Hubungi Kami

Siomay vs Shumai: Perbedaan Rasa, Tekstur, dan Penyajian yang Patut Diketahui

Siomay dan shumai adalah dua hidangan yang sering dianggap serupa karena nama dan cara penyajiannya yang mirip, namun keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Siomay adalah makanan yang sangat populer di Indonesia, khususnya Bandung, sedangkan shumai (atau siew mai) adalah makanan khas Tiongkok yang sudah mendunia. Meskipun keduanya dimasak dengan cara yang serupa, yaitu dikukus, terdapat perbedaan yang cukup mencolok dalam bahan pembuatannya, tekstur, dan cara penyajiannya.

@unimma_id

Mari kita bahas lebih dalam tentang perbedaan antara siomay dan shumai, serta kenapa kedua hidangan ini memiliki daya tarik tersendiri.

Bahan Pembuatnya: Siomay Bandung vs Shumai Tiongkok

Perbedaan pertama yang paling mencolok antara siomay dan shumai terletak pada bahan-bahan utama yang digunakan dalam pembuatannya.

Siomay Bandung menggunakan daging ikan tenggiri sebagai bahan utama, dengan tambahan tepung kanji untuk membuat adonan kenyal. Beberapa resep bahkan mencampurkan daging udang dan daging ayam cincang untuk menambah rasa. Itulah mengapa siomay memiliki rasa yang lebih tajam, terutama aroma ikan tenggiri yang cukup kuat. Selain itu, terkadang siomay juga disajikan bersama pelengkap seperti tahu putih, kol, kentang rebus, dan telur rebus, memberikan variasi rasa yang kaya pada hidangan ini.

Di sisi lain, shumai tradisional dari Tiongkok biasanya terbuat dari daging ayam cincang dan udang. Adonan shumai menggunakan sedikit tepung kanji, yang bertujuan untuk merekatkan bahan-bahan tersebut. Setelah adonan terbentuk, shumai dibungkus dengan kulit pangsit yang tipis. Rasa shumai cenderung lebih lembut dan aromanya lebih ringan dibandingkan siomay, karena tidak mengandung ikan. Karena bahan utamanya adalah ayam dan udang, rasa shumai pun lebih halus dan gurih.

Tekstur: Kenyal vs Lembut

Perbedaan bahan pembuatannya juga mempengaruhi tekstur keduanya.

Siomay Bandung memiliki tekstur yang lebih kenyal dan liat, berkat penggunaan ikan tenggiri dan tepung kanji dalam adonannya. Saat menggigit siomay, kita akan merasakan sensasi kenyal yang khas, terutama di bagian adonan ikan tenggiri yang lebih padat dan tebal.

Sebaliknya, shumai dari Tiongkok terasa lebih lembut dan lebih ringan di mulut. Ini karena shumai menggunakan lebih sedikit tepung kanji dan dibungkus dengan kulit pangsit yang lebih tipis. Adonan daging ayam dan udang yang digunakan di dalam shumai memberikan sensasi yang lebih lembut saat dikunyah, dan teksturnya lebih rapuh dibandingkan siomay yang kenyal.

Cara Penyajian: Siomay dengan Pelengkap vs Shumai yang Sederhana

Perbedaan berikutnya terletak pada cara penyajian kedua hidangan ini. Meskipun keduanya dimasak dengan cara dikukus, cara penyajiannya sangat berbeda.

Siomay Bandung biasanya disajikan dengan berbagai pelengkap seperti tahu putih, kol, kentang rebus, dan telur rebus. Semua bahan ini dipotong kecil-kecil dan disiram dengan saus kacang yang manis gurih. Tidak jarang, orang juga menambahkan perasan jeruk nipis untuk memberikan rasa segar dan untuk mengurangi bau amis dari ikan tenggiri. Siomay ini sering kali dinikmati sebagai hidangan ringan yang lengkap, penuh dengan variasi rasa dan tekstur.

Di sisi lain, shumai lebih sederhana dalam penyajiannya. Sebagai bagian dari dim sum, shumai biasanya disajikan langsung dalam wadah kukusan bambu. Makanan ini disajikan dengan saus cocolan asam manis, yang memberikan sentuhan rasa yang menyegarkan. Tidak seperti siomay yang dimakan dengan banyak pelengkap, shumai lebih sering dinikmati sendiri atau sebagai bagian dari hidangan dim sum lainnya, seperti hakau, char siu bao, dan ceker ayam. Rasanya tetap lezat meskipun disajikan tanpa banyak pelengkap.

Dimana Bisa Menikmati Siomay dan Shumai Terbaik di Jakarta?

Jika kalian ingin menikmati siomay Bandung atau shumai Tiongkok di Jakarta, ada banyak pilihan restoran yang menyajikan kedua hidangan tersebut dengan cita rasa yang otentik dan lezat.

Untuk shumai, salah satu tempat yang wajib dikunjungi adalah Hong Kong Cafe di kawasan Thamrin, Jakarta. Restoran ini terkenal dengan berbagai masakan Chinese yang menggugah selera, termasuk shumai udang yang menjadi favorit banyak pelanggan. Shumai udang di Hong Kong Cafe disajikan dengan saus cabai khas yang memberikan rasa pedas segar yang unik. Dengan harga sekitar Rp25.500 per porsi (berisi 4 potong shumai), hidangan ini sangat terjangkau dan pastinya akan memuaskan lidah Anda.

Sementara itu, untuk menikmati siomay Bandung, ada beberapa restoran khas Bandung yang membuka cabangnya di Jakarta. Salah satunya adalah Siomay Mang Ocit, yang terkenal dengan rasa siomay ikan tenggiri yang kenyal, disajikan dengan saus kacang yang kental dan gurih. Tempat ini menawarkan pengalaman menikmati siomay otentik Bandung dengan pelengkap yang lengkap seperti tahu, kentang, dan telur rebus.

Meski namanya mirip, siomay dan shumai memiliki perbedaan yang cukup signifikan, baik dari segi bahan, tekstur, hingga cara penyajian. Siomay khas Bandung memiliki tekstur kenyal dengan rasa yang lebih tajam karena penggunaan ikan tenggiri, sementara shumai Tiongkok lebih lembut dengan rasa gurih dari daging ayam dan udang. Penyajiannya pun berbeda, di mana siomay disajikan dengan berbagai pelengkap dan saus kacang, sedangkan shumai disajikan dengan saus cocolan sederhana sebagai bagian dari dim sum.

Kedua makanan ini menawarkan pengalaman kuliner yang unik, dan kini Anda bisa dengan mudah menemukannya di Jakarta. Jadi, tak perlu ragu lagi, baik siomay maupun shumai, keduanya patut dicoba!

unimma

Leave a Reply

  • https://ssg.streamingmurah.com:8048
  • Copyright ©2025 by PT. Radio Unimma. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048
  • Copyright ©2025 by unimmafm. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048/stream
  • Copyright ©2025 by unimmafm All Rights Reserved