Palembang dikenal sebagai surganya kuliner dengan berbagai makanan khas yang menggugah selera. Selain pempek yang sudah mendunia, ada dua hidangan berkuah yang tak kalah lezat, yaitu tekwan dan model. Kedua makanan ini sering kali dianggap serupa karena sama-sama menggunakan bahan dasar ikan dan disajikan dengan kuah yang gurih. Namun, jika ditelusuri lebih dalam, tekwan dan model memiliki perbedaan yang cukup mencolok, baik dari segi bentuk, komposisi, hingga cara penyajiannya.

Sejarah dan Asal-usul Tekwan serta Model
Tekwan dan model merupakan bagian dari warisan kuliner masyarakat Palembang yang telah ada sejak lama. Kedua hidangan ini berasal dari pengaruh budaya kuliner Tionghoa yang kemudian diadaptasi dengan cita rasa khas Melayu Palembang.
Tekwan konon merupakan akronim dari “Berkotek Samo Kawan”, yang dalam bahasa Palembang berarti “bercengkerama bersama teman”. Hidangan ini sering disajikan dalam acara keluarga atau pertemuan sebagai makanan ringan yang menghangatkan. Sementara itu, model lebih dikenal sebagai sajian yang lebih mengenyangkan karena memiliki tambahan tahu di dalamnya.
Bahan dan Cara Pembuatan
Baik tekwan maupun model dibuat dari bahan utama yang sama, yaitu ikan tenggiri atau ikan belida yang dihaluskan dan dicampur dengan sagu untuk membentuk adonan. Namun, cara pembentukan dan tambahan bahan lainnya membuat kedua makanan ini memiliki karakteristik yang berbeda.
Tekwan
Tekwan berbentuk kecil dan tidak memiliki isian. Bentuknya umumnya tidak beraturan, seperti bola kecil atau potongan adonan pipih. Proses pembuatannya melibatkan pencampuran ikan giling dengan sagu, garam, dan air. Setelah adonan siap, potongan kecil tekwan direbus dalam air mendidih hingga matang dan mengapung.
Model
Model memiliki bentuk yang lebih besar dibandingkan tekwan karena di dalamnya terdapat tahu sebagai isian. Adonan ikan dan sagu dibentuk untuk melapisi tahu sebelum direbus hingga matang. Model biasanya dihidangkan dengan kuah kaldu yang sama seperti tekwan, tetapi dengan tambahan bahan pelengkap lainnya.
Kuah dan Pelengkap
Salah satu daya tarik utama dari tekwan dan model adalah kuah kaldunya yang gurih dan menyegarkan. Kuah ini dibuat dengan bahan dasar kaldu udang atau ikan, ditambah dengan bumbu seperti bawang putih, bawang merah, merica, dan garam. Setelah itu, kuah ini ditambah dengan irisan jamur kuping, bengkuang, serta daun bawang untuk memberikan rasa yang lebih kompleks.
Sebagai pelengkap, baik tekwan maupun model sering disajikan dengan bihun dan taburan bawang goreng. Beberapa versi juga menambahkan seledri untuk memperkaya aroma dan rasa hidangan ini.
Perbedaan Tekwan dan Model Secara Keseluruhan
Aspek | Tekwan | Model |
---|---|---|
Bahan Dasar | Ikan giling dan sagu | Ikan giling, sagu, dan tahu |
Bentuk | Kecil, tidak beraturan | Besar, berisi tahu |
Proses Pembuatan | Direbus langsung dalam air mendidih | Dibentuk dengan tahu lalu direbus |
Kuah | Kaldu udang atau ikan dengan irisan bengkuang dan jamur kuping | Kaldu yang sama dengan tambahan bahan pelengkap lebih beragam |
Pelengkap | Bihun, jamur kuping, bengkuang, bawang goreng | Bihun, sayuran, bawang goreng, dan sambal |
Meskipun sering dianggap serupa, tekwan dan model memiliki perbedaan yang cukup jelas, baik dari segi bentuk, isian, maupun cara penyajian. Tekwan lebih ringan dan cocok sebagai makanan pembuka atau camilan, sementara model lebih mengenyangkan karena adanya tambahan tahu di dalamnya. Keduanya merupakan hidangan khas Palembang yang patut dicoba bagi siapa saja yang ingin menikmati kelezatan kuliner Sumatera Selatan.
Jika berkesempatan berkunjung ke Palembang, jangan lupa mencicipi kedua makanan ini di tempat makan legendaris yang menyajikan cita rasa autentik. Selamat menikmati tekwan dan model, dua makanan berkuah khas Palembang yang kaya akan sejarah dan cita rasa!