Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah tidak hanya dikenal dengan udara sejuk dan pemandangan alam yang indah, tetapi juga memiliki oleh-oleh khas yang unik, yakni carica. Buah carica yang dikenal sebagai pepaya mini ini hanya dapat ditemukan tumbuh di kawasan Dieng. Oleh karena itu, manisan carica menjadi salah satu oleh-oleh yang paling dicari oleh wisatawan.

Keunikan Buah Carica
Buah carica memiliki tampilan yang mirip dengan pepaya, namun dengan ukuran yang lebih kecil dan rasa yang lebih asam. Pohon carica dapat tumbuh setinggi dua hingga tiga meter dan banyak ditemukan di pekarangan rumah, kebun, atau ladang di lereng bukit di kawasan Dieng. Buah ini dapat dikonsumsi langsung, tetapi lebih sering diolah menjadi berbagai produk olahan seperti manisan, jus, dan selai.
Proses Pembuatan Manisan Carica
Manisan carica menjadi produk olahan yang paling populer. Proses pembuatannya cukup sederhana namun memerlukan ketelitian agar menghasilkan rasa yang sempurna. Buah carica yang telah matang dipilih dengan tingkat kematangan sekitar 80 persen, kemudian dikupas, dibelah, dan bijinya disisihkan. Daging buahnya diiris tipis untuk kemudian diolah.
Setiap 2,5 kg carica memerlukan sekitar 1,5 kg gula dan teh sebanyak setengah sendok teh. Air dari rebusan biji carica digunakan untuk membuat kuah manisan. Setelah direbus bersama gula dan teh, irisan buah carica dimasukkan ke dalam kuah tersebut. Beberapa produsen menambahkan esens sari buah untuk memperkaya aroma dan rasa. Setelah proses perebusan selesai, manisan carica dikemas menggunakan mesin press manual. Dalam kemasan plastik, manisan ini dapat bertahan hingga enam bulan, sementara dalam kemasan kaleng bisa bertahan hingga dua tahun.
Sejarah dan Budidaya Buah Carica di Dieng
Buah carica sebenarnya berasal dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan. Tanaman ini pertama kali dibawa ke Indonesia oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1930-an dan dibudidayakan di Dieng. Karena carica hanya bisa tumbuh di dataran tinggi dengan ketinggian antara 1.500 hingga 3.000 meter di atas permukaan laut, Dieng menjadi tempat yang ideal bagi pertumbuhan tanaman ini.
Pada awalnya, carica tidak memiliki nilai ekonomi yang signifikan dan hanya dikonsumsi oleh penduduk lokal. Namun, pada tahun 1980-an, bisnis manisan carica mulai berkembang dan semakin dikenal di pasar lokal maupun wisatawan. Kini, manisan carica telah menjadi salah satu oleh-oleh khas Dieng yang paling diminati.
Harga dan Tempat Membeli Manisan Carica
Manisan carica dapat ditemukan dengan mudah di toko oleh-oleh, warung, dan pusat perbelanjaan di sekitar Dieng dan Wonosobo. Manisan ini dijual dalam berbagai kemasan dan ukuran dengan harga yang cukup terjangkau, yakni sekitar Rp 3.000 hingga Rp 4.000 per cangkir plastik ukuran 100 ml. Selain itu, beberapa produsen juga menjual manisan carica dalam kemasan yang lebih besar untuk keperluan oleh-oleh.
Popularitas Manisan Carica
Popularitas manisan carica semakin meningkat seiring dengan berkembangnya sektor pariwisata di Dieng. Wisatawan yang datang ke kawasan ini tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga ingin membawa pulang oleh-oleh khas yang hanya bisa ditemukan di daerah ini. Rasa manis dan asam yang menyegarkan membuat manisan carica menjadi favorit bagi banyak orang.
Selain itu, industri pengolahan carica juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat setempat. Banyak usaha kecil dan menengah yang berkembang dengan memproduksi manisan carica dan produk turunannya. Dengan meningkatnya permintaan, inovasi dalam pengolahan carica pun terus berkembang, termasuk varian rasa dan metode pengemasan yang lebih modern.
Manfaat Konsumsi Carica
Carica tidak hanya enak dikonsumsi, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan. Buah ini kaya akan vitamin C, serat, dan antioksidan yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh, melancarkan pencernaan, dan menjaga kesehatan kulit. Kandungan alami dalam carica juga dipercaya memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan gangguan pencernaan.
Manisan carica adalah oleh-oleh khas yang wajib dicoba saat berkunjung ke Dataran Tinggi Dieng. Dengan rasa unik yang manis dan asam, serta proses pembuatan yang menarik, carica tidak hanya menjadi ikon kuliner Dieng tetapi juga menjadi bagian dari sejarah dan budaya daerah tersebut. Keberadaan industri manisan carica juga berkontribusi pada ekonomi masyarakat lokal, menjadikannya produk yang bernilai tinggi baik dari segi rasa maupun manfaatnya.
Jadi, jika Anda berkunjung ke Dieng, jangan lupa untuk membawa pulang manisan carica sebagai oleh-oleh khas yang menyegarkan!