Sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat, telah menjadi salah satu kebanggaan Indonesia dalam dunia motorsport. Namun, di balik sorotan positif, ada berbagai isu yang muncul, termasuk perbandingan dengan Formula E di Jakarta dan kualitas aspal yang digunakan. Artikel ini akan mengupas lebih dalam mengenai situasi ini, termasuk bagaimana pengelola dan pemerintah menangani kritik dan tantangan.

1. Keunggulan Sirkuit Mandalika
Sirkuit Mandalika didesain sebagai sirkuit jalan raya yang memenuhi standar internasional. Beberapa keunggulannya meliputi:
- Lokasi Strategis: Berada di kawasan wisata Mandalika yang indah, dengan latar belakang pantai yang memukau.
- Sertifikasi Internasional: Mendapatkan homologasi dari Federation Internationale de Motocyclisme (FIM) untuk ajang balap kelas dunia seperti MotoGP dan World Superbike (WSBK).
- Kontribusi Ekonomi: Mendorong pariwisata dan ekonomi lokal dengan meningkatnya jumlah wisatawan.
2. Formula E vs. Mandalika: Apa Perbedaannya?
Meski sama-sama menjadi ajang balapan internasional, Formula E di Jakarta dan Sirkuit Mandalika memiliki karakteristik yang berbeda:
a. Formula E Jakarta
- Jenis Balapan: Menggunakan mobil listrik yang ramah lingkungan.
- Sirkuit Kota: Digelar di jalan raya Jakarta yang diubah sementara menjadi sirkuit balap.
- Fokus Lingkungan: Menonjolkan inovasi teknologi ramah lingkungan dan keberlanjutan.
b. Sirkuit Mandalika
- Jenis Balapan: Mengakomodasi motor balap seperti MotoGP dan WSBK.
- Sirkuit Permanen: Dirancang khusus untuk balapan, meskipun juga bisa digunakan sebagai jalan raya.
- Dampak Pariwisata: Menjadi daya tarik utama untuk pariwisata Lombok.
3. Isu Aspal: Tantangan dan Solusi
Salah satu masalah yang menjadi sorotan adalah kualitas aspal di Sirkuit Mandalika. Beberapa pembalap dan pengamat mengkritik permukaan lintasan yang dinilai kurang optimal, terutama setelah digunakan untuk beberapa kali balapan. Berikut beberapa faktor penyebab dan solusi yang telah diambil:
a. Penyebab Masalah Aspal
- Cuaca Ekstrem: Perubahan cuaca yang ekstrem di kawasan Lombok dapat memengaruhi kualitas aspal.
- Volume Balapan: Penggunaan intensif untuk berbagai ajang balapan menyebabkan keausan lebih cepat.
- Proses Konstruksi: Beberapa pihak menyoroti kemungkinan adanya kendala dalam proses pengerjaan awal.
b. Solusi yang Dilakukan
- Pengaspalan Ulang: Setelah kritik pada ajang MotoGP 2022, pengelola melakukan pengaspalan ulang di beberapa bagian lintasan.
- Audit Kualitas: Melibatkan konsultan internasional untuk memastikan standar kualitas terpenuhi.
- Perawatan Berkala: Menambah frekuensi perawatan lintasan untuk menjaga performa aspal.
4. Peran Pemerintah dan Pengelola
Pemerintah Indonesia bersama ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) telah berupaya maksimal untuk menjadikan Sirkuit Mandalika sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Langkah-langkah strategis yang diambil meliputi:
- Promosi Global: Aktif mempromosikan Mandalika sebagai destinasi wisata sekaligus ajang balapan kelas dunia.
- Peningkatan Fasilitas: Terus memperbaiki fasilitas pendukung, termasuk akses transportasi dan akomodasi.
- Kerjasama Internasional: Bekerja sama dengan pihak luar untuk membawa lebih banyak event internasional.
5. Masa Depan Sirkuit Mandalika
Dengan segala tantangan yang ada, masa depan Sirkuit Mandalika tetap cerah. Beberapa langkah ke depan yang dapat diambil meliputi:
- Diversifikasi Event: Tidak hanya fokus pada balapan, tetapi juga acara lain seperti konser atau festival.
- Inovasi Teknologi: Mengadopsi teknologi terbaru untuk meningkatkan kualitas lintasan dan pengalaman pengunjung.
- Pelibatan Masyarakat Lokal: Memberikan manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat sekitar melalui peluang usaha dan pekerjaan.
Sirkuit Mandalika, Formula E, dan isu aspal adalah bagian dari perjalanan panjang Indonesia dalam membangun reputasi di dunia motorsport. Dengan komitmen pemerintah dan pengelola, tantangan yang ada dapat diatasi, menjadikan Mandalika tidak hanya sebagai kebanggaan nasional, tetapi juga ikon global dalam dunia balap dan pariwisata.