(876Unimmafm), MAGELANG – SKBM ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi warga Muhammadiyah. Tapi juga menjadi ruang bagi persyarikatan Muhammadiyah untuk mengekspresikan potensi mereka, Hal tersebut di sampaikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magelang Jumari di Lapnagna Drh Soepardi Sabtu (6/5).
Sebagai penanda ucapan Selamat datang pada Pengunjung, ratusan pelajar Muhammadiyah Kabupaten Magelang menarikan tari Gambyong secara kolosal pada acara Silaturahmi Keluarga Besar Muhammadiyah (SKBM) tingkat Kabupaten Magelang, Setelah itu, giliran perguruan seni beladiri Tapak Suci putra dan putri menunjukkan kebolehannya. Aksi mereka pun ditonton lebih dari 10 ribu pasang mata yang menghadiri acara tersebut.
“Muhammadiyah memberi panggung untuk itu,” tambah Jumari.
Sementara Ketua Panitia SKBM Sularta menyebutkan jumlah penari kolosal mencapai 200 pelajar SMP dan SMA. Sedangkan tapak suci putra dan putri terdiri dari 220 pelajar. Tari kolosal itu juga memiliki pesan mendalam. Yakni mencerminkan kebersamaan bagaimana amal usaha Muhammadiyah (AUM) bergerak bersama-sama memajukan Muhammadiyah di Kabupaten Magelang.
“Tapak Suci juga tampil secara kolosal dalam rangka menjalin kebersamaan antarpelajar dan sekolah-sekolah Muhammadiyah,” jelasnya, di sela acara SKBM Kabupaten Magelang, Sabtu, (6/5/2023).
Dirinya menyebut, para pelajar antusias berlatih untuk memberikan penampilan terbaik mereka di hadapan para warga Muhammadiyah. “Mereka hanya sepuluh kali latihan,” imbuhnya.
Ketika dikonfirmasi massa yang hadir apakah sesuai yang di targetkan, Sularto menambahkan, ” melampau, melebihi 10 ribu jamaah umum dan jamaah haji dan ini melampau karena dari amal usaha Pendidikan Guru belum terhitung.
Seperti diketahui pengisi acara SKBM dan penampil berasal dari guru, siswa maupun unsur Amal Usaha Muhmamadiyah yang lainnya.
Masih menurut Sularto, yang disampaikan di tempat terpisah kamis(5/5) di PDM Kab , ” Kami telah berkoordinasi dengan aparat keamanan, DLH maupun instansi terkait lainnya di Kab Magelang serta kerjasama dengan masyarakat sekitar demi suksesnya acara SKBM ini, parkir, keamanan selain polisi kami juga kerahkan Kokom, medis untuk mengantisipasi pengunjung yang datang dalam jumlah besar.
Konsep Zero sampah juga di terapkan di acara ini, dengan mengerahkan team ” sapu bersih” yang berasal dari Hisbul Wathon yang siap dengan kantong plastik untuk menyisir sampah-sampah pada saat acara”.
Sementara Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Prof Dr HM Abdul Fattah Santosa menambahkan, SKBM serupa sudah dilaksanakan tujuh daerah di Jawa Tengah, termasuk Kabupaten Magelang. Selain itu Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Grobogan, dan Kabupaten Demak.
“Dari 35 daerah, baru tujuh yang sudah. Jadi setiap minggu ada daerah yang melaksanakan SKBM,” terangnya.
Menurut Fattah, SKBM memiliki manfaat bagi penguatan organisasi Muhammadiyah. Bersamaan dengan SKBM, PDM Kabupaten Magelang juga menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musyda) ke-8. Menurutnya, musyda adalah periodisasi pergantian pimpinan yang dilaksanakan setiap lima tahunan. Dimulai dari Muktamar, musyawarah wilayah, kemudian musyda, kemudian diikuti cabang dan ranting.
“Di Muhammadiyah itu pimpinan adalah amanah. Maka bagi yang menerima amanah itu akan melaksanakan, bagi yang tidak masih ada majelis dan lembaga, tidak harus dipimpinan harian. Jadi banyak cara untuk mengabdi dan bermuamalah di Muhammadiyah,” pungkasnya.
Pada acara ini, 32 calon anggota PDM Kabupaten Magelang Periode Muktamar ke-48 juga dikenalkan ke seluruh warga Muhammadiyah. Selanjutnya, mereka mengikuti musyda dan rapat pleno mulai Sabtu sampai ahad, 7 Mei 2023.
Agendanya adalah pemilihan anggota PDM Kabupaten Magelang dan Pimpinan Daerah (PD) ‘Aisyiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma). Hadir dalam acara SKBM dan pembukaan Musyda ke-8 PDM Kabupaten Magelang, Bupati Magelang Zaenal Arifin dan istrinya Christanti Zaenal Arifin, serta Sekda Kabupaten Magelang. Acara ini juga dimeriahkan pameran multi produk dari amal usaha Muhammadiyah (AUM).