Kuliner Indonesia memang tidak pernah habis untuk dieksplorasi, termasuk hidangan khas dari berbagai daerah yang memiliki cita rasa unik. Salah satu kuliner lawas yang masih bertahan hingga kini adalah Geco, makanan khas Cianjur yang merupakan perpaduan antara tauge dan tauco. Meski tidak setenar kuliner khas daerah lain seperti toge goreng Bogor atau kupat tahu Bandung, Geco tetap menjadi primadona bagi pecinta makanan tradisional di Cianjur dan sekitarnya.

Sejarah dan Asal Usul Geco
Nama Geco sendiri merupakan singkatan dari tauge dan tauco, dua bahan utama yang mendominasi sajian ini. Hidangan ini sudah ada sejak tahun 1947 dan mulai populer pada era 1960-an hingga 1990-an. Pada masa itu, Geco menjadi makanan favorit dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Menurut Iding Jaenudin (60), salah satu penjual Geco legendaris di Cianjur, makanan ini dahulu menjadi ikon kuliner yang tak tergantikan. Gerobak birunya yang berdiri di dekat Masjid Agung Cianjur selalu dipenuhi pembeli yang ingin menikmati seporsi Geco.
“Dulu Geco sangat populer, hampir setiap sudut Cianjur ada penjualnya. Dari orang tua sampai anak-anak, semua suka. Yang membedakan Geco dengan toge goreng Bogor adalah penggunaan tauco khas Cianjur yang memiliki rasa lebih kuat dan khas,” ujar Iding.
Bahan dan Cara Penyajian Geco
Geco memiliki cita rasa yang kompleks, hasil dari perpaduan berbagai bahan utama yang sederhana namun kaya rasa. Berikut bahan-bahan yang digunakan dalam seporsi Geco:
Bahan Utama:
- Tauge rebus, direbus selama sekitar 5 menit hingga matang.
- Ketupat, yang dipotong kecil-kecil sebagai sumber karbohidrat.
- Tahu dan tempe goreng, dipotong kotak untuk menambah tekstur dan rasa gurih.
- Mie aci (mie golosor), mie khas berbahan dasar tepung tapioka yang kenyal dan licin.
- Kuah tauco, yang menjadi ciri khas utama Geco.
- Cuka aren, untuk memberikan sentuhan asam yang menyegarkan.
- Sambal cabai merah, bagi yang menyukai sensasi pedas.
Proses Penyajian:
- Tauge segar direbus hingga matang, kemudian ditiriskan.
- Ketupat yang sudah dipotong disusun dalam wadah, lalu ditambahkan tahu dan tempe yang telah digoreng sebelumnya.
- Mie aci atau mie golosor diletakkan di atas ketupat dan tahu-tempe.
- Kuah tauco yang telah diracik dengan bumbu dan rempah-rempah khas kemudian disiramkan di atas hidangan.
- Sebagai sentuhan akhir, cuka aren ditambahkan untuk memberikan rasa asam yang khas.
- Untuk pecinta pedas, sambal cabai merah bisa dicampurkan sesuai selera.
Hasil akhirnya adalah hidangan dengan kombinasi rasa manis, asam, gurih, dan sedikit pedas yang menyatu sempurna, menciptakan sensasi unik di lidah.
Keunikan Tauco dalam Geco
Tauco merupakan fermentasi kedelai yang telah menjadi bagian dari warisan kuliner Cianjur. Dibandingkan dengan tauco dari daerah lain, tauco Cianjur memiliki aroma lebih khas dan rasa yang lebih kuat, berkat proses fermentasi yang lebih lama dan penggunaan bahan berkualitas tinggi.
Selain digunakan dalam Geco, tauco Cianjur juga sering digunakan dalam berbagai masakan, seperti tumis tauco, pepes tauco, dan sambal tauco. Keunikan rasa dan aroma tauco inilah yang membuat Geco memiliki karakteristik tersendiri yang sulit ditiru.
Geco dalam Konteks Kuliner Modern
Seiring perkembangan zaman, makanan tradisional seperti Geco mulai tergeser oleh makanan modern yang lebih praktis dan populer. Namun, sebagian masyarakat masih tetap melestarikan makanan ini agar tidak punah.
Beberapa restoran dan warung makan di Cianjur mulai mengadaptasi Geco dalam berbagai bentuk agar lebih diterima oleh generasi muda. Misalnya, ada yang menyajikannya dalam bentuk “Geco Bowl”, yakni sajian Geco dalam mangkuk praktis dengan topping tambahan seperti telur rebus atau kerupuk.
Ada pula inovasi dalam kuah tauco, di mana beberapa penjual menambahkan santan untuk memberikan tekstur lebih creamy, atau menambahkan ayam suwir sebagai sumber protein tambahan.
Tempat-Tempat Legendaris yang Masih Menjual Geco
Bagi yang ingin mencicipi Geco autentik, beberapa tempat berikut masih mempertahankan resep asli sejak puluhan tahun lalu:
- Warung Geco Pak Iding (Dekat Masjid Agung Cianjur) – Salah satu tempat legendaris yang masih bertahan hingga kini.
- Geco Bu Euis (Pasar Cianjur) – Dikenal dengan tauco yang lebih kental dan rasa lebih gurih.
- Warung Geco Haji Asep – Menggunakan tauco buatan sendiri dengan proses fermentasi khusus.
Geco Sebagai Identitas Kuliner Cianjur
Sebagai salah satu makanan khas Cianjur, Geco memiliki potensi besar untuk diangkat kembali sebagai ikon kuliner daerah. Pemerintah setempat dan pelaku usaha kuliner bisa berperan aktif dalam mempromosikan makanan ini melalui berbagai acara kuliner atau festival makanan tradisional.
Banyak makanan khas daerah yang berhasil “bangkit kembali” setelah diperkenalkan dengan strategi pemasaran yang tepat. Misalnya, makanan seperti kerak telor Jakarta dan soto Betawi yang dahulu sempat kurang diminati, kini kembali populer berkat promosi besar-besaran. Hal yang sama bisa diterapkan pada Geco, dengan pendekatan modern tanpa menghilangkan esensi tradisionalnya.
Geco bukan sekadar makanan, tetapi bagian dari sejarah dan identitas kuliner Cianjur. Dengan rasa yang khas, bahan sederhana, serta penggunaan tauco fermentasi yang unik, Geco menjadi salah satu kuliner yang layak untuk dilestarikan.
Bagi pecinta kuliner tradisional, mencicipi Geco adalah pengalaman yang wajib dicoba, terutama jika ingin mengenal lebih dalam tentang keberagaman rasa Nusantara. Jika mendapat kesempatan berkunjung ke Cianjur, jangan lupa untuk menyempatkan diri menikmati seporsi Geco hangat yang kaya akan sejarah dan cita rasa autentik.
Dengan berbagai upaya untuk melestarikan dan memodernisasi penyajiannya, Geco memiliki peluang besar untuk tetap eksis di tengah persaingan kuliner yang semakin beragam. Mari kita jaga warisan kuliner ini agar tetap dinikmati oleh generasi mendatang!