
Bika Ambon adalah salah satu kue tradisional Indonesia yang terkenal karena teksturnya yang kenyal, rasanya yang manis, dan aroma pandan yang khas. Meskipun namanya mengandung kata “Ambon”, ternyata makanan yang satu ini tidak berasal dari Ambon, Maluku. Lalu, dari mana sebenarnya asal-usul Bika Ambon? Mari kita telusuri sejarah menarik di balik kue legendaris ini.
Asal Usul Nama “Bika Ambon”
Nama “Bika Ambon” sering menimbulkan kebingungan karena tidak ada bukti sejarah yang menunjukkan bahwa kue ini berasal dari Ambon. Makanan ini sebenarnya berasal dari Medan, Sumatera Utara. Nama “Ambon” dalam Bika Ambon kemungkinan besar adalah sebuah kesalahan penamaan atau pengaruh dari perdagangan serta budaya yang berkembang di Indonesia pada masa lalu.
Pada zaman penjajahan Belanda, Batavia (sekarang Jakarta) dan Ambon merupakan pusat perdagangan yang ramai. Kue ini mungkin dikenal di wilayah Ambon, lalu diadaptasi oleh pedagang atau pelaku kuliner dari Medan, yang akhirnya menyebutnya dengan nama Bika Ambon, meskipun bahan dan teknik pembuatan kue ini lebih identik dengan resep dari daerah Sumatera.
Asal Usul Bika Ambon
Bika Ambon adalah jenis kue yang terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti telur, tepung sagu, kelapa, santan, dan gula. Namun, yang membuatnya berbeda dari kue tradisional lainnya adalah proses fermentasi adonan yang memberikan tekstur yang kenyal dan sedikit berongga di bagian dalam. Teknik pembuatan Bika Ambon juga menggunakan api bawah yang membuat bagian atas kue menjadi berwarna kecokelatan, sedangkan bagian dalamnya tetap lembut.
Kue ini sudah ada sejak abad ke-17, yang terinspirasi oleh resep kue khas Melayu, yang kemudian berkembang di daerah Sumatera. Proses pembuatan dan resep asli Bika Ambon kemungkinan besar berasal dari budaya Melayu yang memiliki banyak persamaan dengan kuliner tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.
Karakteristik Bika Ambon
Bika Ambon memiliki karakteristik yang sangat mudah dikenali, antara lain:
- Tekstur Kenyal: Bagian dalam Bika Ambon memiliki tekstur yang kenyal dan sedikit berlubang, yang berasal dari proses fermentasi. Ini memberikan sensasi unik saat digigit.
- Rasa Manis dan Gurih: Kombinasi antara kelapa, santan, dan gula memberikan rasa yang manis dan gurih pada kue ini.
- Aroma Pandan: Pandan merupakan bahan penting dalam Bika Ambon yang memberikan aroma harum yang khas pada setiap gigitan.
- Warna Kuning yang Menarik: Warna kuning pada Bika Ambon berasal dari penggunaan kunir atau kunyit, yang tidak hanya memberi warna, tetapi juga menambah cita rasa.
Perkembangan dan Popularitas Bika Ambon
Seiring dengan perkembangan zaman, Bika Ambon semakin dikenal luas di seluruh Indonesia, bahkan di luar negeri. Di Medan, Bika Ambon sering dijadikan oleh-oleh khas yang dibawa oleh wisatawan. Banyak pengusaha kuliner mulai mengembangkan varian Bika Ambon dengan berbagai rasa, seperti rasa durian, pandan, dan cokelat, untuk menarik lebih banyak konsumen.
Selain itu, di Jakarta dan kota-kota besar lainnya, Bika Ambon juga banyak dijual di toko-toko kue, terutama menjelang hari raya Idul Fitri, Natal, atau perayaan lainnya.
Bika Ambon dan Budaya Kuliner Indonesia
Bika Ambon adalah bukti betapa kaya dan beragamnya kuliner Indonesia. Meski berasal dari Sumatera Utara, kue ini telah melintasi berbagai daerah dan menjadi simbol dari keberagaman kuliner tanah air. Keberadaan Bika Ambon dalam berbagai kesempatan, seperti perayaan atau acara spesial, menunjukkan pentingnya makanan ini dalam budaya makan di Indonesia.
Bika Ambon memang bukan berasal dari Ambon, namun makanan tradisional ini tetap mencuri perhatian dengan cita rasa yang unik dan khas. Dengan sejarah yang penuh warna dan beragamnya variasi rasa yang ditawarkan, Bika Ambon tetap menjadi salah satu kue legendaris yang patut untuk dicoba. Bagi pecinta kuliner Indonesia, mencoba Bika Ambon adalah cara yang tepat untuk menikmati kelezatan sejarah kuliner yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu.