Banten, provinsi yang berada di ujung barat Pulau Jawa, memiliki sejarah panjang dan budaya yang kaya. Selain terkenal sebagai Tanah Jawara karena banyak melahirkan pendekar, Banten juga memiliki beragam kuliner khas yang mencerminkan kekayaan budaya dan cita rasa yang unik. Berikut adalah 10 makanan khas Banten yang patut dicoba saat berkunjung ke daerah ini.

1. Sate Bandeng: Olahan Ikan Tanpa Duri
Sate bandeng merupakan kuliner khas Banten yang telah ada sejak tahun 1552 dan awalnya hanya disajikan di lingkungan kerajaan. Proses pembuatannya cukup unik karena daging ikan bandeng dipisahkan dari durinya, kemudian dicampur dengan bumbu khas, dibentuk kembali, dan dibakar seperti sate lilit khas Bali. Teksturnya lembut dengan cita rasa gurih dan sedikit manis.
Selain rasanya yang lezat, sate bandeng juga memiliki nilai historis yang erat kaitannya dengan Kesultanan Banten. Konon, hidangan ini dibuat khusus untuk Sultan Maulana Hasanuddin yang ingin menikmati ikan bandeng tanpa harus repot dengan durinya yang banyak. Kini, sate bandeng mudah ditemukan di berbagai pasar tradisional dan restoran khas Banten.
2. Rabeg: Semur dengan Aroma Rempah Khas
Rabeg adalah makanan yang terinspirasi dari kuliner Timur Tengah, khususnya dari kota Rabigh di Arab Saudi. Hidangan ini menggunakan daging sapi atau kambing yang dimasak dengan rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, lada, pala, kayu manis, jahe, lengkuas, dan kecap manis. Teksturnya empuk dengan rasa yang kaya akan rempah.
Rabeg sering disajikan dalam acara besar seperti pernikahan dan hajatan keluarga. Selain memiliki cita rasa yang kuat, rabeg juga dipercaya memiliki manfaat kesehatan karena kandungan rempahnya yang dapat menghangatkan tubuh.
3. Sambal Buroq: Sensasi Pedas dan Gurih dari Kulit Melinjo
Berbeda dari sambal pada umumnya, sambal buroq menggunakan kulit melinjo yang sudah tua dan merah sebagai bahan utamanya. Campuran cabai, bawang, dan rempah-rempah lainnya memberikan sensasi pedas yang menggugah selera. Sambal ini biasa disajikan sebagai pelengkap aneka hidangan Banten.
Kulit melinjo yang digunakan dalam sambal buroq memberikan tekstur unik yang sedikit kenyal dan memiliki rasa khas yang berbeda dari sambal lain. Di beberapa daerah di Banten, sambal ini sering dijadikan lauk utama bersama nasi hangat dan lauk sederhana seperti ikan goreng atau tahu tempe.
4. Ketan Bintul: Kudapan Manis Favorit di Bulan Ramadhan
Ketan bintul adalah makanan berbahan dasar ketan yang sering dikonsumsi saat bulan puasa. Rasanya manis dan gurih karena menggunakan santan dan taburan serundeng kelapa. Tekstur ketannya yang lembut membuatnya cocok sebagai hidangan penutup atau camilan sore hari.
Hidangan ini telah menjadi tradisi masyarakat Banten sejak zaman Kesultanan. Biasanya, ketan bintul disajikan bersama daging sapi semur atau rabeg untuk memberikan keseimbangan antara rasa manis dan gurih dalam satu sajian.
5. Gerem Asem: Perpaduan Rasa Asam, Manis, dan Pedas
Gerem asem adalah masakan berkuah dengan bahan utama ikan segar seperti bandeng atau kakap. Cita rasa khasnya berasal dari perpaduan asam, manis, dan pedas yang berasal dari campuran asam jawa, gula, dan cabai. Hidangan ini biasanya disajikan dengan nasi putih hangat dan pelengkap seperti tomat serta daun kemangi.
