Pengantar
Wingko Babat adalah salah satu jajanan tradisional yang sangat populer di Indonesia, terutama di daerah Jawa. Kue yang terbuat dari kelapa parut ini memiliki cita rasa manis, gurih, dan kenyal, serta menjadi salah satu oleh-oleh khas dari daerah Babat, Lamongan, Jawa Timur. Meski kini sudah dikenal luas, tidak banyak yang mengetahui asal-usul serta bagaimana proses pembuatannya. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang asal-usul Wingko Babat, sejarahnya, serta cara pembuatannya yang masih mempertahankan tradisi lokal.

Asal-Usul Wingko Babat
Wingko Babat berasal dari Babat, sebuah kecamatan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Kue ini terbuat dari kelapa parut yang dicampur dengan tepung ketan, gula, dan bahan lainnya. Wingko Babat memiliki tekstur kenyal dan rasa manis gurih yang unik, menjadikannya makanan ringan yang disukai banyak orang.
Nama “Wingko” sendiri diambil dari kata “wingko” yang dalam bahasa Jawa berarti “terbang” atau “menerbangkan”. Hal ini merujuk pada cara pembuatan kue ini yang dahulu dipanggang di atas bara api, seolah-olah terbang saat dipanggang karena bentuknya yang tipis dan lebar. Namun, dalam perkembangannya, Wingko Babat juga mulai dipanggang menggunakan alat pemanggang modern.
Sejarah Wingko Babat
Kue Wingko Babat sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu dan menjadi simbol kekayaan budaya kuliner Jawa Timur. Cerita mengenai asal-usul Wingko Babat sendiri berawal dari seorang pedagang bernama Mbah Karman, yang tinggal di Babat. Pada awalnya, ia hanya menjual kue tradisional dari kelapa parut dan tepung ketan yang ia buat sendiri di rumah. Kue tersebut kemudian dikenal luas karena rasanya yang enak dan kemasannya yang mudah dibawa.
Namun, seiring berjalannya waktu, produk ini berkembang menjadi lebih populer dan dikenal dengan nama Wingko Babat. Kue ini menjadi salah satu oleh-oleh khas Babat yang banyak dicari wisatawan yang berkunjung ke Lamongan atau sekitarnya. Kini, Wingko Babat juga tersedia di berbagai daerah lain di Indonesia dan bahkan hingga luar negeri.
Bahan-Bahan Wingko Babat
Pembuatan Wingko Babat tidak memerlukan bahan-bahan yang sulit ditemukan. Berikut adalah beberapa bahan utama yang digunakan untuk membuat Wingko Babat:
- Kelapa parut kasar: Kelapa parut adalah bahan utama yang memberikan tekstur kenyal pada kue ini.
- Tepung ketan: Memberikan kelembutan dan kenyal pada adonan.
- Gula pasir: Menambahkan rasa manis yang khas pada kue.
- Air daun pandan: Memberikan aroma khas pada kue.
- Susu bubuk atau santan kelapa: Membuat kue menjadi lebih gurih dan lezat.
- Garam: Memberikan rasa seimbang antara manis dan gurih.
- Vanili: Untuk aroma wangi pada kue.
Cara Pembuatan Wingko Babat
Pembuatan Wingko Babat memang tidak terlalu rumit, namun membutuhkan ketelatenan dan kehati-hatian agar hasilnya sempurna. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat Wingko Babat:
- Menyiapkan Bahan
Pertama, siapkan semua bahan yang diperlukan. Pastikan kelapa yang digunakan sudah cukup tua dan diparut kasar. Tepung ketan juga harus dipilih yang kualitasnya baik untuk menghasilkan tekstur kenyal pada kue. - Mencampur Adonan
Campurkan kelapa parut, tepung ketan, gula pasir, garam, susu bubuk, dan air daun pandan dalam wadah besar. Aduk hingga rata dan adonan bisa dipulung. Jika adonan terlalu kering, tambahkan sedikit air atau santan agar bisa dipadatkan. - Membentuk Adonan
Ambil segenggam adonan dan bentuk bulat pipih. Ukuran biasanya tidak terlalu besar, sekitar 5 hingga 7 cm diameter per potong kue. Anda bisa membentuk adonan sesuai dengan selera, apakah ingin lebih tebal atau tipis. - Memanggang
Setelah adonan dibentuk, letakkan di atas wajan pemanggang atau alat pemanggang. Panggang kue dengan api sedang hingga kedua sisi berwarna kecoklatan dan permukaan kue tampak kering. Jika menggunakan pemanggang modern, bisa memanggang sekitar 10-15 menit hingga kue matang sempurna. - Pendinginan dan Penyajian
Setelah matang, angkat Wingko Babat dan biarkan sedikit dingin. Kue siap untuk disajikan. Untuk penyimpanan, bisa dibungkus menggunakan daun pisang atau plastik agar tetap segar.
Variasi Wingko Babat
Seiring berjalannya waktu, Wingko Babat juga mengalami variasi. Kini, banyak produsen yang menambahkan rasa-rasa baru seperti cokelat, durian, bahkan keju untuk memberikan cita rasa yang lebih modern. Meskipun demikian, cita rasa original dari Wingko Babat yang manis dan gurih tetap menjadi favorit banyak orang.
Wingko Babat bukan hanya sekadar kue, tetapi juga memiliki makna budaya yang kaya dalam kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Dengan cara pembuatan yang sederhana namun penuh dengan cita rasa yang khas, Wingko Babat menjadi salah satu jajanan tradisional yang layak untuk dilestarikan. Tidak hanya menggugah selera, tetapi juga menyimpan cerita sejarah yang menarik untuk diketahui.