Teknologi Tepat Guna (TTG) memainkan peran krusial dalam mewujudkan desa maju hingga mandiri. Sebagai bagian dari implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) Desa Ke-9, TTG berfokus pada infrastruktur dan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik masyarakat desa.

Teknologi Tepat Guna dan Perannya dalam Pembangunan Desa
Implementasi TTG dirancang untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya lokal, baik alam, manusia, teknologi, maupun sosial, secara berkelanjutan. Dengan pendekatan ini, desa-desa dapat berkembang tanpa ketergantungan yang berlebihan pada sumber daya dari luar.
Kepala Badan Pengembangan Informasi (BPI) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT), Ivanovich Agusta, menekankan bahwa keterkaitan TTG dengan SDGs Desa berfokus pada pengembangan infrastruktur dan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing desa. “Tahun ini, Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional (TTGN) ke-25 bertepatan dengan perayaan Hari SDGs Desa pada 14 Juli 2024,” ujar Ivanovich dalam pembukaan TTGN ke-25 di Lapangan Islamic Center Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (15/7/2024).
Dampak Positif TTG terhadap Perekonomian dan Status Desa
Penyelenggaraan TTGN yang diikuti oleh berbagai provinsi setiap tahunnya terus mendorong kemandirian desa dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi lokal. Teknologi yang dikembangkan dalam program ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi, memungkinkan desa untuk berkembang menjadi mandiri.
Di NTB, berbagai inovasi TTG telah membawa dampak signifikan terhadap beberapa sektor. Menurut Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Hassanudin, inovasi yang diterapkan tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga mendorong ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja baru, serta mengentaskan desa-desa yang masih tertinggal.
Data Indeks Desa Membangun (IDM) menunjukkan progres yang signifikan. Pada 2022, NTB memiliki 55 desa tertinggal. Setahun kemudian, jumlah tersebut turun drastis menjadi 7 desa. “Pada 2024, tidak ada lagi desa tertinggal di NTB dari total 1.021 desa di provinsi ini,” ungkap Hassanudin dalam siaran pers.
Kategori dan Pemenang TTGN ke-25
Gelar TTGN ke-25 diselenggarakan pada 14-17 Juli 2024 di Lombok, NTB, dengan melibatkan peserta dari 20 provinsi. Dalam ajang ini, peserta bersaing dalam beberapa kategori, di antaranya:
- Inovasi Teknologi Tepat Guna – dimenangkan oleh Provinsi Bangka Belitung, NTB, Lampung, dan Banten.
- Teknologi Tepat Guna Unggulan – dimenangkan oleh Provinsi Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, dan Jawa Timur.
- Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) Desa/Kelurahan Berprestasi – dimenangkan oleh Provinsi Jawa Barat, Banten, Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, dan Kalimantan Utara.
- Juara Favorit – diraih oleh Kepulauan Riau, NTB, dan Aceh Besar.
Dukungan Pemerintah dalam Implementasi TTG
Hadir dalam pembukaan TTGN ke-25, Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar didampingi oleh Wakil Menteri PDTT Paiman Raharjo, Sekretaris Jenderal Taufik Madjid, serta berbagai pejabat tinggi kementerian dan daerah. Keikutsertaan pejabat pemerintah dalam ajang ini menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung penerapan teknologi inovatif untuk kemajuan desa.
Dengan semakin berkembangnya TTG, desa-desa di Indonesia diharapkan semakin maju dan mandiri, mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, serta menjadi pilar pertumbuhan ekonomi nasional.