Fakta Menarik di Balik Film Habibie & Ainun 3: Mengungkap Kehidupan Ibu Ainun
Film Habibie & Ainun 3 (2019) menyajikan perspektif baru tentang kehidupan Ibu Ainun, berbeda dengan dua film sebelumnya yang lebih fokus pada Pak B.J. Habibie. Sementara Habibie & Ainun (2012) menonjolkan kisah romantis pasangan ini, dan Rudy Habibie (2016) menggambarkan perjalanan hidup Pak Habibie semasa muda, film ketiga ini mengedepankan perjalanan hidup Ibu Ainun. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Ibu Ainun yang diungkap dalam film ini:
1. Punya Tunangan Sebelum Pak Habibie
Sebelum bertemu Pak Habibie, Ibu Ainun ternyata memiliki tunangan bernama Akhmad. Akhmad adalah mahasiswa Hukum yang cerdas dan berbakat dalam bela diri. Dia juga dikenal romantis dan merupakan anak dari dosen favorit Ainun. Akhmad pernah melamar Ainun dan memberikannya cincin sebagai tanda komitmen. Namun, meskipun kedekatan mereka cukup erat, mereka akhirnya tidak berjodoh, dan kisah cinta mereka pun berakhir.
2. Jago Main Kasti
Olahraga kasti, yang mirip dengan softball, adalah salah satu aktivitas favorit perempuan dari zaman ke zaman. Dalam Habibie & Ainun 3, kita melihat bahwa Ibu Ainun merupakan pemain kasti yang berbakat. Dia pernah menunjukkan kemampuannya dalam permainan ini dengan menyelamatkan tim kelasnya dari kekalahan dan membalikkan keadaan menjadi kemenangan. Prestasi ini menunjukkan bahwa sejak muda, Ibu Ainun sudah memiliki semangat kompetitif dan keterampilan yang mengesankan.
3. Penolong Sejak Kecil
Kecenderungan Ibu Ainun untuk membantu orang lain sudah terlihat sejak kecil. Dia sering kali terlibat dalam kegiatan kemanusiaan, seperti membantu ibunya yang merupakan seorang bidan ketika ada warga yang hendak melahirkan. Ketika dewasa, dia tetap mempertahankan sifat ini dengan sigap menolong teman-temannya, seperti saat salah satu temannya cedera dalam permainan kasti. Tindakan ini menunjukkan bahwa Ibu Ainun memiliki karakter yang peduli dan empati sejak awal hidupnya.
4. Perkumpulan Penggemar Ainun
Kecantikan, keanggunan, dan kepintaran Ibu Ainun membuatnya sangat populer di kalangan pria, terutama di lingkungan kampus. Banyak pria yang mengaguminya dan ingin mendekatinya. Bahkan, ada sebuah kelompok bernama Perkumpulan Penggemar Ainun yang dibentuk oleh orang-orang yang ingin menjadi dekat dengan Ibu Ainun. Namun, harapan mereka kandas ketika Ibu Ainun akhirnya memilih Akhmad, tunangannya pada saat itu, sebagai pasangan hidupnya.
5. Sempat Merasa Bersalah
Sebagai calon dokter, Ibu Ainun menghadapi tekanan besar untuk selalu siap dalam situasi darurat. Salah satu momen yang paling berat dalam hidupnya terjadi saat kecelakaan komidi putar di pasar malam. Ibu Ainun, yang sigap memberikan pertolongan pertama kepada anak-anak korban, merasa sangat kecewa dan bersalah ketika salah satu anak yang ditolongnya meninggal dunia di rumah sakit. Perasaan bersalah ini mempengaruhi kepercayaan dirinya dan menyebabkan depresi. Untungnya, dukungan dari keluarga dan dosen-dosennya membantunya bangkit kembali dan melanjutkan kariernya.
Film Habibie & Ainun 3 memberikan pandangan mendalam tentang kehidupan Ibu Ainun yang mungkin belum banyak diketahui publik. Dengan cerita yang apik dan penampilan profesional dari para pemeran, film ini menawarkan wawasan baru mengenai sosok yang selalu berada di samping Pak Habibie. Bagi mereka yang telah menontonnya, film ini tentu memperkaya pemahaman kita tentang pasangan legendaris ini dan menambah kekaguman terhadap perjalanan hidup mereka.