Hubungi Kami

Buntil Daun Talas: Kuliner Tradisional dengan Cita Rasa dan Nutrisi Tinggi

Indonesia dikenal kaya akan ragam kuliner tradisional, dan salah satu yang masih eksis hingga saat ini adalah buntil daun talas. Makanan khas yang berasal dari Magelang, Jawa Tengah, ini banyak digemari masyarakat, khususnya di wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan sekitarnya. Selain menggunakan daun talas, buntil juga kerap dibuat dari daun singkong muda atau daun pepaya, menjadikannya pilihan yang fleksibel sesuai selera dan ketersediaan bahan.

@unimma_id

Keunikan Nama dan Proses Pembuatan Buntil

Nama “buntil” terdengar cukup unik bagi mereka yang baru mendengarnya. Nama ini berasal dari cara pengolahannya, yakni daun yang digunakan dibungkus hingga berbentuk “until-until” atau ikatan. Proses pembuatannya dimulai dengan menggunakan daun talas sebagai pembungkus. Di dalamnya diisi parutan kelapa, udang asin, biji petai, dan aneka bumbu dapur. Setelah diikat, buntil dimasak dengan kuah santan berbumbu rempah-rempah seperti cabai merah, bawang, dan rempah pelengkap lainnya.

Kuah santan buntil yang berwarna kemerahan tidak hanya menggoda mata tetapi juga memberikan rasa gurih dan sedikit pedas yang khas. Biasanya, buntil disajikan bersama nasi putih hangat, menciptakan perpaduan sempurna untuk dinikmati pada pagi hari atau saat musim hujan. Bahkan, bagi yang tidak ingin memadukannya dengan nasi, buntil juga lezat disantap langsung tanpa pendamping.

Varian Daun untuk Membuat Buntil

Selain daun talas, masyarakat sering menggunakan daun singkong muda atau daun pepaya. Setiap jenis daun memberikan cita rasa yang berbeda:

  1. Daun Talas: Memiliki tekstur lembut dengan rasa netral yang menyerap bumbu dengan baik.
  2. Daun Singkong: Menawarkan rasa sedikit manis dengan tekstur lebih berserat.
  3. Daun Pepaya: Memiliki rasa pahit khas yang menciptakan sensasi unik, terutama jika dipadukan dengan kuah santan.

Nutrisi dalam Daun Talas

Selain lezat, buntil juga kaya akan nutrisi berkat bahan utamanya, yaitu daun talas. Berikut adalah kandungan gizi dalam 100 gram daun talas:

  • Energi: 141 kilokalori
  • Protein: 4,4 gram
  • Karbohidrat: 8 gram
  • Lemak: 10,2 gram
  • Kalsium: 149 mg
  • Fosfor: 121 mg
  • Zat Besi: 14,5 mg

Dengan kandungan tersebut, daun talas menjadi sumber nutrisi yang baik untuk tubuh, seperti membantu menjaga kesehatan tulang (berkat kalsium dan fosfor), mendukung fungsi otot dan sistem saraf, serta membantu pembentukan sel darah merah berkat kandungan zat besinya.

Momen Terbaik untuk Menikmati Buntil

Buntil paling nikmat disajikan hangat. Pagi hari dengan segelas teh hangat atau siang hari di tengah suasana hujan adalah waktu yang sempurna untuk menikmatinya. Aromanya yang khas dari santan dan rempah-rempah akan menggugah selera siapa saja yang mencium aromanya.

Warisan Kuliner yang Harus Dilestarikan

Sebagai bagian dari warisan kuliner Nusantara, buntil adalah bukti kekayaan tradisi kuliner Indonesia yang mengedepankan rasa dan nutrisi. Kuliner ini tidak hanya sekadar lauk, tetapi juga mengandung nilai budaya dan kearifan lokal masyarakat.

Bagi Anda yang ingin mencoba membuatnya, bahan-bahannya mudah ditemukan di pasar tradisional atau swalayan. Proses pembuatannya memang memerlukan ketelatenan, tetapi hasil akhirnya sangat sepadan dengan usaha.

Dengan cita rasa yang autentik, keunikan bahan, dan manfaat kesehatannya, buntil daun talas layak menjadi salah satu kuliner tradisional yang patut Anda coba dan lestarikan!

unimma

Leave a Reply

  • https://ssg.streamingmurah.com:8048
  • Copyright ©2025 by PT. Radio Unimma. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048
  • Copyright ©2025 by unimmafm. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048/stream
  • Copyright ©2025 by unimmafm All Rights Reserved