Croissant, sebuah kue pastry yang terkenal dengan bentuk bulan sabitnya yang khas, telah menjadi salah satu camilan paling populer di seluruh dunia. Dikenal dengan lapisan-lapisan tipis dan tekstur renyah yang menggoda, croissant mampu memikat hati banyak orang, dari para pecinta kue hingga mereka yang baru pertama kali mencobanya. Meskipun croissant sering dikaitkan dengan budaya Prancis, asal-usulnya ternyata lebih rumit dan melibatkan sejarah yang panjang dan menarik. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai apa itu croissant, bagaimana cara pembuatannya, sejarahnya, serta varian-varian croissant yang kini populer di berbagai negara.

Apa Itu Croissant?
Croissant adalah sejenis kue pastry yang terbuat dari adonan berbasis mentega, tepung terigu, ragi, gula, dan sedikit garam. Ciri khas dari croissant adalah tekstur lapisannya yang renyah di luar namun lembut dan ringan di dalam. Proses pembuatan croissant memerlukan teknik lamination—di mana lapisan adonan dan mentega digulung berulang kali untuk menciptakan lapisan-lapisan tipis yang terlihat saat croissant dipanggang.
Meskipun croissant dikenal di seluruh dunia sebagai makanan khas Prancis, cara pembuatan dan konsumsinya tidak selalu terbatas pada tradisi Prancis saja. Croissant dapat disajikan dalam berbagai variasi, baik dalam bentuk manis maupun gurih, dan kerap dinikmati sebagai sarapan, camilan, atau bahkan hidangan penutup.
Sejarah Croissant
Meskipun croissant identik dengan Prancis, sebenarnya asal-usulnya bukanlah dari negara tersebut. Croissant berasal dari Austria, lebih tepatnya di kota Wina. Pada abad ke-17, kue ini pertama kali dibuat di Austria dan dikenal dengan nama kipferl. Kipferl adalah roti berbentuk bulan sabit yang terbuat dari adonan ragi dan biasanya disajikan dengan berbagai isian, seperti kacang atau selai buah.
Legenda populer mengaitkan asal-usul croissant dengan kemenangan Austria atas kekaisaran Ottoman pada tahun 1683. Ketika pasukan Ottoman gagal menaklukkan kota Wina, para pembuat roti setempat membuat kue berbentuk bulan sabit sebagai simbol kemenangan, mengingat simbol bulan sabit yang digunakan oleh bendera Ottoman.
Pada abad ke-19, croissant dibawa ke Prancis oleh Marie Antoinette, ratu Prancis yang berasal dari Austria. Di Prancis, kipferl tersebut disesuaikan dan berkembang menjadi croissant seperti yang kita kenal sekarang, dengan menggunakan mentega dan teknik pembuatan yang lebih rumit.
Cara Membuat Croissant
Pembuatan croissant membutuhkan kesabaran dan keterampilan, karena proses lamination yang melibatkan banyak penggulungan dan pelipatan adonan untuk menciptakan lapisan-lapisan tipis. Berikut adalah langkah-langkah dasar dalam membuat croissant:
Bahan-bahan:
- 500 gram tepung terigu
- 10 gram garam
- 50 gram gula
- 10 gram ragi instan
- 300 ml air dingin
- 40 gram mentega leleh (untuk adonan)
- 250 gram mentega dingin (untuk pelipatan)
- 1 butir telur (untuk olesan)
Langkah-langkah:
- Mempersiapkan Adonan: Campurkan tepung terigu, garam, gula, dan ragi dalam sebuah mangkuk besar. Tambahkan air dingin sedikit-sedikit hingga adonan tercampur rata dan kalis. Setelah itu, tambahkan mentega leleh dan uleni hingga adonan menjadi elastis. Diamkan adonan selama sekitar 1 jam hingga mengembang.
