Hubungi Kami

Kabar Terbaru Taksi Terbang IKN: Memasuki Tahapan Transfer Teknologi untuk Mobilitas Cerdas

Seiring dengan perkembangan pesat proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), teknologi taksi terbang atau sky taxi yang akan menjadi bagian dari mobilitas cerdas di IKN kini memasuki tahapan yang sangat penting, yakni proses kerjasama transfer teknologi. Langkah ini menandai kemajuan signifikan dalam realisasi transportasi udara urban di Indonesia.

@unimma_id

Pada Senin (29/7/2024), uji terbang pertama taksi terbang hasil kolaborasi antara Hyundai Motors Company (HMC) dan Korea Aerospace Research Institute (KARI), dengan dukungan dari PT Dirgantara Indonesia (PTDI), telah sukses dilakukan di wilayah udara Bandara Aji Pangeran Temenggung (APT) Pranoto Samarinda, Kalimantan Timur. Uji coba ini menjadi bagian dari upaya untuk mewujudkan sistem transportasi udara yang efisien dan ramah lingkungan di IKN.

1. Tahapan Pengembangan dan Transfer Teknologi

Menurut Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, saat ini proses taksi terbang memasuki tahapan transfer teknologi, di mana pihak Hyundai Motors dan KARI bekerja sama dengan PTDI untuk mengalihkan teknologi yang diperlukan dalam pengoperasian taksi terbang di Indonesia. Ini adalah langkah awal yang krusial sebelum memasuki fase lebih lanjut dari proyek mobilitas udara cerdas.

“Selain itu, kajian-kajian pendukung terkait regulasi pemanfaatan udara, teknologi, serta aspek lainnya juga akan segera dimulai untuk memastikan kelancaran komersialisasi sky taxi di IKN,” jelas Ale dalam wawancaranya kepada Kompas.com, Selasa (15/10/2024).

Tahapan ini bukan hanya penting bagi pengembangan teknologi, tetapi juga untuk memastikan bahwa regulasi dan infrastruktur yang dibutuhkan dapat segera disiapkan.

2. Peta Jalan Mobilitas Cerdas Udara

Hyundai Motors Company telah merencanakan penerapan Urban Air Mobility-Advanced Air Mobility (UAM-AAM) di Indonesia, dengan tiga tahap besar yang akan dilalui antara 2024 hingga 2029. Berikut adalah rincian rencana tersebut:

  • Tahap I (2024-2025): Fokus pada proof of concept (PoC) yang melibatkan uji coba teknologi dan investasi. Pada tahap ini, akan dilaksanakan juga studi bersama untuk menyusun kebijakan yang dibutuhkan, termasuk regulasi yang mendukung keberlanjutan mobilitas udara cerdas.

  • Tahap II (2026-2028): Pembangunan pusat riset dan pengembangan (R&D) untuk mendalami teknologi UAM-AAM. Tahap ini juga meliputi pembentukan model bisnis serta penelitian lanjutan untuk memperkuat kesiapan industri dalam mendukung sistem transportasi udara.

  • Tahap III (2029): Komersialisasi penuh dari taksi terbang dan pengembangan industri terkait. Pada fase ini, ekosistem UAM-AAM akan diperluas dan industri taksi terbang di Indonesia akan memasuki tahap operasional penuh, dengan berbagai layanan yang tersedia untuk publik.

3. Pengembangan Ekosistem Mobilitas Cerdas

Penerapan taksi terbang dan sistem mobilitas cerdas lainnya di IKN merupakan bagian dari visi untuk menciptakan kota yang berkelanjutan, efisien, dan ramah lingkungan. Konsep UAM-AAM ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan di jalanan, mempercepat mobilitas antarwilayah, dan memberikan solusi transportasi yang lebih efisien di IKN.

Sebagai bagian dari pengembangan ekosistem mobilitas cerdas, IKN juga akan dilengkapi dengan infrastruktur yang mendukung pengoperasian berbagai jenis kendaraan otonom dan teknologi masa depan, seperti trem otonom terpadu (TOT). Evaluasi terhadap uji coba trem otonom pun terus dilakukan, dengan tim penilai yang saat ini sedang menyiapkan laporan hasil uji coba. Proses ini diharapkan selesai dalam waktu dua minggu, sehingga rekomendasi untuk pengoperasian trem otonom bisa segera diumumkan.

4. Kajian Regulasi dan Infrastruktur Pendukung

Selain pengembangan teknologi, kajian mendalam tentang regulasi dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung operasional taksi terbang di IKN menjadi sangat penting. Aspek-aspek seperti penggunaan ruang udara, keamanan penerbangan, serta integrasi dengan sistem transportasi lainnya akan menjadi prioritas utama.

“Melalui kajian-kajian ini, kami berharap dapat menciptakan sistem transportasi yang aman, efisien, dan berkelanjutan untuk IKN,” tambah Ale.

5. Tantangan dan Peluang Komersialisasi

Meski tahap uji terbang taksi terbang sudah menunjukkan kemajuan yang signifikan, komersialisasi teknologi ini memerlukan kajian lebih lanjut terkait biaya, regulasi, dan kesiapan masyarakat untuk menerima teknologi baru ini. Oleh karena itu, pemerintah dan pihak terkait berkomitmen untuk melakukan kajian mendalam untuk memastikan kesiapan segala aspek sebelum peluncuran komersial.

6. Masa Depan Mobilitas di IKN

Seiring dengan terus berkembangnya teknologi, IKN akan menjadi salah satu kota pertama di dunia yang mengintegrasikan taksi terbang dan kendaraan otonom dalam sistem transportasi utamanya. Jika berhasil, IKN tidak hanya akan menjadi simbol dari inovasi dan modernitas, tetapi juga dapat menjadi model bagi kota-kota lain yang ingin mengadopsi teknologi mobilitas cerdas di masa depan.

unimma

Leave a Reply

  • https://ssg.streamingmurah.com:8048
  • Copyright ©2025 by PT. Radio Unimma. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048
  • Copyright ©2025 by unimmafm. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048/stream
  • Copyright ©2025 by unimmafm All Rights Reserved