Hidangan ini sering menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menikmati masakan ikan dengan rasa yang segar dan menggugah selera. Selain ikan bandeng, beberapa variasi gerem asem juga menggunakan daging ayam kampung untuk memberikan alternatif bagi yang tidak menyukai ikan.
6. Sate Bebek: Lezat dengan Proses Marinasi Unik
Sate bebek dari Banten memiliki rasa gurih yang khas karena sebelum dibakar, daging bebek direndam dalam bumbu rempah selama satu hari penuh. Proses ini membuat dagingnya lebih empuk dan bumbu meresap sempurna. Biasanya sate bebek disajikan dengan lontong atau nasi serta sambal khas Banten.
Keunikan sate bebek Banten terletak pada teknik memasaknya yang masih menggunakan cara tradisional dengan arang kayu. Hal ini memberikan aroma khas yang sulit didapatkan pada sate bebek yang dimasak dengan metode modern.
7. Angeun Lada: Sayur Pedas dengan Aroma Khas Daun Walang
Angeun lada adalah hidangan berkuah pedas berbahan dasar jeroan sapi seperti jantung, usus, dan limpa. Kuahnya dibuat dari daun walang, yang memberikan aroma khas mirip serangga walang sangit. Bumbu seperti bawang merah, kencur, kemiri, dan terasi menjadikan hidangan ini semakin kaya rasa.
Hidangan ini menjadi salah satu sajian favorit masyarakat Banten saat perayaan Idul Adha karena bahan utamanya berasal dari jeroan sapi yang sering diperoleh dari hasil penyembelihan kurban.
8. Sayur Besan: Sajian Tradisional Pernikahan Adat Betawi
Sayur besan biasanya disajikan dalam acara pernikahan adat Betawi. Hidangan ini berbahan dasar terubuk, sejenis bunga yang memiliki tekstur mirip telur ikan. Sayur ini dimasak dengan kunyit sehingga memiliki warna kuning cerah dan dilengkapi dengan bihun, kentang, petai, serta daging sapi.
Meski lebih dikenal sebagai hidangan khas Betawi, sayur besan juga populer di beberapa daerah di Banten, terutama yang memiliki keterkaitan budaya dengan masyarakat Betawi.
9. Kue Pasung: Paduan Manis dan Gurih dalam Balutan Daun Pisang
Kue pasung adalah kue tradisional yang terbuat dari tepung ketan, gula merah, dan santan. Cita rasanya manis dan gurih dengan aroma kelapa yang khas. Kue ini dibungkus dalam daun pisang dan berbentuk seperti corong, mirip dengan kue pasung dari Bali.
Kue ini biasanya disajikan dalam berbagai acara adat, terutama saat upacara pernikahan dan syukuran keluarga. Teksturnya yang lembut dan legit membuatnya digemari oleh semua kalangan.
10. Pecak Bandeng: Olahan Ikan dengan Sambal Pedas Gurih
Pecak bandeng adalah hidangan khas bagi pecinta seafood. Ikan bandeng dimarinasi dengan bumbu rempah, lalu digoreng hingga renyah. Hidangan ini disajikan dengan sambal khas yang kaya rempah, menambah sensasi pedas dan gurih saat disantap.
Keunikan pecak bandeng terletak pada sambalnya yang memiliki rasa pedas yang tajam dengan sentuhan asam yang menyegarkan. Kombinasi ini membuat hidangan ini semakin nikmat ketika disantap dengan nasi hangat.
Banten tidak hanya kaya akan sejarah dan budaya, tetapi juga memiliki beragam kuliner khas yang unik dan lezat. Dari sate bandeng hingga pecak bandeng, setiap hidangan mencerminkan warisan kuliner yang turun-temurun. Saat berkunjung ke Banten, pastikan untuk mencicipi makanan khas ini agar pengalaman wisata kuliner semakin lengkap!
Dengan keberagaman kuliner dan pesona wisata yang ditawarkan, Banten layak menjadi destinasi wisata kuliner yang wajib dikunjungi. Jelajahi cita rasa autentik dari Tanah Jawara ini dan nikmati kelezatan kuliner tradisionalnya!