- Pelipatan Mentega: Setelah adonan mengembang, pipihkan adonan dan letakkan mentega dingin di tengah adonan. Lipat adonan untuk menutupi mentega dan mulai menggulung adonan menjadi bentuk persegi panjang. Setelah itu, lipat adonan menjadi tiga bagian, seperti melipat surat. Proses ini dilakukan beberapa kali untuk menciptakan lapisan-lapisan adonan yang tipis dan mentega yang menyatu di antaranya.
- Mencetak dan Memanggang: Setelah proses pelipatan selesai, diamkan adonan di kulkas selama beberapa jam untuk mengencangkan mentega. Kemudian, pipihkan adonan dan potong menjadi segitiga, lalu gulung setiap segitiga membentuk croissant. Oleskan permukaan croissant dengan telur kocok, dan biarkan adonan mengembang selama 30 menit. Panggang dalam oven yang telah dipanaskan pada suhu 200°C selama 15–20 menit hingga croissant berwarna keemasan dan renyah.
Varian-Varian Croissant
Seiring berjalannya waktu, croissant telah berkembang dalam berbagai bentuk dan rasa, memberikan pilihan yang beragam bagi para penikmatnya. Beberapa varian populer dari croissant adalah:
- Croissant Isi Cokelat
Salah satu varian croissant yang sangat populer adalah croissant isi cokelat. Croissant ini diisi dengan cokelat leleh atau cokelat batangan yang memberikan rasa manis dan lezat. Varian ini sering ditemukan di toko-toko roti Prancis maupun di seluruh dunia. - Almond Croissant
Croissant ini diisi dengan pasta almond yang lembut dan diberi taburan irisan almond di atasnya. Almond croissant memberikan rasa manis yang kaya dan tekstur renyah di luar dengan kelembutan isian almond di dalamnya. - Croissant Gurih (Savory Croissant)
Selain croissant manis, ada juga varian gurih yang sering diisi dengan bahan seperti keju, ham, atau telur. Croissant gurih ini sangat populer sebagai sarapan atau makan siang ringan di kafe-kafe. - Croissant Keju dan Jamur
Untuk penyuka rasa gurih yang lebih kompleks, croissant yang diisi dengan keju leleh dan jamur adalah pilihan yang nikmat. Kombinasi rasa creamy dan earthy dari jamur sangat cocok dengan croissant yang renyah. - Croissant Vegan
Varian croissant ini dibuat tanpa menggunakan mentega atau produk hewani lainnya, menggunakan pengganti mentega nabati untuk menciptakan tekstur dan rasa yang mirip dengan croissant tradisional.
Kenapa Croissant Bisa Viral?
Croissant pernah menjadi viral beberapa kali, terutama berkat tren makanan di media sosial dan kebiasaan orang yang gemar berbagi foto makanan di platform seperti Instagram. Bentuknya yang menarik dan tampilan yang menggugah selera membuat croissant mudah diabadikan dan dibagikan. Selain itu, variasi rasa yang beragam dan cara penyajian yang kreatif juga menjadi daya tarik tersendiri.
Di beberapa tahun terakhir, tren “croissant gourmet” juga muncul, dengan toko-toko roti dan kafe-kafe yang berinovasi dengan rasa dan bentuk croissant yang unik. Ada yang menambahkan bahan-bahan tak terduga seperti matcha, salted caramel, atau bahkan durian dalam croissant, menciptakan sensasi baru bagi para pecinta kuliner.
Croissant adalah kue pastry yang memiliki sejarah panjang dan menarik, dimulai dari Austria dan berkembang di Prancis menjadi hidangan yang sangat populer di seluruh dunia. Dengan lapisan adonan yang renyah dan isian yang bisa manis atau gurih, croissant menawarkan berbagai pilihan yang memuaskan berbagai selera. Tidak hanya menjadi bagian penting dari sarapan di kafe-kafe, croissant juga menjadi simbol dari tradisi kuliner Eropa yang kini telah mendunia. Jika Anda belum mencobanya, croissant patut masuk dalam daftar camilan yang harus Anda nikmati.