Hubungi Kami

Film “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” Sukses Meraih Penghargaan di Locarno Film Festival, Bangga!

Kabar menggembirakan datang dari dunia perfilman Indonesia. Film “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” karya sutradara Edwin berhasil meraih penghargaan Golden Leopard di Locarno Film Festival 2021. Pencapaian ini menjadi tonggak penting dalam sejarah perfilman Indonesia, sekaligus membuktikan bahwa kualitas film Indonesia mampu bersaing di panggung internasional.

@unimma_id

Penghargaan Bergengsi di Locarno Film Festival

Golden Leopard, atau Pardo d’Oro, adalah penghargaan tertinggi di Locarno Film Festival, salah satu festival film bergengsi di Eropa. Festival yang berlangsung di Locarno, Swiss ini dikenal luas sebagai salah satu ajang film internasional paling bergengsi, menampilkan berbagai karya dari seluruh penjuru dunia. Festival ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 1946, menjadikannya salah satu festival film tertua di dunia.

Film-film yang meraih penghargaan di Locarno sering kali menjadi sorotan dalam industri film global. Sutradara-sutradara besar seperti Quentin Tarantino, Ken Loach, dan Paul Greengrass pernah berpartisipasi dalam festival ini, yang dikenal sebagai salah satu festival musim panas terbaik di dunia. Pada tahun 2021, Locarno Film Festival memasuki edisi ke-74, dan kemenangan “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” membawa Indonesia semakin diakui dalam kancah perfilman internasional.

Tentang Sutradara Edwin

Sutradara Edwin bukanlah sosok baru di dunia film. Pria kelahiran Surabaya, 24 April 1978 ini, telah lama berkiprah di industri perfilman nasional maupun internasional. Edwin dikenal sebagai salah satu sutradara Indonesia yang karyanya sering mendapat pengakuan di berbagai festival film dunia. Sebelum meraih Golden Leopard, Edwin telah mengumpulkan berbagai penghargaan, termasuk di Asian Film Awards dan NETPAC Award.

Salah satu pencapaian penting Edwin adalah ketika film pendeknya berjudul “Kara, Anak Sebatang Pohon” menjadi film Indonesia pertama yang ditayangkan di Festival Film Cannes pada tahun 2005. Selain itu, Edwin juga pernah meraih penghargaan di Festival Film Indonesia (FFI), memperkuat reputasinya sebagai salah satu sutradara terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini.

Adaptasi dari Novel Karya Eka Kurniawan

Film “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas”, yang memiliki judul internasional “Vengeance Is Mine, All Others Pay Cash”, merupakan adaptasi dari novel karya Eka Kurniawan. Eka Kurniawan sendiri adalah salah satu penulis Indonesia yang karyanya telah dikenal luas, baik di dalam maupun di luar negeri. Novelnya yang terbit pada tahun 2014 tersebut dikenal dengan gaya penulisan yang khas, menggabungkan elemen realisme magis dan kisah masyarakat Indonesia yang kompleks.

Edwin berhasil menerjemahkan kisah dalam novel tersebut ke layar lebar dengan sangat baik, membawa esensi dari karakter dan alur cerita novel ke dalam sinema. Karya ini tetap setia pada keunikan narasi Eka Kurniawan, namun juga memberikan sentuhan sinematik yang segar dan artistik.

Sinopsis dan Pemeran Film

Film ini dibintangi oleh sejumlah aktor ternama Indonesia, seperti Marthino Lio, Ladya Cheryl, Reza Rahadian, Ratu Felisha, dan Lukman Sardi. Marthino Lio memerankan karakter utama bernama Ajo Kawir, seorang jagoan yang tidak takut mati namun menyimpan rahasia besar—ia impoten. Kondisi ini menyebabkan Ajo selalu memiliki hasrat besar untuk bertarung, sebagai pelarian dari rasa malu dan frustrasi yang ia rasakan.

Namun, kehidupan Ajo berubah ketika ia bertemu dengan Iteung (diperankan oleh Ladya Cheryl), seorang petarung perempuan yang tangguh. Pertarungan antara Ajo dan Iteung berujung pada cinta, meski hubungan mereka penuh konflik dan tantangan. Kisah ini menggambarkan perjuangan Ajo dalam menghadapi dilema personalnya dan cinta yang ia rasakan terhadap Iteung, dengan latar belakang kehidupan keras di Indonesia.

Karya Sinematik yang Mendalam

Film ini tidak hanya menawarkan aksi dan drama, tetapi juga mengangkat tema-tema mendalam tentang maskulinitas, cinta, kekerasan, dan budaya. Melalui karakter Ajo Kawir, film ini mengeksplorasi bagaimana individu berhadapan dengan identitas dan harga dirinya di tengah masyarakat yang penuh dengan norma maskulinitas beracun.

Visual dalam film ini juga dipuji karena keindahan artistiknya, dengan penggunaan sinematografi yang menciptakan suasana keras sekaligus melankolis. Edwin mampu menangkap esensi dari kehidupan jalanan dan budaya kekerasan, tetapi tetap menonjolkan sisi kemanusiaan dari para karakternya.

Pencapaian Besar untuk Perfilman Indonesia

Kemenangan “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” di Locarno Film Festival tidak hanya menjadi pencapaian besar bagi Edwin sebagai sutradara, tetapi juga bagi industri film Indonesia secara keseluruhan. Ini adalah bukti bahwa film-film Indonesia memiliki kualitas yang mampu bersaing dengan karya dari negara-negara lain di festival-festival film internasional.

Prestasi ini juga membuka peluang lebih besar bagi film-film Indonesia untuk mendapat perhatian di pasar internasional, sekaligus meningkatkan apresiasi terhadap karya-karya sinematik dari Indonesia. Dengan semakin banyaknya film Indonesia yang berkompetisi dan diakui di kancah global, ini menjadi langkah maju untuk perkembangan industri perfilman tanah air.

“Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” bukan hanya sebuah film aksi atau drama biasa. Dengan narasi yang kuat, karakter yang kompleks, dan tema yang relevan, film ini berhasil menyentuh berbagai lapisan emosi penonton sekaligus menantang pandangan tentang maskulinitas dan kekerasan. Kemenangan di Locarno Film Festival merupakan bukti bahwa karya sinematik dari Indonesia semakin diakui di kancah global, sekaligus menandai momen penting dalam perkembangan industri film nasional.

Dengan dukungan dari sutradara berbakat seperti Edwin dan penulis seperti Eka Kurniawan, serta akting brilian dari para pemain, “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” akan terus menjadi sorotan dan inspirasi bagi sineas Indonesia dalam menghasilkan karya-karya berkualitas tinggi.

unimma

Leave a Reply

  • https://ssg.streamingmurah.com:8048
  • Copyright ©2025 by PT. Radio Unimma. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048
  • Copyright ©2025 by unimmafm. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048/stream
  • Copyright ©2025 by unimmafm All Rights Reserved