Film Jakarta vs Everybody yang dibintangi oleh Jefri Nichol telah menarik perhatian banyak penggemar, terutama setelah penampilannya di Festival Film Black Nights Tallinn ke-24 di Estonia pada November 2020. Film ini menawarkan berbagai elemen menarik yang layak untuk dibahas lebih dalam. Berikut adalah beberapa fakta menarik mengenai film ini:

1. Sinopsis Film Jakarta vs Everybody
Jakarta vs Everybody mengisahkan perjalanan seorang pemuda bernama Dominik (diperankan oleh Jefri Nichol) yang memiliki impian besar untuk menjadi aktor terkenal. Mengandalkan bakat aktingnya, Dominik memutuskan untuk merantau ke Jakarta, kota yang ia harapkan dapat membantunya mencapai cita-citanya.
Namun, Jakarta ternyata jauh dari yang ia bayangkan. Dominik harus menghadapi berbagai tantangan berat untuk bisa bertahan hidup di kota metropolitan ini. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan Pinkan (Wulan Guritno) dan Radit (Ganindra Bimo), yang membawanya ke dalam sisi gelap kota. Terjebak dalam dunia yang keras dan penuh risiko, Dominik berjuang untuk tetap fokus pada impian menjadi aktor, meskipun harus menghadapi realitas pahit dan keputusasaan.
2. Deretan Artis Terkenal Pemain Jakarta vs Everybody
Film ini menampilkan beberapa aktor dan aktris terkenal yang memberikan performa yang kuat. Selain Jefri Nichol, yang memerankan Dominik, ada Wulan Guritno sebagai Pinkan, Ganindra Bimo sebagai Radit, serta Jajang C. Noer, Asta Nurcahya, Chicco Jerikho, Esa Sigit, dan Amanda Gratiana yang turut memperkaya cerita film ini. Kehadiran aktor dan aktris ini menambah kedalaman dan kompleksitas cerita yang disajikan.
3. Film Berkategori 21+ dengan Adegan Ranjang
Berbeda dengan film-film Jefri Nichol sebelumnya yang biasanya bergenre romansa dan masuk dalam kategori 18+, Jakarta vs Everybody adalah film yang termasuk dalam kategori 21+. Film ini mengandung banyak adegan ranjang yang membuatnya hanya diperuntukkan bagi penonton dewasa. Konten ini memberikan gambaran yang lebih realistis dan intens tentang kehidupan di Jakarta.
4. Adegan Ranjang antara Jefri Nichol dan Wulan Guritno
Salah satu sorotan utama dari film ini adalah adegan ranjang yang melibatkan Jefri Nichol dan Wulan Guritno. Ini menjadi perhatian khusus karena Jefri Nichol sebelumnya dikenal sebagai aktor yang jarang terlibat dalam adegan panas. Adegan tersebut menunjukkan kedalaman dan keberanian Nichol dalam mengeksplorasi berbagai aspek dari karakternya.
5. Jefri Nichol Menyumbang Ide Cerita
Dalam credit title film Jakarta vs Everybody, Jefri Nichol terdaftar sebagai salah satu penulis skenario. Ini menunjukkan komitmennya yang mendalam terhadap proyek ini. Nichol tidak hanya berperan sebagai aktor, tetapi juga berkontribusi dalam pengembangan cerita film, memberikan perspektif dan ide-ide kreatif untuk memastikan alur cerita yang kuat dan menarik.
6. Keseriusan Para Pemain dalam Mendalami Peran
Para pemain film ini menunjukkan dedikasi tinggi dalam mendalami peran mereka. Wulan Guritno, misalnya, melakukan riset mendalam dengan berdiskusi langsung dengan mantan pengedar narkoba untuk memahami sistem pengedaran narkoba di Jakarta. Selain itu, Guritno bersama Dea Panendra dan Jefri Nichol menyamar dan mengunjungi kelab malam di Jakarta untuk merasakan suasana nyata dan autentik dari lingkungan yang mereka gambarkan dalam film.
7. Penundaan Perilisan Film
Jakarta vs Everybody pertama kali diputar di Festival Film Black Nights Tallinn pada November 2020. Awalnya, film ini direncanakan untuk dirilis pada 24 Juni 2021. Namun, akibat dampak pandemi COVID-19, perilisan film ini mengalami penundaan. Penundaan tersebut menjadi salah satu tantangan dalam proses distribusi film, namun antisipasi terhadap film ini tetap tinggi di kalangan penggemar.
Jakarta vs Everybody bukan hanya sekadar film, tetapi juga sebuah karya yang menampilkan kedalaman karakter dan realitas kehidupan di Jakarta yang keras dan penuh tantangan. Dengan penampilan bintang-bintang ternama, skenario yang kuat, dan riset mendalam dari para pemain, film ini menawarkan pengalaman menonton yang mendalam dan memikat. Meskipun mengalami penundaan, film ini layak untuk dinantikan karena menyajikan cerita yang kompleks dan penuh emosi, serta menantang batasan konvensional dalam sinema Indonesia.
Sumber: Portal Bangka Belitung