Hubungi Kami

BNN Magelang : Workshop Cegah Narkoba Demi Ketahanan Bangsa

(876Unimmafm) Borobudur,  Workshop digelar Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Magelang,  peserta para insan media, baik media cetak, elektronik, online maupun radio, di Hotel Shangkara Selasa(31/6).

@unimma_id

Pembicara dalam acara tersebut, Kepala BNN Kabupaten Magelang, Chatharina menyatakan,  jumlah penyalah guna narkoba yang mengakses layanan rehabilitasi di Klinik Pratama Bina Sehat BNNK Magelang pada 2019 sebanyak 21 orang, tahun 2020 naik 42 orang, tahun 2021 ada 9 orang. Dari data tersebut, hampir 61,9% adalah pelajar.

BNN  sendiri berperan  melakukan pencegahan, rehabilitasi dan pemberantasan narkoba.
Untuk Upaya itu , maka sejak tahun 2000 BNN membentuk Desa Bersih Narkoba (Bersinar) di Desa Danurejo, Kecamatan Mertoyudan.

Dengan pertimbangan desa itu rawan penyalahgunaan narkoba. “Desa Bersinar itu untuk ketahanan masyarakat di Danurejo,” tambahnya.

Di samping itu ada program nasional di Desa Blondo, dan Deyangan yaitu dibentuknya program teman sebaya. Sasarannya anak usia SMP dan SMA.

Tujuannya  mereka akan bisa mempengaruhi teman yang belum narkoba jangan sampai menggunakan dan yang sudah menggunakan untuk melakukan rehabilitasi. Diharapkan dengan upaya cegah narkoba demi ketahanan bangsa.

Sedang menurut Florentina Staff BNN yang juga menjadi salah satu Nara sumber diacara tersebut , Tidak ada istilah sembuh bagi pengguna narkoba , yang ada adalah pulih. Karena pemakai  bisa saja akan kembali kambuh  menjadi pemakai narkoba lagi jika dia kembali berada dilingkungan semula yang tidak kondusif.

Dengan mengkonsumsi narkoba maka yang diserang adalah pusat syaraf sentral yang mengakibatkan kerusakan syaraf permanen diberbagai organ tubuh. Sehingga jika pemakai bisa pulih maka dia tidak pernah bisa kembali 100 persen sehat seperti sedia kala seperti sebelum mengkonsumsi narkoba ,imbuhnya.

BNN selama pandemi tetap melakukan perannya untuk melayani masyarakat. Tidak bisa dipungkiri dimasa pandemi ini memang mengalami banyak pembatasan layanan terutama pada pasien rehabilitasi.

Masih menurut Floren, mau tidak mau kami melakukan pendampingan dan konseling melalui daring karena adanya pembatasan tatap muka.

Hal tersebut tentu saja banyak kendala, seperti kendala sinyal, kuota data yang tidak diisi, atau jika kami telepon video call pasien masih tidur sehingga proses rehabilitasi menjadi terhambat, jelas floren.

Jika dikaitkan dengan masa pandemi ini, jumlah terbanyak pemakai narkoba  dari profesi pekerja, pungkasnya.

Menurut Fanny, yang juga menjadi Narasumber dari Diskominfo kabupaten Magelang, Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, sudah menjadi aplikasi yang sangat lekat dengan keseharian kaum milenial.

“Itu belum termasuk platform media sosial lain, seperti Twitter, Instagram, dan YouTube, yang sudah pasti jumlah penggunanya pun terus bertambah,” tambahnya.

Karena hampir semua (99,1 persen, 168,5 juta) pengguna media sosial mengakses lewat perangkat mobile, seperti smartphone. Rata-rata orang Indonesia menghabiskan tiga jam 14 menit sehari untuk mengakses media sosial,”

Bak pisau bermata dua,  era digital dengan kemudahan untuk mengakses informasi serta berbagai kemudahan lainnya, akan sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia, namun jika kemudahan itu disalahgunakan dengan penyalahgunaan narkoba maka justru akan sangat merugikan bangsa.

Rinta

Leave a Reply

  • https://ssg.streamingmurah.com:8048
  • Copyright ©2025 by PT. Radio Unimma. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048
  • Copyright ©2025 by unimmafm. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048/stream
  • Copyright ©2025 by unimmafm All Rights Reserved