Sejarah Panjang Lotek Ci Apang di Karawang
Bagi masyarakat Jawa Barat, lotek adalah makanan khas tradisional yang sudah dikenal sejak lama. Namun, di Karawang, terdapat lotek legendaris yang telah ada sebelum kemerdekaan, yakni Lotek Ci Apang. Salah satu penerusnya, Cici Erni (55), masih menjaga warisan kuliner ini hingga kini.

Bersama anaknya, Shindi (28), Erni mengungkapkan bahwa lotek bukan sekadar kuliner biasa, tetapi merupakan amanat dari neneknya yang harus dijaga.
“Saya memilih menjadi tukang lotek karena ini warisan nenek dan telah memberikan keberkahan bagi keluarga kami,” ujar Erni saat ditemui di warung Lotek Ci Apang di Jalan Babakan Cianjur No. 1, Kelurahan Nagasari, Karawang Barat.
Menurut Erni, Lotek Ci Apang sudah ada sebelum tahun 1945. “Nenek saya, Souw Pang Nio, mulai berjualan lotek sejak sebelum Indonesia merdeka. Kalau tidak salah, sekitar tahun 1930-an,” katanya.
Nama “Ci Apang” sendiri berasal dari panggilan akrab pelanggan kepada sang pendiri. Nama tersebut semakin dikenal luas karena kelezatan lotek yang dijualnya. Seiring berjalannya waktu, warung ini berkembang dan memiliki banyak pelanggan setia.
Rahasia Kelezatan Lotek Ci Apang
Banyak orang bertanya-tanya, apa yang membuat Lotek Ci Apang berbeda dari lotek lainnya? Rahasianya terletak pada bumbu dan cara penyajiannya.
“Bumbu kacangnya sangat kental dan kaya rasa. Kami tidak pelit dalam meraciknya, sehingga setiap suapan terasa nikmat. Sayurannya pun tetap segar dan bervariasi,” ungkap Erni.
Lotek Ci Apang menggunakan bahan-bahan seperti nangka muda, wortel, kangkung, tauge, dan kacang panjang yang disiram dengan bumbu kacang istimewa. Proses pengolahannya dilakukan dengan teliti untuk menjaga cita rasa khas yang sudah dikenal turun-temurun.
Selain lotek, warung ini juga menyediakan rujak dan karedok dengan harga yang sama, sehingga pelanggan memiliki lebih banyak pilihan.
Pelanggan Setia dari Berbagai Generasi
Keunikan dan kelezatan Lotek Ci Apang membuatnya memiliki pelanggan setia dari berbagai generasi. Salah satu pelanggan, Rini (54), mengaku sudah menikmati lotek ini selama lebih dari 12 tahun.
“Dari harga Rp400 per porsi hingga sekarang Rp16 ribu, saya tetap setia menikmati lotek Ci Apang. Rasanya tidak pernah berubah dan selalu menggugah selera,” katanya.
Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah mampir untuk mencicipi lotek ini. “Tidak hanya masyarakat biasa, tetapi banyak pejabat dan artis yang sudah merasakan kelezatan lotek kami,” tambah Erni dengan bangga.
Warisan Kuliner yang Terus Dijaga
Saat ini, Lotek Ci Apang dikelola oleh dua generasi penerus, yaitu Cici Erni dan kakaknya, Cici Linda (65). Mereka membuka dua cabang warung, yakni di lokasi utama di Jalan Babakan Cianjur dan cabang kedua di dekat Bank Mandiri Karawang.
“Dulu, nenek saya hanya berjualan dengan melapak di pinggir jalan. Sekarang, kami sudah memiliki dua tempat yang lebih nyaman untuk pelanggan,” kata Erni.
Meskipun zaman telah berubah, mereka tetap mempertahankan cara pengolahan tradisional agar cita rasanya tetap autentik.
Proses Pembuatan Lotek Ci Apang
Keunikan dari Lotek Ci Apang bukan hanya terletak pada rasa bumbu kacangnya yang khas, tetapi juga cara pembuatannya yang masih dilakukan secara tradisional. Semua bahan dipilih dengan cermat, mulai dari kacang tanah yang digoreng sendiri hingga bumbu rempah yang diracik dengan tangan tanpa tambahan bahan pengawet.
Berikut adalah tahapan dalam pembuatan Lotek Ci Apang:
- Pemilihan Bahan – Sayuran segar seperti kangkung, tauge, dan nangka muda dipilih dari pasar tradisional setiap pagi.
- Pembuatan Bumbu Kacang – Kacang tanah disangrai hingga matang sempurna, lalu ditumbuk bersama bawang putih, gula merah, garam, dan sedikit terasi.
- Perebusan Sayuran – Sayuran direbus sebentar untuk menjaga kerenyahannya.
- Penyajian – Semua bahan disajikan di atas piring atau daun pisang, lalu disiram dengan bumbu kacang yang kental dan lezat.
Proses ini dilakukan dengan teliti agar kualitas dan rasa tetap konsisten.
Tantangan dalam Menjaga Warisan Kuliner
Menjaga kuliner warisan keluarga bukanlah hal yang mudah. Cici Erni mengungkapkan bahwa ada beberapa tantangan yang dihadapinya dalam mempertahankan keberadaan Lotek Ci Apang.
“Salah satunya adalah harga bahan baku yang semakin mahal dan persaingan dari kuliner modern yang terus bermunculan. Banyak anak muda yang lebih memilih makanan cepat saji daripada makanan tradisional,” katanya.
Namun, ia tetap optimis bahwa Lotek Ci Apang akan tetap bertahan karena memiliki pelanggan setia. Ia juga berusaha untuk beradaptasi dengan zaman, misalnya dengan membuka layanan pemesanan online dan promosi melalui media sosial.
Harapan untuk Masa Depan
Erni berharap Lotek Ci Apang dapat terus dikenal oleh generasi muda dan menjadi bagian dari identitas kuliner Karawang.
“Kami ingin lotek ini tetap lestari dan semakin banyak orang yang mengenalnya. Akan lebih baik lagi jika pemerintah mendukung dengan membuat festival kuliner khas Karawang,” harapnya.
Dengan keunikan rasa dan sejarah panjangnya, Lotek Ci Apang bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari warisan budaya yang patut dilestarikan. Jika berkunjung ke Karawang, jangan lupa mencicipi kelezatan lotek legendaris ini!