Pernah dengar tentang buah matoa? Mungkin bagi sebagian orang, nama buah ini masih terdengar asing, apalagi jika Anda tinggal di luar Papua. Namun, bagi mereka yang sudah mencobanya, terutama dalam bentuk es buah matoa, pasti setuju kalau rasanya bisa bikin baper—alias “bawa perasaan”. Kok bisa? Yuk, simak kisahnya.

Matoa: Buah Eksotis dari Papua yang Manis dan Menyegarkan
Matoa adalah buah asli dari Papua yang memiliki rasa manis dan unik. Memiliki tekstur yang mirip dengan kelengkeng, buah ini sedikit lebih besar dan memiliki kulit yang tipis namun keras. Ketika dibuka, buah matoa menyajikan rasa yang unik—seperti perpaduan antara durian, kelengkeng, dan rambutan. Ada juga yang berpendapat rasanya mirip kenitu, meskipun menurut beberapa orang lainnya, tekstur buah kenitu yang lembek dan hambar tidak dapat dibandingkan dengan kenikmatan matoa.
Salah satu keistimewaan matoa adalah salut bijinya yang kenyal dan mudah terlepas, serta rasa manis yang menggoda. Ada dua jenis matoa yang cukup terkenal di Papua, yakni Matoa Kelapa dan Matoa Papeda. Matoa kelapa, yang lebih banyak ditemukan di bagian tengah hingga timur Papua, memiliki kulit berwarna hijau cerah, sementara Matoa Papeda memiliki salut biji yang lebih lembek, menyerupai papeda—makanan khas Papua yang terbuat dari pati sagu.
Selain memiliki rasa yang lezat, matoa juga dikenal dengan beragam manfaat lainnya. Misalnya, kulit batang matoa yang digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati luka bakar, demam, dan berbagai penyakit lainnya. Tak hanya itu, batang kayunya juga dimanfaatkan untuk bahan bangunan konstruksi ringan, sementara bijinya bisa dijadikan makanan dan serasah daun digunakan sebagai mulsa tanaman. Matoa memang bukan hanya buah yang enak, tetapi juga memiliki berbagai potensi yang bermanfaat bagi masyarakat Papua.
Kisah Pertama Kali Menikmati Buah Matoa
Kisah pertama kali penulis mencicipi buah matoa terjadi saat pulang ke rumah kakak. Keponakannya, Tata, dengan antusias menawarkan buah matoa yang baru dipanen dari pohon di atas atap rumah. “Te, pernah makan buah matoa gak?” tanyanya. Saat itu, penulis yang tidak familiar dengan nama buah ini, merasa sedikit bingung dan penasaran.
Setelah mendengar penjelasan dan melihat langsung buahnya, rasa penasaran pun berubah menjadi rasa ingin tahu yang sangat besar. Matoa ternyata bukan hanya sekadar buah biasa—ia memiliki rasa manis, dengan sentuhan perpaduan rasa durian, kelengkeng, dan rambutan yang memberi sensasi berbeda di lidah. Setiap gigitan buah ini membuat penulis semakin tertarik dan ingin lebih banyak lagi menikmatinya.
Tentu saja, pengalaman pertama ini menjadi sangat menyenangkan, apalagi saat berbagi dengan saudara yang belum pernah merasakan matoa. Mereka yang awalnya skeptis karena warna hijau buah yang tampak seperti kedondong, malah terkejut dengan rasa manis dan tekstur buah matoa yang lembut. Tak heran jika mereka langsung ingin mencoba lagi!
Beragam Jenis Matoa
Menurut penelitian, ada beberapa jenis matoa yang dibedakan berdasarkan tekstur buah dan salut bijinya:
- Matoa Kelapa: Memiliki salut biji yang kenyal dan mudah lepas dari bijinya. Buahnya berukuran 2,2 hingga 2,9 cm, dengan biji sekitar 1,25 hingga 1,4 cm. Jenis ini banyak ditemukan di bagian tengah hingga timur Papua.
- Matoa Papeda: Memiliki salut biji yang lebih lembek dan lengket, mirip dengan tekstur papeda, makanan khas Papua yang terbuat dari sagu. Buah ini lebih banyak ditemukan di bagian barat Papua (Papua Barat), dengan ukuran buah yang lebih kecil, yaitu antara 1,4 hingga 2,0 cm.
Selain perbedaan tekstur dan ukuran, matoa juga dibedakan berdasarkan warna kulitnya:
- Emme Bhanggahe (Kulit Merah)
- Emme Anokhong (Kulit Hijau)
- Emme Khabhelaw (Kulit Kuning)
Matoa umumnya dipanen antara Oktober hingga Desember, jadi jika Anda berkunjung ke Papua pada musim ini, Anda berkesempatan menikmati kesegaran buah ini secara langsung!
Resep Es Buah Matoa yang Bikin Baper
Setelah kembali ke Bali, penulis mendapat kejutan dari kakak dengan mengirimkan sekotak matoa yang segar. Karena cuaca yang panas, penulis pun terinspirasi untuk membuat es buah matoa yang segar dan menggugah selera. Berikut adalah resep sederhana untuk membuat Es Buah Matoa yang bisa bikin baper!
Bahan-bahan:
- 7 buah matoa (kupas dan buang bijinya)
- 1 buah mangga (kupas dan potong kotak)
- 1 iris pepaya (potong kotak)
- 1 pisang hijau (potong bulat)
- Es batu secukupnya
- 65 ml santan kara (rebus dengan 2 gelas air hingga mendidih, dinginkan)
- Coco Drink (opsional)
- Susu kental manis putih (sesuai selera)
Cara Membuat:
- Masukkan es batu secukupnya ke dalam mangkuk besar atau gelas saji.
- Tambahkan buah-buahan yang sudah dipotong-potong, mulai dari matoa, mangga, pepaya, dan pisang.
- Tuangkan air es secukupnya ke dalam mangkuk, lalu tambahkan santan kara yang sudah didinginkan. Sesuaikan jumlah santan dengan selera, semakin banyak santan akan semakin creamy dan gurih.
- Jika ingin sensasi rasa yang lebih tropis, tambahkan coco drink (minuman kelapa) sesuai selera.
- Tambahkan susu kental manis putih untuk memberikan rasa manis yang pas.
- Aduk rata dan sajikan segera. Nikmati kesegarannya!
Es buah matoa ini benar-benar menyegarkan, apalagi dengan rasa manis dari buah matoa yang dipadukan dengan krimi dari santan kara dan sentuhan manis dari susu kental manis. Segarnya luar biasa, dijamin bisa membuat hari Anda lebih cerah!
Matoa: Lebih dari Sekadar Buah
Matoa bukan hanya sekadar buah yang enak dinikmati. Buah ini membawa kita pada sebuah pengalaman kuliner yang unik dan penuh cerita. Dari sejarahnya yang berasal dari Papua, hingga manfaatnya yang banyak, matoa benar-benar layak diperkenalkan lebih luas lagi ke seluruh penjuru Indonesia. Dengan rasa yang manis, tekstur yang menyegarkan, dan berbagai manfaatnya, matoa adalah buah eksotis yang harus Anda coba.
Jadi, apakah Anda tertarik untuk mencoba buah matoa? Jika Anda punya kesempatan, jangan lewatkan untuk menikmati kesegaran matoa langsung dari Papua atau membuat es buah matoa yang pastinya akan memanjakan lidah dan bikin baper!