Hubungi Kami

BPJS Kesehatan Terus Mencatatkan Kenaikan Kepesertaan JKN 2021

(87,6unimmafm) Magelang – Sinergi dan kolaborasi yang dibangun BPJS Kesehatan bersama pemerintah, mitra kerja, peserta dan masyarakat sukses menjaga keberlangsungan penyelenggaraan Program JKN. Melalui berbagai terobosan yang dihadirkan di tengah Pandemi Covid-19, hal tersebut menjadikan BPJS Kesehatan mendapatkan banyak capaian dan prestasi yang diakui secara nasional maupun internasional.

@unimma_id

Dari kepesertaana BPJS kesehatan kembali mencatatkan  penambahan, per Januari 2022 jumlah kepesertaan program JKN mencapai 235,7 juta jiwa atau sekitar 86% dari total penduduk Indonesia.

Jumlah pertumbuhan kepesertaan JKN, BPJS Kesehatan juga memperluas akses layanan di fasilitas kesehatan. Hingga akhir Desember 2021, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 23.608 fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dan 2.810 fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (rumah sakit).Hal tersebut disampaikan Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti di acara Public Expose Pengelolaan Program dan Keuangan BPJS Kesehatan Tahun 2021, Selasa (5/7/2022).

“Kepesertaannya baik dari PBU, ataupun PPU, PBPU BP Pemda, ataupun BP itu totalnya 235.719.262 jiwa. Sehingga yang belum sampai Desember 2021 13,93%. Kalau kita lihat cakupannya, di Desember 2021 yang sudah mendapatkan UHC itu ada 5 provinsi, 127 kabupaten, 50 kota. Total ada 177 kabupaten/kota,” imbuhnya.

Program JKN semakin dirasakan kehadirannya oleh masyarakat yang sedang dalam kondisi sakit dan membutuhkan pelayanan kesehatan. Hal tersebut yang melatarbelakangi kenaikan jumlah peserta JKN Kis.

Hingga 31 Desember 2021, jumlah pemanfaatan pelayanan kesehatan terhadap kunjungan sakit dan kunjungan sehat sebanyak 392,9 juta kunjungan, atau sebanyak 1,1 juta per hari. Untuk pemanfaatan skrining kesehatan selama tahun 2021 sebanyak 2,2 juta skrining. Sedangkan beban kesehatan pada 2021 sebesar Rp 90,33 triliun.

Di samping itu, kunjungan di Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit juga naik dari 69,6 juta (2020) menjadi 72,7 juta (2021). Ghufron menilai peningkatan ini disebabkan oleh melandainya kasus COVID-19 di Indonesia. Mengingat saat COVID-19 mewabah, masyarakat enggan untuk mengunjungi fasilitas kesehatan.

“Di tahun 2020 itu turun karena COVID-19, jadi orang tidak datang ke rumah sakit kalau tidak sakit. Tetapi yang menarik di tahun 2021, terlihat ada reborn fenomena, yaitu orang kembali lagi untuk datang lagi (ke rumah sakit),” katanya.

Capaian dan prestasi Bpjs Kesehatan ditahun 2021  sukses mempertahankan predikat Wajar Tanpa Modifikasi (WTM) untuk laporan keuangan tahun 2021 dari akuntan publik.

Selain peningkatan jumlah peserta, BPJS kesehatan juga sukses mempertahankan predikat wajar tanpa modifikasi (WTM) untuk laporan keuangan tahun 2021 dari akuntan publik. Capaian tersebut merupakan predikat WTM kedelapan secara berturut-turut yang diraih sejak BPJS Kesehatan beroperasi tahun 2014, dan predikat ke-30 sejak era PT Askes (Persero).

“Tentunya berbagai capaian di tengah pandemi Covid-19 ini tidak didapat tanpa kerja keras. BPJS Kesehatan terus membuat gebrakan baru dengan memperhatikan kepada publik. Dengan komitmen yang terus kami kedepankan, hal inilah yang menjadikan BPJS Kesehatan sukses mempertahankan capaian WTM dalam mengelola keuangan,” kata Ghufron dalam acara yang sama.

Rinta

Leave a Reply

  • https://ssg.streamingmurah.com:8048
  • Copyright ©2025 by PT. Radio Unimma. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048
  • Copyright ©2025 by unimmafm. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048/stream
  • Copyright ©2025 by unimmafm All Rights Reserved