Banyak game menjanjikan kebebasan kepada pemain untuk melakukan apa saja yang mereka inginkan, tetapi sering kali ada batasan yang jelas. Namun, Dreams dari Media Molecule hadir sebagai game yang menghancurkan batasan tersebut. Game ini menawarkan kemungkinan yang nyaris tak terbatas, memungkinkan pemain mengubah visi mereka menjadi realitas dalam game. Bahkan, menjelajahi hasil karya pemain lain sering kali sama serunya—jika tidak lebih seru—dibandingkan membuat sesuatu sendiri.

Menciptakan atau Menjelajahi: Dua Dunia dalam Satu Game
Sebagai karya terbaru dari pencipta seri LittleBigPlanet, Dreams memiliki dua fungsi utama: menciptakan atau menjelajahi kreasi yang dirancang oleh Media Molecule maupun komunitas pemain. Hasil karya ini beragam, mulai dari game sederhana hingga proyek yang sangat kompleks, bahkan berupa seni visual atau musik.
Yang paling mengesankan adalah bagaimana semua karya ini dibuat menggunakan alat-alat yang relatif sederhana, tetapi memberikan kontrol luar biasa kepada pemain. Meski awalnya alat tersebut tampak rumit, Dreams dirancang dengan tutorial yang ramah bagi pendatang baru. Pemain diberi kebebasan untuk mempelajari mekanisme selama yang mereka butuhkan sebelum mulai berkreasi. Proses ini dilengkapi dengan dorongan semangat yang konsisten, menjadikannya pengalaman belajar yang menyenangkan.
Menjelajahi Dream-verse: Inspirasi Tak Berujung
Bagi mereka yang tidak terlalu tertarik untuk menciptakan, menjelajahi karya komunitas bisa menjadi pengalaman yang luar biasa. Menjelajahi Dream-verse dapat memakan waktu berjam-jam tanpa rasa bosan karena setiap kreasi menawarkan pengalaman yang unik.
Pemain dapat memberikan thumbs up sebagai bentuk apresiasi dan rekomendasi untuk karya yang mereka nikmati. Sistem ini menciptakan rasa kebersamaan di komunitas, di mana setiap pemain didorong untuk saling mendukung dan terinspirasi oleh hasil karya orang lain. Alih-alih membuat pemain merasa kecil karena karya mereka tidak sebanding dengan yang lain, Dreams justru memupuk rasa percaya diri dan semangat kolaborasi.
Beragam Kreasi yang Menghibur
Contoh hasil kreasi pemain menunjukkan betapa variatifnya dunia dalam Dreams. Salah satu game pertama yang dicoba penulis adalah permainan memasak dengan satu tangan yang konyol namun menghibur, mengingatkan pada Surgeon Simulator. Ada juga potret 3D Wolverine yang mengesankan, serta remake Space Invaders yang sederhana namun efektif. Beberapa pemain bahkan menggarap proyek besar seperti RPG penuh, memberikan kesan seperti menjelajahi Kickstarter tetapi dengan semua proyek sudah bisa dimainkan.
Kelemahan: Kontrol yang Membutuhkan Penyesuaian
Meski Dreams menawarkan kebebasan luar biasa, sistem kontrolnya bisa menjadi tantangan. Pemain menggunakan kemampuan pelacak gerak dari kontroler PlayStation 4 untuk menggerakkan “Imp,” alat utama untuk berinteraksi dalam game. Meski kontrol ini dapat diganti dengan skema tradisional menggunakan thumbstick, keduanya membutuhkan waktu untuk membiasakan diri, terutama saat mencoba menciptakan karya yang lebih kompleks.
Keberagaman yang Terus Berkembang
Walaupun ada banyak kemungkinan, terkadang pemain mungkin tidak menemukan sesuatu yang menarik di hari tertentu. Pengalaman bermain bisa sangat bervariasi, dari sesi berjam-jam hingga beberapa menit saja. Namun, dinamika Dreams yang terus berubah berarti sesuatu yang menarik bisa muncul kapan saja.