereka di daerah pesisir membawa mereka pada kasus misterius berupa mayat yang terapung, yang kemudian diikuti oleh penembakan seorang anak lokal.
Kisah ini semakin kompleks ketika terungkap bahwa ada sindikat perdagangan manusia dan senjata yang beroperasi di wilayah tersebut. Badai, yang saat itu menjalin hubungan dengan gadis lokal bernama Anisa, terjebak dalam situasi sulit saat Anisa turut terseret dalam sindikat kejahatan tersebut. Film ini menampilkan ketegangan, aksi, dan juga drama emosional saat Badai dan Joko harus mengesampingkan dendam lama demi menyelesaikan tugas mereka dan menyelamatkan Anisa.
Film yang dirilis pada 2011 ini dibintangi oleh aktor terkenal seperti Arifin Putra, Yama Carlos, dan Astrid Tiar. Proses syutingnya dilakukan di Pulau Bintan, yang memberikan nuansa autentik daerah pesisir dan kehidupan militernya.
2. Perwira dan Ksatria (1991)
Film Perwira dan Ksatria merupakan salah satu film yang memperkenalkan kehidupan dan perjuangan TNI Angkatan Udara. Dibintangi oleh aktor papan atas era 1990-an seperti Dede Yusuf, Donny Damara, dan Dian Nitami, film ini menggambarkan perjalanan dua taruna Akademi Angkatan Udara, Ronaldi dan Prasojo, yang berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda.
Kisah ini tidak hanya berfokus pada aspek militer, tetapi juga menyoroti dinamika sosial yang ada di antara taruna dari berbagai latar belakang. Selain itu, romansa antara Ronaldi dan Laras, seorang gadis sederhana putri penjual gudeg, menjadi bumbu yang memperkaya alur cerita. Dengan adegan-adegan di udara yang melibatkan para pilot TNI AU asli, film ini berhasil menyajikan adegan-adegan aksi spektakuler yang menjadi ciri khas film militer.
Dikenal sebagai Top Gun-nya Indonesia, Perwira dan Ksatria juga mendapatkan pengakuan dengan masuk nominasi dalam empat kategori di Festival Film Indonesia 1991.
3. Serigala Langit (2021)
Mengikuti jejak Perwira dan Ksatria, Serigala Langit hadir sebagai film modern yang mengangkat kisah TNI AU dan alutsistanya (alat utama sistem persenjataan). Film ini menampilkan para aktor muda populer seperti Deva Mahenra, Yoshi Sudarso, dan Anya Geraldine, serta melibatkan berbagai peralatan tempur dan lokasi syuting di pangkalan udara TNI AU.
Film ini awalnya dijadwalkan tayang pada April 2020, tetapi mengalami penundaan karena pandemi. Serigala Langit berfokus pada para prajurit udara muda yang harus menghadapi berbagai tantangan dalam melaksanakan tugasnya. Film ini diharapkan mampu memperkenalkan kehidupan prajurit udara kepada generasi muda dengan cara yang menarik dan modern.
4. Pohon Terkenal (2019)
Pohon Terkenal adalah film drama yang mengangkat kisah para taruna-taruni di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang. Film ini menggambarkan kehidupan disiplin dan kerasnya pelatihan para calon perwira polisi yang harus menghadapi tantangan fisik dan mental. Diperankan oleh Umay Shahab, Laura Theux, dan Raim Laode, film ini memberikan gambaran realistis tentang lika-liku kehidupan di akademi.
Film yang diproduksi oleh Divisi Humas Polri ini tidak hanya memperlihatkan sisi keras dari pelatihan kepolisian, tetapi juga menyelipkan elemen drama dan komedi yang membuat cerita lebih ringan dan menghibur.
5. Hanya Manusia (2019)
Film Hanya Manusia mengisahkan tentang Annisa, seorang perwira polisi wanita yang harus mengatur keseimbangan antara tugasnya sebagai polisi dan tanggung jawabnya sebagai kakak. Dibintangi oleh Prisia Nasution dan Yama Carlos, film ini berfokus pada investigasi Annisa terhadap kasus penculikan anak di Jakarta yang membuatnya terlibat dalam dilema pribadi ketika adiknya sendiri diculik oleh sindikat yang sama.
Film ini menggambarkan betapa beratnya beban seorang aparat kepolisian yang harus tetap profesional dalam menghadapi kasus-kasus berat, sambil tetap berusaha menjalankan peran mereka dalam kehidupan pribadi. Emosi yang kompleks dan ketegangan dalam film ini memberikan gambaran bahwa di balik seragam polisi, mereka tetaplah manusia yang rentan dengan perasaan dan dilema pribadi.
6. Sang Prawira (2019)
Sang Prawira adalah film lain yang mengangkat tema kehidupan kepolisian, tetapi dengan latar belakang yang lebih fokus pada perjalanan seorang pemuda menuju karier di kepolisian. Film ini menampilkan sederet pejabat negara seperti Luhut Binsar Panjaitan, Tito Karnavian, dan Ganjar Pranowo yang tampil sebagai diri mereka sendiri, menjadikan film ini unik dan autentik.
Disutradarai oleh Ponti Gea, Sang Prawira menampilkan kisah perjuangan seorang pemuda dari daerah yang bercita-cita menjadi perwira polisi. Film ini memberikan pesan motivasi bagi generasi muda tentang pentingnya pendidikan, kerja keras, dan pengabdian pada negara.
Film-film bertema TNI dan Polri ini tidak hanya menyuguhkan aksi dan drama, tetapi juga memperlihatkan sisi manusiawi dari para aparat negara yang harus berhadapan dengan berbagai tantangan, baik di medan tugas maupun dalam kehidupan pribadi mereka. Melalui cerita-cerita ini, kita dapat lebih memahami dedikasi dan pengorbanan yang mereka lakukan demi menjaga keamanan dan kedamaian negara. Film-film ini juga merupakan cara yang baik untuk mengenal lebih dekat profesi TNI dan Polri, serta menumbuhkan rasa hormat dan apresiasi terhadap para pahlawan yang sering kali tak terlihat di balik seragam mereka