(876Unimmafm) Magelang – Sampai akhir tahun 2021, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Magelang membayar Rp 125 miliar untuk biaya pengobatan penyakit katastropik peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Angka itu sekitar 22 persen dari total biaya pelayanan kesehatan lanjutan Rp 561,8 miliar.
Sementara secara nasional, biaya yang dihabiskan untuk penyakit katastropik mencapai Rp 17,915 triliun atau 24,11 persen dari total biaya pelayanan kesehatan tingkat lanjutan.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Magelang Irfan Qadarusman menyebut, posisi teratas penyakit kronis yang menyedot anggaran terbesar adalah penyakit stroke. Kemudian diabetes militus, dan low back pain atau nyeri punggung bawah. Karena itu, pihaknya berupaya menjaga masyarakat yang sehat tetap sehat melalui berbagai program promotif dan preventif. Sementara bagi masyarakat yang berisiko menderita penyakit katastropik, seperti diabetes melitus dan hipertensi, dapat mengelola risiko tersebut melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Sampai 1 Juli 2022, tercatat ada 21.309 peserta JKN yang tergabung dalam klub Prolanis Diabetes Militus dan 100.514 peserta Prolanis Hipertensi.
“Berbagai penyakit katastropik bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat,” katanya dalam acara senam sehat Prolanis, di halaman Puskesmas Mungkid, Kabupaten Magelang, Selasa, (12/7).
Melalui kegiatan senam, ia ingin menunjukkan betapa murah dan mudahnya menjalankan hidup sehat. Dampak jangka panjangnya bisa menekan jumlah penderita penyakit katastropik di Indonesia.
Selain itu, dalam rangka memperingati HUT ke-54 BPJS Kesehatan pada 15 Juli 2022, BPJS Kesehatan menggelar Pekan Senam Prolanis bagi Peserta JKN Serentak (Pekan Semangat) di 5.400 titik. Senam Prolanis ini pun berhasil menyabet Rekor MURI sebagai pelaksanaan senam bagi peserta penyakit kronis dengan titik lokasi pelaksanaan terbanyak se-Indonesia.
BPJS Kesehatan juga menggelar aksi donor darah yang melibatkan partisipasi seluruh pegawai BPJS Kesehatan di penjuru Indonesia. Menurut Irfan, aksi kemanusiaan ini merupakan wujud kepedulian dan semangat gotong royong Duta BPJS Kesehatan dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Sebelum mendonorkan darah, Duta BPJS Kesehatan wajib menjalani skrining kesehatan.
“Tujuannya untuk memastikan Duta BPJS Kesehatan memenuhi kualifikasi sebagai calon pendonor darah,” ujarnya.
Ia berharap, aksi donor darah ini dapat menjaga stok ketersediaan kantong darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Magelang. Di sisi lain, donor darah bermanfaat untuk mencegah risiko terkena penyakit jantung, kolesterol, kanker, menurunkan berat badan, serta bisa mendeteksi penyakit serius.
“Donor darah juga mendorong proses peremajaan sel-sel darah, artinya darah di dalam tubuh kita akan digantikan oleh darah baru yang lebih baik dan sehat, sehingga tubuh bisa menjadi lebih bugar dan produktif,” pungkasnya. (put)