Pada Call of Duty: Modern Warfare 2 (2022), mode multiplayer hadir sebagai kelanjutan alami dari pendahulunya, meskipun tanpa perubahan drastis. Mode ini menawarkan pengalaman multiplayer yang sebagian besar aman dengan sejumlah perbaikan kualitas hidup, seperti mode baru Prisoner Rescue yang memberi nuansa baru pada tipe permainan yang sudah ada. Alih-alih memberikan perubahan besar, Call of Duty: Modern Warfare 2 lebih menonjolkan penyempurnaan dari konsep yang sudah mapan, yang mungkin cocok atau tidak dengan preferensi pemain lama dari seri Call of Duty.
Penekanan pada Taktik dan Realisme
Elemen utama dalam game ini adalah penyesuaian pada sistem permainan dan kecepatan waktu untuk membunuh (time to kill) yang lebih singkat. Gerakan dalam permainan juga telah disesuaikan untuk mencegah pemain bergerak terlalu agresif layaknya permainan Titanfall, seperti slide dan jumping berlebihan. Kini, Infinity Ward mencoba mengarahkan gaya permainan ke arah yang lebih tactical dan realistis, namun tetap mempertahankan aksi yang penuh energi. Tidak secepat Rainbow Six, tetapi juga tidak se-intens aksi sinematik Michael Bay, permainan ini berupaya berada di antara kedua gaya tersebut.
Senjata yang Berperan Sentral
Senjata memainkan peran vital, dan Infinity Ward dengan teliti mengembangkan fitur “Gunsmith” yang memungkinkan pemain memodifikasi senjata hingga lebih mendalam. Setiap senjata memiliki basis “platform” yang bisa ditingkatkan dengan berbagai receiver untuk membentuk senjata baru. Sebagai contoh, Kastov 762 dapat berubah menjadi beberapa tipe senjata lain seperti AR, SMG, atau bahkan LMG, menjadikannya lebih bervariasi. Meski ini memberi variasi baru, sistem progresi yang lebih kompleks bisa terasa cukup menantang, karena setiap senjata perlu di-unlock melalui level yang lebih panjang.
Sistem Tuning yang Membingungkan
Ada juga fitur baru bernama “tuning” untuk aksesori senjata, yang diperkenalkan setelah peluncuran awal. Sistem ini memungkinkan pemain menyesuaikan statistik senjata dengan penggeser untuk aspek seperti kecepatan, recoil, dan kecepatan peluru. Walaupun menawarkan kustomisasi lebih dalam, fitur ini terasa agak rumit bagi pemain kasual, sehingga kemungkinan lebih berguna setelah panduan dari komunitas mulai bermunculan.
Fitur yang Hilang dan Masalah Desain
Terdapat beberapa fitur penting yang masih hilang atau belum diperbaiki, seperti menu “barracks” yang menampilkan statistik lengkap pemain, sehingga pemain belum bisa melihat rasio KD atau statistik lainnya. Permasalahan lainnya, seperti suara langkah kaki yang terkadang sulit diidentifikasi, juga menjadi keluhan. Langkah kaki yang terlalu keras atau terbalik arahnya seringkali membingungkan pemain.
Peta yang Bervariasi, Namun Kurang Berkesan
Peta dalam mode multiplayer kali ini dinilai kurang konsisten. Salah satu contohnya adalah peta Santa Sena Border Crossing yang penuh dengan mobil yang mudah meledak dan menyulitkan pemain untuk melihat musuh. Di sisi lain, peta Taraq terasa terlalu luas dan tidak memiliki pusat konflik, sehingga permainan sering kali berjalan lambat hingga waktu habis daripada mencapai batas skor. Kurangnya fokus desain pada peta ini mengurangi keseruan bermain di beberapa mode.
Pada akhirnya, multiplayer dalam Call of Duty: Modern Warfare 2 menyajikan pengalaman permainan yang menghibur dengan banyak hal untuk digrind. Permainan ini merupakan evolusi dan penyempurnaan dari pendahulunya, namun keputusan desain yang membingungkan, peta yang tidak meninggalkan kesan mendalam, serta fitur-fitur yang hilang menjadi kendala. Meski tetap menyenangkan, “cukup baik” mungkin tidak cukup bagi para pemain yang menantikan kebangkitan salah satu waralaba shooter militer paling ikonik sepanjang masa.