Ketika mendengar kata “goa,” banyak dari kita mungkin terbayang tempat yang sempit, gelap, dan misterius, bahkan terkesan angker atau mistik. Namun, hal tersebut berbeda dengan Goa Putri yang terletak di Desa Padang Bindu, Kecamatan Semindang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Baturaja, Sumatera Selatan. Goa ini bukan hanya menawarkan keindahan alam yang menakjubkan, tetapi juga memiliki nilai sejarah dan legenda yang menarik untuk dijelajahi.

Lokasi dan Aksesibilitas Goa Putri
Goa Putri terletak sekitar satu kilometer dari jalur penghubung antara Baturaja dan Muara Enim. Keberadaannya yang relatif dekat dengan pusat kota Baturaja menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata yang populer baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Sebagai tambahan, Goa Putri berada di kawasan yang mudah dijangkau, dengan waktu tempuh yang relatif singkat, membuatnya menjadi pilihan menarik bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana alam yang tenang sambil menggali sejarah dan budaya setempat.
Keindahan Alam dan Ukuran Goa
Goa Putri memiliki ukuran yang sangat besar, dengan kedalaman sekitar 150 meter, ketinggian sekitar 20 meter, dan lebar antara 20 hingga 30 meter. Ukuran goa yang besar ini membuatnya terlihat sangat megah dan mempesona ketika dilihat dari pintu masuk. Tidak hanya itu, di dalam goa, pengunjung dapat menyaksikan keindahan alam yang jarang ditemukan di tempat lain, seperti formasi stalaktit dan stalagmit yang menakjubkan. Stalaktit yang menggantung di langit-langit goa dan stalagmit berbentuk kerucut yang tumbuh di lantai goa memberikan sentuhan magis yang mempercantik pemandangan.
Selain itu, di dalam goa mengalir Sungai Sumuhun yang menjadi salah satu daya tarik utama Goa Putri. Sungai ini memiliki lebar sekitar 20 meter dan panjang 160 meter. Keberadaan sungai yang jernih ini memberi kesan damai dan menyegarkan, sekaligus menjadi bagian dari legenda yang berkembang di kawasan ini. Menurut cerita yang beredar, jika pengunjung mandi atau mencuci muka di aliran sungai ini, konon semua keinginan mereka akan terwujud, yang semakin menambah daya tarik mistik tempat ini.
Legenda yang Melekat pada Goa Putri
Di balik keindahan alamnya, Goa Putri juga menyimpan legenda yang telah turun-temurun diceritakan oleh masyarakat setempat. Konon, Goa Putri merupakan tempat yang sangat erat kaitannya dengan kisah cinta seorang putri bernama Dayang Merindu. Legenda ini bercerita tentang seorang putri yang sangat cantik, selir dari Prabu Amir Rasyid, penguasa Kerajaan Ogan. Suatu ketika, saat mandi di muara Sungai Sumuhun, seorang pengembara bernama Serunting Sakti berusaha menyapa sang putri, namun tidak dihiraukan. Karena merasa tersinggung, Serunting Sakti mengutuk Putri Dayang Merindu menjadi batu, yang pada akhirnya juga membuat desa tempat tinggal putri tersebut menjadi desa batu.
Cerita ini menambah kesan mistis Goa Putri, dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sejarah serta daya tarik budaya tempat ini. Untuk menghormati leluhur dan sejarah yang melekat, pengunjung diwajibkan mengetuk dinding goa sebanyak tiga kali sebagai salam, sebelum memasuki area goa. Hal ini menjadi simbol penghormatan bagi mereka yang dulu pernah ada di tempat ini. Pengunjung juga diingatkan untuk menjaga sikap, perkataan, dan perbuatan selama berada di dalam goa, agar tidak menyinggung atau membuat penunggu goa marah.
Petualangan Menelusuri Goa Putri
Saat memasuki Goa Putri, pengunjung akan merasakan sensasi yang berbeda. Meskipun goa ini gelap, pengelola telah menyediakan lampu-lampu yang menyinari jalan setapak di dalam goa. Namun, pengunjung tetap disarankan untuk berhati-hati, mengingat kondisi jalan yang licin dan gelap di beberapa area. Keindahan stalaktit dan stalagmit yang memukau akan semakin terlihat ketika lampu-lampu berwarna-warni menerangi dinding-dinding goa, menciptakan suasana yang menakjubkan.
Salah satu hal yang unik dari Goa Putri adalah jalur masuk dan keluar yang berbeda. Setelah masuk ke dalam goa, pengunjung akan menemukan sebuah lubang kecil di undakan yang dilengkapi dengan tangga kayu untuk melanjutkan perjalanan. Begitu keluar, pengunjung akan mendapati diri mereka berada di sisi lain goa, dengan ketinggian yang lebih tinggi, memberikan pemandangan yang berbeda dari pintu masuk sebelumnya. Untuk kembali ke area parkir, pengunjung hanya perlu menyusuri jalan setapak yang dikelilingi pepohonan dan tanaman rambat yang rimbun, sehingga memberikan kesan petualangan yang lebih menyenangkan.
Fasilitas dan Biaya Masuk Goa Putri
Untuk menikmati keindahan Goa Putri, pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk yang sangat terjangkau, yakni sebesar Rp 5.000 per orang. Selain itu, biaya parkir kendaraan sebesar Rp 10.000 juga diperlukan untuk menggunakan fasilitas parkir yang tersedia di sekitar area goa. Dengan harga tiket yang terjangkau, Goa Putri menawarkan pengalaman wisata alam yang mengesankan tanpa membebani pengunjung.
Pemandangan Indah yang Ditemani Suara Alam
Di dalam goa, pengunjung dapat menikmati suara gemercik air sungai Sumuhun yang mengalir, menambah kedamaian saat menjelajahi goa. Beberapa bagian goa memiliki batu-batu lebar yang dapat digunakan untuk duduk atau bahkan beristirahat, memberi kesempatan bagi pengunjung untuk menikmati suasana tenang dan menyerap energi positif dari alam sekitar.
Goa Putri di Baturaja, Sumatera Selatan, bukan hanya sekadar destinasi wisata alam biasa. Goa ini menggabungkan keindahan alam yang menakjubkan, sejarah yang kaya, serta legenda mistis yang mendalam. Dengan kedalaman goa yang mencapai 150 meter, formasi stalaktit dan stalagmit yang mempesona, serta Sungai Sumuhun yang dipercaya dapat mewujudkan keinginan, Goa Putri menjadi tempat yang sempurna bagi wisatawan yang mencari pengalaman petualangan yang unik dan bermakna. Bagi Anda yang berkunjung ke Baturaja, Goa Putri adalah destinasi yang wajib dikunjungi untuk merasakan pesona alam, budaya, dan sejarah yang terpadu dalam satu tempat.