Program studi Perencanaan Pariwisata tersedia pada jenjang:

Diploma (D3/D4): Fokus pada keterampilan teknis dan operasional perencanaan kawasan wisata, cocok untuk tenaga pelaksana.
Sarjana (S1): Umumnya menawarkan gelar Sarjana Pariwisata (S.Par) atau Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota (S.PWK) dengan kekhususan perencanaan pariwisata.
Magister (S2): Menyediakan spesialisasi perencanaan dan manajemen destinasi wisata dengan gelar Magister Pariwisata (M.Par) atau Magister Perencanaan Wilayah dan Kota (M.PWK).
Doktor (S3): Fokus pada penelitian mendalam, inovasi dan kebijakan pariwisata berkelanjutan.
Program ini bisa ditemui di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta, serta politeknik pariwisata yang memiliki fokus pembangunan destinasi dan tata kelola kawasan wisata.
Struktur Kurikulum Program Studi di Bidang Perencanaan Pariwisata
Struktur kurikulum program studi ini bersifat interdisipliner dan mencakup kombinasi teori, praktik, dan pengalaman lapangan. Secara umum, kurikulum meliputi:
Dasar-Dasar Keilmuan:
Pengantar Pariwisata
Geografi Pariwisata
Ekonomi Pariwisata
Sosiologi dan Antropologi Budaya
Materi Inti Perencanaan:
Perencanaan Wilayah dan Kawasan Wisata
Manajemen Destinasi
Studi Kelayakan Pariwisata
Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) Wisata
Teknologi dan Analisis:
Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Pariwisata
Statistik dan Metodologi Penelitian
Perancangan Visual dan Peta Wisata
Kebijakan dan Regulasi:
Hukum Pariwisata
Peraturan Tata Ruang dan Lingkungan
Kebijakan Publik dalam Pariwisata
Praktik Lapangan dan Magang:
Studi lapangan ke destinasi wisata
Magang di lembaga perencana, instansi pemerintah, atau operator wisata
Tugas akhir berupa skripsi/proyek perencanaan kawasan wisata
Beberapa kampus juga mengintegrasikan pendekatan problem-based learning (PBL) dan kolaborasi dengan masyarakat lokal (community-based tourism planning).
Manfaat Belajar Program Studi di Bidang Perencanaan Pariwisata
Belajar perencanaan pariwisata menawarkan manfaat luas, di antaranya:
Multidisipliner: Mahasiswa mempelajari keterampilan sosial, spasial, ekonomi, dan lingkungan secara terintegrasi.
Berorientasi pada solusi nyata: Terlibat langsung dalam perencanaan kawasan wisata yang berdampak langsung ke masyarakat dan lingkungan.
Global dan Lokal: Mempelajari konsep-konsep internasional namun tetap membumi dengan konteks lokal dan kearifan budaya.
Kritis dan Adaptif: Didorong untuk berpikir kritis dalam menyusun kebijakan, desain tata ruang, dan perencanaan strategis yang inklusif dan responsif terhadap perubahan zaman (misalnya dampak iklim, tren digital, perubahan demografi wisatawan).
Kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan: Lulusan memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals), terutama pada bidang lingkungan, ekonomi inklusif, dan budaya.
Alasan Memilih Jurusan/Program Studi di Bidang Perencanaan Pariwisata
Ada banyak alasan mengapa program studi ini menjadi pilihan menarik bagi generasi muda:
Dampak Sosial dan Ekologis Nyata: Perencanaan wisata memengaruhi kehidupan masyarakat lokal, konservasi alam, dan warisan budaya.
Peluang Inovasi Tinggi: Dengan tren digitalisasi wisata (seperti smart tourism dan virtual tourism), perencanaan wisata menjadi arena inovasi kreatif.
Fleksibilitas Karier: Lulusan dapat berkiprah di sektor publik, swasta, maupun organisasi non-pemerintah.
Kebutuhan Global Meningkat: Pariwisata menjadi pilar ekonomi utama di banyak negara, sehingga ahli perencanaan pariwisata sangat dibutuhkan di tingkat nasional dan internasional.
Keterlibatan dengan Budaya dan Masyarakat: Mahasiswa akan terlibat langsung dengan masyarakat lokal dalam pengembangan kawasan wisata, menjadikan studi ini sangat humanistik dan aplikatif.
Peluang Karier Program Studi di Bidang Perencanaan Pariwisata
Lulusan program studi perencanaan pariwisata memiliki cakupan karier yang luas, antara lain:
Perencana Pariwisata Wilayah dan Kota:
Bekerja di dinas pariwisata, Bappeda, atau konsultan tata ruang dalam perencanaan destinasi atau kawasan wisata terpadu.
Konsultan Wisata dan Lingkungan:
Membuat kajian kelayakan proyek wisata, penilaian dampak lingkungan, hingga desain master plan wisata.
Manajer Pengembangan Destinasi:
Bekerja di BUMN/BUMDes, DMO (Destination Management Organization), atau lembaga internasional.
Spesialis Community-Based Tourism (CBT):
Mendampingi masyarakat lokal untuk mengembangkan potensi wisata berbasis budaya dan alam.
Peneliti dan Akademisi:
Melakukan riset, pengajaran, dan pengembangan teori perencanaan wisata di perguruan tinggi atau lembaga think tank.
Wirausaha Pariwisata dan Wisata Edukasi:
Mengembangkan usaha wisata yang inovatif, seperti ekowisata, geowisata, atau wisata berbasis teknologi.
Koordinator Program Pembangunan (NGO dan LSM):
Mengelola proyek berbasis komunitas dan pembangunan wilayah wisata di daerah terpencil atau pasca-bencana.
Program Studi di Bidang Perencanaan Pariwisata merupakan kombinasi ideal antara pengetahuan teknis, kepedulian lingkungan, dan pemahaman sosial-budaya. Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, overtourism, dan krisis ekonomi, peran lulusan perencanaan pariwisata menjadi semakin penting untuk menciptakan destinasi yang berkelanjutan dan adil bagi semua pihak. Jika Anda tertarik pada dunia pariwisata, lingkungan, budaya, dan ingin berkontribusi secara nyata terhadap masa depan kawasan wisata di Indonesia dan dunia, program studi ini layak dipertimbangkan.